Sepi di luar. Sepi menekan-mendesak. Lurus kaku pohonan. Tak bergerak Sampai ke puncak. Sepi memagut, Tak satu kuasa melepas-renggut Segala menanti. Menanti. Menanti. Sepi. Tambah ini menanti jadi mencekik Memberat-mencekung punda Sampai binasa segala. Belum apa-apa Udara bertuba. Setan bertempik Ini sepi terus ada. Dan menanti.Dengan teknik parafrase, puisi ini kita tambah beberapa kata agar lebih mudah dipahami. Bentuk parafrase puisi :
HAMPA
(keadaan amat) Sepi di luar (sana). (Keadaan) Sepi (itu) menekan-(dan) mendesak. Lurus kaku pohon(-pohon)an (disana). (pohonan itu) Tak bergerak Sampai ke puncak (nya). Sepi (itu) memagut(ku), Tak satu kuasa (pun dapat) melepas-(dan me)renggut(nya dariku) Segala(nya hanya) menanti. Menanti. (dan) Menanti (lagi). (menanti dalam) Sepi. (di) Tambah (lagi dengan keadaan saat) ini (,) menanti jadi mencekik (malah) Memberat(kan dan)-mencekung (kan) punda (kku) Sampai binasa segala(-galanya). (itu pun) Belum apa-apa (bahkan) Udara (pun telah) bertuba. Setan (pun) bertempik (sorak) Ini (,) (peraan) sepi (ini) terus (saja) ada. Dan (aku masih tetap) menanti.
Teknik parafrase ini hanya diperlukan bagi puisi-puisi yang sangat minim kata-katanya. Bila suatu puisi telah tersusun kata-kata yg mudah dipahami, maka tidak diperlukan lagi membuat parafrase.
2 votes Thanks 2
NewBrainly100
Lagipula jawaban kmu tampaknya bkn puisi buatan sendiri
anggunpuji
emang bukan punya saya puisinya tapi prafrasenya punya saya
torik1
Lingkungan lingkungan adalah tempat kita tinggal dan tempat menghirup udara. Di Lingkungan pula kita dapat menanam segala tanaman. Lingkungan akan menjadi kotor karena adanya sampah. Lingkungan tidak lagi indah karena sampah dan udara menjadi tidak segar karena polusi. Tetapi,tanaman dapat membersihkan kesegaran karena tanaman mengeluarkan udara yg bersih dan menyerap udar yg kotor.Aku ingin sekali lingkunganku menjadi segar,tenteram,dan udaranya bersih dari polusi. Tidak ada lagi sampah-sampah berserakan dan kotoran-kotoran yg mengganggu lingkungan agar bumi kita bebas dari ancaman pemanasan global.
Sepi di luar. Sepi menekan-mendesak.
Lurus kaku pohonan. Tak bergerak
Sampai ke puncak. Sepi memagut,
Tak satu kuasa melepas-renggut
Segala menanti. Menanti. Menanti. Sepi.
Tambah ini menanti jadi mencekik
Memberat-mencekung punda
Sampai binasa segala. Belum apa-apa
Udara bertuba. Setan bertempik
Ini sepi terus ada. Dan menanti.Dengan teknik parafrase, puisi ini kita tambah beberapa
kata agar lebih mudah dipahami.
Bentuk parafrase puisi :
HAMPA
(keadaan amat) Sepi di luar (sana).
(Keadaan) Sepi (itu) menekan-(dan) mendesak.
Lurus kaku pohon(-pohon)an (disana).
(pohonan itu) Tak bergerak
Sampai ke puncak (nya). Sepi (itu) memagut(ku),
Tak satu kuasa (pun dapat) melepas-(dan me)renggut(nya
dariku)
Segala(nya hanya) menanti. Menanti. (dan) Menanti (lagi).
(menanti dalam) Sepi.
(di) Tambah (lagi dengan keadaan saat) ini (,) menanti jadi
mencekik (malah)
Memberat(kan dan)-mencekung (kan) punda (kku)
Sampai binasa segala(-galanya). (itu pun) Belum apa-apa
(bahkan) Udara (pun telah) bertuba. Setan (pun) bertempik
(sorak)
Ini (,) (peraan) sepi (ini) terus (saja) ada.
Dan (aku masih tetap) menanti.
Teknik parafrase ini hanya diperlukan bagi puisi-puisi yang sangat minim kata-katanya. Bila suatu puisi telah tersusun kata-kata yg mudah dipahami, maka tidak diperlukan lagi membuat
parafrase.
lingkungan adalah tempat kita tinggal dan tempat menghirup udara. Di Lingkungan pula kita dapat menanam segala tanaman.
Lingkungan akan menjadi kotor karena adanya sampah. Lingkungan tidak lagi indah karena sampah dan udara menjadi tidak segar karena polusi. Tetapi,tanaman dapat membersihkan kesegaran karena tanaman mengeluarkan udara yg bersih dan menyerap udar yg kotor.Aku ingin sekali lingkunganku menjadi segar,tenteram,dan udaranya bersih dari polusi. Tidak ada lagi sampah-sampah berserakan dan kotoran-kotoran yg mengganggu lingkungan agar bumi kita bebas dari ancaman pemanasan global.