Agar rongga kekurangan tidak semakin besar, PT PLN mulai mengkampanyekan program-program untuk hemat energi listrik yang harus diproduksinya. Salah satunya adalah mengkampanyekan program lampu hemat energi ke rumah tangga kecil, yakni RI 450 VA dan 900 VA.
Sasaran dijatuhkan pada kelompok pelanggan ini karena jumlah mereka lah yang paling banyak, yakni mencapai 18 juta pelanggan. Padahal mereka hanya menggunakan listrik pada sore hari, yakni pada saat beban puncak.
Direktur Operasi PT PLN, Tunggono menargetkan pada tahun 2003 kelompok pelanggan ini akan mengganti 20 juta titik lampu yang digunakannya dengan lampu hemat energi. Kalau target tercapai, maka akan ada penghematan konsumsi listrik sebesar 640 MW pada saat beban puncak.
Bagi PLN, penghematan sebesar ini sangat besar dampaknya karena berarti bisa menghemat investasi di sisi pembangkitan, karena 600 MW itu setara PLTU Tanjung Jati B yang bakal menghabiskan investasi US$ 2,5 miliar.
Di sisi lain, konsumen juga akan diuntungkan karena rekening listriknya akan turun. Hitungannya, satu bohlam lampu 40 watt diganti dengan lampu hemat energi 8 watt, maka akan ada penghematan 32 watt. Dengan tarif rata-rata Rp 300 per KwH, maka setiap bulan satu titik lampu yang digantikan itu akan menghasilkan penghematan sekitar Rp 2.500, atau tepatnya Rp 32.000 per tahun.
Agar target tercapai, PLN akan memberikan subsidi kepada pelanggan Rp 3.000 per lampu, sehingga harganya menjadi sekitar Rp 12 ribu per buah. Namun pelanggan yang berhak mendapatkan diskon hanyalah pelanggan rumah tangga kecil 450 VA dan 900 VA. Sepanjang tahun 2003, setiap pelanggan hanya berhak membeli tiga buah bohlam lampu.
Cara mendapatkannya, setiap pelanggan datang ke loket pelayanan PLN di daerah masing-masing dengan membawa rekening listrik bulan sebelumnya. Setelah rekening dicocokkan dengan data administrasi kami, pelanggan bisa mendapatkan bohlam lampu yang disubsidi tersebut.
Untuk itu, PLN juga telah menjalin kerja sama dengan lima produsen lampu hemat energi, yakni Philips, General Electic, Osram, Chiyoda dan National.
"Mereka akan memberikan kemasan khusus pada lampu hemat energi ini," kata Tunggono. Selain itu semua produsen akan memberikan garansi selama satu tahun kepada konsumen bila ternyata lampu yang dijualnya tidak bisa digunakan selama 6.000 jam pemakaian atau sekitar empat tahun.
Agar rongga kekurangan tidak semakin besar, PT PLN mulai mengkampanyekan program-program untuk hemat energi listrik yang harus diproduksinya. Salah satunya adalah mengkampanyekan program lampu hemat energi ke rumah tangga kecil, yakni RI 450 VA dan 900 VA.
Sasaran dijatuhkan pada kelompok pelanggan ini karena jumlah mereka lah yang paling banyak, yakni mencapai 18 juta pelanggan. Padahal mereka hanya menggunakan listrik pada sore hari, yakni pada saat beban puncak.
Direktur Operasi PT PLN, Tunggono menargetkan pada tahun 2003 kelompok pelanggan ini akan mengganti 20 juta titik lampu yang digunakannya dengan lampu hemat energi. Kalau target tercapai, maka akan ada penghematan konsumsi listrik sebesar 640 MW pada saat beban puncak.
Bagi PLN, penghematan sebesar ini sangat besar dampaknya karena berarti bisa menghemat investasi di sisi pembangkitan, karena 600 MW itu setara PLTU Tanjung Jati B yang bakal menghabiskan investasi US$ 2,5 miliar.
Di sisi lain, konsumen juga akan diuntungkan karena rekening listriknya akan turun. Hitungannya, satu bohlam lampu 40 watt diganti dengan lampu hemat energi 8 watt, maka akan ada penghematan 32 watt. Dengan tarif rata-rata Rp 300 per KwH, maka setiap bulan satu titik lampu yang digantikan itu akan menghasilkan penghematan sekitar Rp 2.500, atau tepatnya Rp 32.000 per tahun.
Agar target tercapai, PLN akan memberikan subsidi kepada pelanggan Rp 3.000 per lampu, sehingga harganya menjadi sekitar Rp 12 ribu per buah. Namun pelanggan yang berhak mendapatkan diskon hanyalah pelanggan rumah tangga kecil 450 VA dan 900 VA. Sepanjang tahun 2003, setiap pelanggan hanya berhak membeli tiga buah bohlam lampu.
Cara mendapatkannya, setiap pelanggan datang ke loket pelayanan PLN di daerah masing-masing dengan membawa rekening listrik bulan sebelumnya. Setelah rekening dicocokkan dengan data administrasi kami, pelanggan bisa mendapatkan bohlam lampu yang disubsidi tersebut.
Untuk itu, PLN juga telah menjalin kerja sama dengan lima produsen lampu hemat energi, yakni Philips, General Electic, Osram, Chiyoda dan National.
"Mereka akan memberikan kemasan khusus pada lampu hemat energi ini," kata Tunggono. Selain itu semua produsen akan memberikan garansi selama satu tahun kepada konsumen bila ternyata lampu yang dijualnya tidak bisa digunakan selama 6.000 jam pemakaian atau sekitar empat tahun.