Suasana sekolah sedang ramai karena hari itu adalah hari pesta kostum. Semua siswa berlomba-lomba memakai kostum terbaik mereka. Ada yang mengenakan kostum superhero, prajurit, hewan, dan tokoh-tokoh terkenal. Namun, di tengah keramaian itu, ada seorang siswa bernama Dika yang merasa sedikit cemas.
Dika adalah anak yang pendiam dan tidak begitu percaya diri. Dia tidak punya kostum yang keren atau menarik. Semua teman-temannya selalu tampil hebat saat ada acara seperti ini, sementara dia hanya memiliki sedikit pakaian lama yang tidak spesial. Dalam hati, Dika berpikir bahwa ia seharusnya memiliki kostum keren seperti yang lainnya.
Di tengah kekhawatiran Dika, teman sekelasnya, Rina, mendekatinya dengan senyum cerah. Rina adalah gadis yang selalu tampil dengan segala keunikan pribadinya. Dia merasa sangat senang menyambut temannya dengan penuh semangat.
"Hey, Dika! Kamu tahu, aku punya ide keren untuk kostumku," ujar Rina dengan semangat.
Dika melihat dengan keheranan saat Rina mengeluarkan kotak barang-barang dari tasnya. Di dalamnya, terdapat potongan kain berwarna-warni, hiasan bulu, dan banyak macam aksesori kecil. Rina dengan antusias menjelaskan, "Aku ingin membuat kostum 'Imajinasi Kreatif', Dika! Kita bisa membuat sesuatu yang belum pernah terlihat sebelumnya!"
Dika merasa tertarik dengan ide Rina dan melihat potensi untuk berkreasi. Mereka menghabiskan waktu bersama, memotong-motong kain, menjahitnya dengan penuh semangat, dan menghias kostum itu dengan hiasan-hiasan yang luar biasa. Mereka sangat fokus pada kreasi mereka. Begitu lama, mereka bahkan tidak melihat apa yang terjadi di sekitar mereka.
Tiba-tiba, ketika Dika dan Rina selesai menghias kostum, terdengarlah sorak sorai dari teman-teman mereka. Mereka keluar ke taman sekolah untuk bersorak dan menikmati pesta kostum. Tetapi kali ini, sorakan bukan hanya tentang kostum terbaik, melainkan tentang keberanian dan kreativitas mereka.
Dika menyadari bahwa menjadi keren tidak selalu tentang mengikuti tren atau memiliki kostum yang mahal. Menghadirkan sesuatu yang unik dan berbeda dapat menjadi keren. Dia belajar bahwa penting untuk percaya pada diri sendiri dan melakukan yang terbaik dengan apa yang dimiliki.
Sejak saat itu, Dika tidak lagi merasa tidak terlihat atau rendah diri. Ia belajar untuk menerima dirinya sendiri dan menghargai keunikan yang dimiliki setiap orang. Dia juga belajar untuk melihat masa depan dengan penuh imajinasi kreatif dan kesempatan dalam segala hal yang dia lakukan.
Dika dan Rina terus menjadi sahabat yang baik, selalu melihat kemungkinan-kemungkinan kreatif di sekitar mereka. Mereka menjadikan pesta kostum sebagai awal petualangan mereka dalam menciptakan kreasi-kreasi baru. Yang terpenting, mereka belajar bahwa menjadi keren tidak hanya tentang penampilan tetapi juga tentang menjadi diri sendiri dengan bangga.
Penjelasan:
maaf ya kalau tidak bagus cerpen kakak
sebenarnya kakak sudah selesai sekolah tahun 2014 ini, ini aplikasih saya cuma bantu yang kesulitan cari jawaban
Jawaban:
Judul: Yang Penting Keren
Suasana sekolah sedang ramai karena hari itu adalah hari pesta kostum. Semua siswa berlomba-lomba memakai kostum terbaik mereka. Ada yang mengenakan kostum superhero, prajurit, hewan, dan tokoh-tokoh terkenal. Namun, di tengah keramaian itu, ada seorang siswa bernama Dika yang merasa sedikit cemas.
Dika adalah anak yang pendiam dan tidak begitu percaya diri. Dia tidak punya kostum yang keren atau menarik. Semua teman-temannya selalu tampil hebat saat ada acara seperti ini, sementara dia hanya memiliki sedikit pakaian lama yang tidak spesial. Dalam hati, Dika berpikir bahwa ia seharusnya memiliki kostum keren seperti yang lainnya.
Di tengah kekhawatiran Dika, teman sekelasnya, Rina, mendekatinya dengan senyum cerah. Rina adalah gadis yang selalu tampil dengan segala keunikan pribadinya. Dia merasa sangat senang menyambut temannya dengan penuh semangat.
"Hey, Dika! Kamu tahu, aku punya ide keren untuk kostumku," ujar Rina dengan semangat.
Dika melihat dengan keheranan saat Rina mengeluarkan kotak barang-barang dari tasnya. Di dalamnya, terdapat potongan kain berwarna-warni, hiasan bulu, dan banyak macam aksesori kecil. Rina dengan antusias menjelaskan, "Aku ingin membuat kostum 'Imajinasi Kreatif', Dika! Kita bisa membuat sesuatu yang belum pernah terlihat sebelumnya!"
Dika merasa tertarik dengan ide Rina dan melihat potensi untuk berkreasi. Mereka menghabiskan waktu bersama, memotong-motong kain, menjahitnya dengan penuh semangat, dan menghias kostum itu dengan hiasan-hiasan yang luar biasa. Mereka sangat fokus pada kreasi mereka. Begitu lama, mereka bahkan tidak melihat apa yang terjadi di sekitar mereka.
Tiba-tiba, ketika Dika dan Rina selesai menghias kostum, terdengarlah sorak sorai dari teman-teman mereka. Mereka keluar ke taman sekolah untuk bersorak dan menikmati pesta kostum. Tetapi kali ini, sorakan bukan hanya tentang kostum terbaik, melainkan tentang keberanian dan kreativitas mereka.
Dika menyadari bahwa menjadi keren tidak selalu tentang mengikuti tren atau memiliki kostum yang mahal. Menghadirkan sesuatu yang unik dan berbeda dapat menjadi keren. Dia belajar bahwa penting untuk percaya pada diri sendiri dan melakukan yang terbaik dengan apa yang dimiliki.
Sejak saat itu, Dika tidak lagi merasa tidak terlihat atau rendah diri. Ia belajar untuk menerima dirinya sendiri dan menghargai keunikan yang dimiliki setiap orang. Dia juga belajar untuk melihat masa depan dengan penuh imajinasi kreatif dan kesempatan dalam segala hal yang dia lakukan.
Dika dan Rina terus menjadi sahabat yang baik, selalu melihat kemungkinan-kemungkinan kreatif di sekitar mereka. Mereka menjadikan pesta kostum sebagai awal petualangan mereka dalam menciptakan kreasi-kreasi baru. Yang terpenting, mereka belajar bahwa menjadi keren tidak hanya tentang penampilan tetapi juga tentang menjadi diri sendiri dengan bangga.
Penjelasan:
maaf ya kalau tidak bagus cerpen kakak
sebenarnya kakak sudah selesai sekolah tahun 2014 ini, ini aplikasih saya cuma bantu yang kesulitan cari jawaban