Di sebuah dusun kecil, hiduplah seorang anak kecil. Dia bernama Cak Rat. Dia adalah anak seorang petani yang setiap hari harus membantu orang tuanya di sawah. Tetapi, di tengah kerja kerasnya, Cak Rat masih bertahan untuk bersekolah meskipun teman-temannya sudah mulai enggan sekolah.
Sepulang dari sekolah yang letaknya cukup jauh dari rumahnya, dia berjalan dengan tergesa-gesa. Di tengah jalan, ada seorang tua yang sedang memikul jagung di depan dan padi di bagian belakang. Cak Rat menyapanya, “Dari mana, Kek?”
Bukannya menjawab, Pak Tua justru berkata, “Di belakangku ada perampok. Dia ingin mencuri hasil panen warga kampung. Jika kamu yakin ingin menolong, tolonglah. Pasti Tuhan akan membantu.”
“Tapi aku tidak mungkin berdaya jika melawan perampok sendirian. Bantulah aku!” Cak Rat meminta.
“Bismillah. Ucapkan saja bismillah, Nak.” Cak Rat melihat di kejauhan, terlihat dua orang sedang berhadapan dengan seorang perempuan.
“Baik.... “ Ucapan Cak Rat terpotong. Pak Tua pemikul jagung dan padi tidak lagi terlihat. Dia bingung, pergi ke mana kakek-kakek tadi. Masih dengan perasaan bingung, akhirnya dia berlari sekuat tenaga ke arah perampok yang ditunjukkan kakek tadi.
“Hei, kenapa kalian beraninya sama perempuan!” Cak Rat menantang Perampok yang bersenjata golok.
“Dasar anak kecil! Pergi kamu! Kalau tidak, kamu pasti mati!” Gertak perampok yang berbadan tinggi. Perampok berbadan pendek memegang leher Cak Rat. Cak Rat tidak bisa melawan. Hampir pingsan. Cak Rat dilempar ke tepi jalan. Kedua perampok tertawa lebar. “Dasar Anak Kecil!” Kata perampok berbadan kecil.
“Bismillah! Bibi Lari!” Sambil berteriak,
Cak Rat bangkit dan menyongsong kedua perompok itu. Cak Rat menyerang perampok dengan tinju tangan kanan. Perampok bukannya kaget, justru tertawa lebar.
Perampok pendek mendapat tinju dari Cak Rat tepat di perutnya. Dia terlempar jauh ke belakang menghantam pohon pisang. Perampok tinggi mengayunkan goloknya. Cak Rat menangkis dengan lengan kiri. Lengan kirinya tidak terluka meskipun ditebas golok perampok. Perampok tinggi yang kaget dan tertegun langsung ditendang oleh Cak Rat. Dia terlempar ke parit di tepi jalan.
Kedua perampok belum menyerah. Mereka bangkit dan hendak menyerang Cak Rat bersama. Seketika Cak Rat berkata, “Bismillah”. Kedua perampok tidak bisa bergerak. Beberapa saat kemudian badan mereka lemas, akhirnya lari menjauh.
“Bibi tidak apa-apa?” Cak Rat menghampiri perempuan yang dirampok.
“Tidak apa-apa, Nak. Terima kasih ya. Kamu hebat. Namamu siapa?”
“Maaf, Bi. Saya terburu-buru. Harus bantu bapak dulu. Permisi.” Cak Rat berlari sangat kencang menuju ke rumah. Dia teringat harus membantu Bapaknya di sawah.
Suatu malam, ada seorang gadis dan saudara perempuannya ke taman. Suasana taman yang remang remang sepi, membuat mereka ingin kembali ke rumahnya. Sebelum pulang ke rumah, di jalan, mereka seperti sedang diikuti oleh seseorang. Salah satu dari mereka menengok ke belakang dan ternyata tidak ada orangnya. Ketika di depan…
“huuuaaa…” teriak gadis itu.
“a… ad… ada… ha… han… hantu…” ucap mereka terbata bata. Langsung kedua gadis itu berlari dan pulang ke rumah.
Sesampainya di rumah, kedua gadis itu langsung masuk ke kamarnya masing masing.
“hhuuuaaa…” terdengar suara jeritan anak gadis.
“kaa… kamu… kamu… ssii… siapa?
Kamu siapa?” tanya gadis.
“hohoho… beraninya kamu bertanya padaku.” jawab suara yang bergema.
“aku, Goblin, Goblin Hot” jawab hantu yang ternyata Goblin.
“goblin hot itu apa?” tanyanya.
“nggak perlu nanya. Maaf aku banyak urusan. Aku harus pergi” seketika suara itu hilang tiba tiba. Gadis yang bertemu dengan Hantu Goblin Hot atau yang biasa disebut Goblin Api langsung ketakutan dia segera memejamkan matanya untuk tidur. Tetapi, mimpi buruk menimpa gadis itu. Dia bertemu lagi dengan Goblin Api itu.
“hai Goblin, sebenarnya siapa kamu?” tanya gadis dengan berani.
“aku sebenarnya Opange dari kota Tenma. Aku meninggal dengan tidak tenang. Ada orang yang membunuhku pada saat aku sedang belajar teater di suatu pelatihan. Pada saat itu aku masih memakai kostum Goblin. Seseorang telah menusuk aku dari belakangku. Lalu, tubuhku dibakar olehnya. Makannya tubuhku ini dipenuhi dengan api. Dan sampai sekarang, orang itu masih berkeliaran. Aku kini sudah mengetahui siapa pembunuhku. Tapi aku tidak tahu apa maksud dirinya membunuhku” jelas Goblin.
“terus, apa maksud kamu mendatangiku?” tanya gadis lagi.
“niatku adalah memberi tahumu. Aku ingin kamu menolongku. Aku ingin orang yang membunuhku daoat dihukum gantung. Dia adalah Pally. Aktris terkenal di sanggar teater Werog. Dia bersama teman temanya sekarang. Tolonglah aku, agar bisa tenang.” jawab Goblin. Setelah itu dia menghilang.
Gadis itu bangun dari tidurnya.
“huaah… mimpi apa tadi?” tanyanya pada dirinya sendiri.
Setelah itu dia beranjak mandi. Sarapan dengan sepotong roti selai. Dan segelas susu vanilla. Setelah itu dia memanaskan mobinya dan pergi ke kantor polisi untuk melapor apa yang telah dialaminya semalam.
“memang begitukah?” tanya pak polisi.
“iya pak, dia sering menggangguku tiap malam. Dia belum tenang pak di alam sana. Ayolah pak, bantu saya untuk memecahkan misteri ini.” jawab gadis.
“baiklah, secepatnya akan kami urus masalah itu. Apakah anda pernah melihat orang yang bernama Pally dan kawannya?” tanya pak polisi.
“memang, pak saya belum pernah melihat mereka. Tetapi sekarang dia menjadi aktris terkenal di sanggar teater Werog. Sekarang dia masih berkeliaran. Saya takut, dia akan membunuh lebih banyak insan yang tidak bersalah.” jawab gadis.
“sekarang anda ikut kami untuk mencari orang itu” tawar bapak polisi.
“ya” jawabnya singkat.
Setelah beberapa jam mencari sanggar teater Werog, akhirnya sanggarnya berhasil ditemukan. Pak polisi langsung mencari orang yang benama Pally dengan bertanya pada ketua teaternya.
“maaf, adakah yang bernama Pally di sanggar ini?” tanya pak polisi.
“ada pak” jawab ketua sanggar.
Langsung Pally ditangkap dan dihukum dengan hukuman gantung. Hantu Goblin Hot akhirnya tenang di alamnya. jangan lupa like ya..
Di sebuah dusun kecil, hiduplah seorang anak kecil. Dia bernama Cak Rat. Dia adalah anak seorang petani yang setiap hari harus membantu orang tuanya di sawah. Tetapi, di tengah kerja kerasnya, Cak Rat masih bertahan untuk bersekolah meskipun teman-temannya sudah mulai enggan sekolah.
Sepulang dari sekolah yang letaknya cukup jauh dari rumahnya, dia berjalan dengan tergesa-gesa. Di tengah jalan, ada seorang tua yang sedang memikul jagung di depan dan padi di bagian belakang. Cak Rat menyapanya, “Dari mana, Kek?”
Bukannya menjawab, Pak Tua justru berkata, “Di belakangku ada perampok. Dia ingin mencuri hasil panen warga kampung. Jika kamu yakin ingin menolong, tolonglah. Pasti Tuhan akan membantu.”
“Tapi aku tidak mungkin berdaya jika melawan perampok sendirian. Bantulah aku!” Cak Rat meminta.
“Bismillah. Ucapkan saja bismillah, Nak.” Cak Rat melihat di kejauhan, terlihat dua orang sedang berhadapan dengan seorang perempuan.
“Baik.... “ Ucapan Cak Rat terpotong. Pak Tua pemikul jagung dan padi tidak lagi terlihat. Dia bingung, pergi ke mana kakek-kakek tadi. Masih dengan perasaan bingung, akhirnya dia berlari sekuat tenaga ke arah perampok yang ditunjukkan kakek tadi.
“Hei, kenapa kalian beraninya sama perempuan!” Cak Rat menantang Perampok yang bersenjata golok.
“Dasar anak kecil! Pergi kamu! Kalau tidak, kamu pasti mati!” Gertak perampok yang berbadan tinggi. Perampok berbadan pendek memegang leher Cak Rat. Cak Rat tidak bisa melawan. Hampir pingsan. Cak Rat dilempar ke tepi jalan. Kedua perampok tertawa lebar. “Dasar Anak Kecil!” Kata perampok berbadan kecil.
“Bismillah! Bibi Lari!” Sambil berteriak,
Cak Rat bangkit dan menyongsong kedua perompok itu. Cak Rat menyerang perampok dengan tinju tangan kanan. Perampok bukannya kaget, justru tertawa lebar.
Perampok pendek mendapat tinju dari Cak Rat tepat di perutnya. Dia terlempar jauh ke belakang menghantam pohon pisang. Perampok tinggi mengayunkan goloknya. Cak Rat menangkis dengan lengan kiri. Lengan kirinya tidak terluka meskipun ditebas golok perampok. Perampok tinggi yang kaget dan tertegun langsung ditendang oleh Cak Rat. Dia terlempar ke parit di tepi jalan.
Kedua perampok belum menyerah. Mereka bangkit dan hendak menyerang Cak Rat bersama. Seketika Cak Rat berkata, “Bismillah”. Kedua perampok tidak bisa bergerak. Beberapa saat kemudian badan mereka lemas, akhirnya lari menjauh.
“Bibi tidak apa-apa?” Cak Rat menghampiri perempuan yang dirampok.
“Tidak apa-apa, Nak. Terima kasih ya. Kamu hebat. Namamu siapa?”
“Maaf, Bi. Saya terburu-buru. Harus bantu bapak dulu. Permisi.” Cak Rat berlari sangat kencang menuju ke rumah. Dia teringat harus membantu Bapaknya di sawah.
Hantu Goblin
Suatu malam, ada seorang gadis dan saudara perempuannya ke taman. Suasana taman yang remang remang sepi, membuat mereka ingin kembali ke rumahnya. Sebelum pulang ke rumah, di jalan, mereka seperti sedang diikuti oleh seseorang. Salah satu dari mereka menengok ke belakang dan ternyata tidak ada orangnya. Ketika di depan…
“huuuaaa…” teriak gadis itu.
“a… ad… ada… ha… han… hantu…” ucap mereka terbata bata. Langsung kedua gadis itu berlari dan pulang ke rumah.
Sesampainya di rumah, kedua gadis itu langsung masuk ke kamarnya masing masing.
“hhuuuaaa…” terdengar suara jeritan anak gadis.
“kaa… kamu… kamu… ssii… siapa?
Kamu siapa?” tanya gadis.
“hohoho… beraninya kamu bertanya padaku.” jawab suara yang bergema.
“ma… maaf… maafkan… maafkan aa… aku, maafkan aku” ucap gadis.
“aku, Goblin, Goblin Hot” jawab hantu yang ternyata Goblin.
“goblin hot itu apa?” tanyanya.
“nggak perlu nanya. Maaf aku banyak urusan. Aku harus pergi” seketika suara itu hilang tiba tiba. Gadis yang bertemu dengan Hantu Goblin Hot atau yang biasa disebut Goblin Api langsung ketakutan dia segera memejamkan matanya untuk tidur. Tetapi, mimpi buruk menimpa gadis itu. Dia bertemu lagi dengan Goblin Api itu.
“hai Goblin, sebenarnya siapa kamu?” tanya gadis dengan berani.
“aku sebenarnya Opange dari kota Tenma. Aku meninggal dengan tidak tenang. Ada orang yang membunuhku pada saat aku sedang belajar teater di suatu pelatihan. Pada saat itu aku masih memakai kostum Goblin. Seseorang telah menusuk aku dari belakangku. Lalu, tubuhku dibakar olehnya. Makannya tubuhku ini dipenuhi dengan api. Dan sampai sekarang, orang itu masih berkeliaran. Aku kini sudah mengetahui siapa pembunuhku. Tapi aku tidak tahu apa maksud dirinya membunuhku” jelas Goblin.
“terus, apa maksud kamu mendatangiku?” tanya gadis lagi.
“niatku adalah memberi tahumu. Aku ingin kamu menolongku. Aku ingin orang yang membunuhku daoat dihukum gantung. Dia adalah Pally. Aktris terkenal di sanggar teater Werog. Dia bersama teman temanya sekarang. Tolonglah aku, agar bisa tenang.” jawab Goblin. Setelah itu dia menghilang.
Gadis itu bangun dari tidurnya.
“huaah… mimpi apa tadi?” tanyanya pada dirinya sendiri.
Setelah itu dia beranjak mandi. Sarapan dengan sepotong roti selai. Dan segelas susu vanilla. Setelah itu dia memanaskan mobinya dan pergi ke kantor polisi untuk melapor apa yang telah dialaminya semalam.
“memang begitukah?” tanya pak polisi.
“iya pak, dia sering menggangguku tiap malam. Dia belum tenang pak di alam sana. Ayolah pak, bantu saya untuk memecahkan misteri ini.” jawab gadis.
“baiklah, secepatnya akan kami urus masalah itu. Apakah anda pernah melihat orang yang bernama Pally dan kawannya?” tanya pak polisi.
“memang, pak saya belum pernah melihat mereka. Tetapi sekarang dia menjadi aktris terkenal di sanggar teater Werog. Sekarang dia masih berkeliaran. Saya takut, dia akan membunuh lebih banyak insan yang tidak bersalah.” jawab gadis.
“sekarang anda ikut kami untuk mencari orang itu” tawar bapak polisi.
“ya” jawabnya singkat.
Setelah beberapa jam mencari sanggar teater Werog, akhirnya sanggarnya berhasil ditemukan. Pak polisi langsung mencari orang yang benama Pally dengan bertanya pada ketua teaternya.
“maaf, adakah yang bernama Pally di sanggar ini?” tanya pak polisi.
“ada pak” jawab ketua sanggar.
Langsung Pally ditangkap dan dihukum dengan hukuman gantung. Hantu Goblin Hot akhirnya tenang di alamnya.
jangan lupa like ya..