Jawaban:
Berikut adalah 6 contoh nyata mobilitas vertikal (climbing dan sinking) dan mobilitas horizontal yang terjadi di dalam lingkungan tempat tinggal:
1. Mobilitas Vertikal (Climbing):
a. Penggunaan tangga atau eskalator untuk naik ke lantai atas gedung.
b. Penggunaan lift atau elevator untuk naik atau turun di dalam gedung bertingkat.
c. Penggunaan tangga atau jembatan untuk mendaki gunung atau bukit.
2. Mobilitas Vertikal (Sinking):
a. Penggunaan lift atau elevator untuk turun ke lantai bawah gedung.
b. Penggunaan eskalator atau tangga berjalan untuk turun dari lantai atas ke lantai bawah gedung perbelanjaan.
c. Penggunaan tangga atau jembatan untuk turun dari gunung atau bukit.
3. Mobilitas Horizontal:
a. Penggunaan jalan raya atau jalan tol untuk berpindah dari satu kota ke kota lain.
b. Penggunaan jalan setapak atau jalur pejalan kaki untuk berjalan kaki dari satu tempat ke tempat lain di dalam kawasan perumahan.
c. Penggunaan transportasi umum seperti bus, kereta api, atau taksi untuk berpindah dari satu daerah ke daerah lain di dalam kota.
Harap dicatat bahwa contoh-contoh ini mungkin berbeda-beda tergantung pada lingkungan tempat tinggal masing-masing individu.
" Life is not a problem to be solved but a reality to be experienced! "
© Copyright 2013 - 2024 KUDO.TIPS - All rights reserved.
Jawaban:
Berikut adalah 6 contoh nyata mobilitas vertikal (climbing dan sinking) dan mobilitas horizontal yang terjadi di dalam lingkungan tempat tinggal:
1. Mobilitas Vertikal (Climbing):
a. Penggunaan tangga atau eskalator untuk naik ke lantai atas gedung.
b. Penggunaan lift atau elevator untuk naik atau turun di dalam gedung bertingkat.
c. Penggunaan tangga atau jembatan untuk mendaki gunung atau bukit.
2. Mobilitas Vertikal (Sinking):
a. Penggunaan lift atau elevator untuk turun ke lantai bawah gedung.
b. Penggunaan eskalator atau tangga berjalan untuk turun dari lantai atas ke lantai bawah gedung perbelanjaan.
c. Penggunaan tangga atau jembatan untuk turun dari gunung atau bukit.
3. Mobilitas Horizontal:
a. Penggunaan jalan raya atau jalan tol untuk berpindah dari satu kota ke kota lain.
b. Penggunaan jalan setapak atau jalur pejalan kaki untuk berjalan kaki dari satu tempat ke tempat lain di dalam kawasan perumahan.
c. Penggunaan transportasi umum seperti bus, kereta api, atau taksi untuk berpindah dari satu daerah ke daerah lain di dalam kota.
Harap dicatat bahwa contoh-contoh ini mungkin berbeda-beda tergantung pada lingkungan tempat tinggal masing-masing individu.