Majalah dinding merupakan majalah dalam bentuk sebuah papan yang ditempelkan dilokasi strategis disekolah yang memang diperuntukkan untuk menampung dan mempublikasikan hasil karya para siswa dalam bentuk tulisan ataupun gambar. Tidak hanya itu, majalah dinding disekolah juga merupakan media bagi anggota sekolah untuk bertukar informasi, ilmu pengetahuan dan kreatifitas lain misalnya gambar, karikatur atau puisi. Majalah didnding merupakan langkah awal yang paling sederhana untuk mengembangkan minat dan bakat siswa yang berkaitan dengan jurnalistik. Majalah dinding dapat dijadikan sebagai ajang educational brain/pendidikan otak, entertainment/hiburan sekolah bagi para siswa, yang terpenting lagi adalah untuk menguji kreatifitas siswa. kreatifitas dalam menemukan ide tulisan yang menggugah minat baca dan menyusunnya menjadi artikel yang menarik, kreatifitas dalam menentukan tata letak isi majalah yang tidak membosankan, kreatifitas mencari berita dari berbagai sumber, kreatifitas untuk senantiasa membaca buku, koran majalah yang memuat tulisan yang bermanfaat, lain dari pada yang lain dan up to date. hal itu tentunya akan sangat melatih siswa untuk menjadi jurnalis handal dimasa yang akan datang.
Selain keahlian jurnalistik, majalah dinding juga melatih siswa bagaimana bersosialisasi dan bekerjasama dengan rekan kerja. karna majalah dinding tidaklah mungkin dikerjakan seorang diri, didalamnya pasti ada pengurus/staf redaksi yang dalam hal ini akan berperan menjadi sebuah tim dengan pembagian tugas yang terordinir. ada yang bertugas mencari berita, menyunting, mengatur tata letak dan pembagian promosi untuk memprovokasi murid-murid lain untuk membaca mading tersebut.
jadi intinya, mading bukan hanya semata-mata hiasan atau pajangan ditwmbok-tembok sekolah namun dapat dimaknakan sebagai wadah untuk menyalurkan hobi, mengembangkan bakat dan berbagi ilmu maupun informasi dan berbagai manfaat positif lainnya dapat kita peroleh dari hal kecil tersebut.
0 votes Thanks 1
shia
Judul : manfaat mengikuti kegiatan ekstrakulikuler Pendidikan merupakan sarana untuk mendidik, mengembangkan, dan mengasilkan insane yang cerdas lahir dan batinnya. Pendidikan saat ini cenderung hanya memfokuskan pada bentuk pengembangan kognitif atau pengetahuan semata. Bahkan sebenarnya ketika pengetahuan read the book tersebut diterapkan dalam kehidupan sehari-hari tidak begitu memberikan pengaruh besar. Justru keterampilan dan sikap yang menjadi tolok ukur kesuksesan seseorang. Melihat fenomena tersebut banyak cara yang dicoba diterapkan sekolah untuk membentuk siswa yang memiliki karakter yang unggul. Salah satu cara pengembangan karakter tersebut adalah dengan kegiatan ekstrakurikuler. Ekstrakurikuer merupakan materi tambahan yang dilaksanakan di luar jam pelajaran dengan berbagai kegiatan dan tujuan tertentu. Saat ini banyak sekali program eksrakurikuler yang diadopsi dan diterapkan di dunia pendidikan (sekolah) mulai dari tingkat dasar hingga tingkat menengah atas. Ekstrakurikuler dapat berupa kegiatan olahraga, kesenian, maupun gerakan kepanduan. Sebut saja ekstrakurikuler yang telah eksis sejak dulu adalah, pramuka, PMR, PKS, kemudian diikuti berbagai kegiatan olahraga dan kesenian. Banyak manfaat yang dapat dipetik dari kegiatan ekstrakurikuler. Pengembangan jiwa disiplin, mental tangguh, menambah wawasan dan keterampilan adalah hal yang akan didapat jika mengikuti kegiatan ekstrakurikuler dengan tekun, semangat, dan senang. Dengan sering berlatih dan mengikuti ekstrakurikuler dengan sendirinya, pengetahuan yang diajarkan pelatih, mentor, maupun guru pendamping akan mendarah daging dalam diri siswa sehingga yang awalnya tidak tahu apa-apa bisa mengerti dan memiliki wawasan baru serta keterampilan saat menerapkan apa yang telah diserapnya. Hal lain yang tidak bisa dipisahkan dari manfaat mengikuti ekstrakurikuler adalah mendapat banyak teman atau relasi. Kegiatan ekstrakurikuler bisa dikatakan “mendekatkan yang jauh dan merekatkan yang dekat”. Mereka yang mengikuti ekstrakurikuler tentu memiliki pemahaman, visi, dan misi yang terhadap apa yang diikutinya. Dengan perasaan yang sama tersebut akan terbangun hubungan layaknya kekerabatan atau persaudaraan. Awalnya tidak saling kenal karena berbeda kelas atau program studi, tetapi karena sering bertemu dan berlatih bersama akan timbul rasa saling mengenal dan menghormati serta memiliki layaknya saudara. Tidak hanya di tingkat lingkup kecil sekolah saja, dengan aktif mengikuti ekstrakurikuler akan banyak lagi relasi yang diperoleh. Misalnya saat mengikuti rapat koordinasi, kegiatan lomba, akan mengenal banyak teman dari lain sekolah maupun lain daerah. Pepatah mengatakan dengan cinta dapat membuat seseorang mengorbankan segalanya. Begitu pula ketika seseorang sudah jatuh cinta dengan ekstrakurikuler akan membuatnya merasa nyaman. Ketika sekali saja tidak bisa mengikuti akan memnbuatnya kecewa. Perasaan yang sudah menyatu tersebut akan membuat seseorang menjadi lihai, mumpuni terhadap ekstrakurikuler yang ditekuni. Ketika ada kegiatan perlombaan maupun kejuaraan bisa saja seseorang tersebut menjurai kegiatan perlombaan tersebut. Ketika seseorang mendapat prestasi tentu bukan dirinya saja yang bangga, tetapi teman-teman, guru, sekolah, bahkan keluarga ikut bangga. Prestasi melahirkan kebanggaan. Itulah beberapa manfaat dari kegiatan ekstrakurikuler. Jadi paradigma siswa yang hanya terfokus pada pengembangan kemampuan kognitif saja tidak tepat. Buktinya dengan mengikuti kegiatan ekstrakurikuler siswa dapat memperoleh banyak hal. Bukan hanya kesenangan lahir tapi juga kepuasan batin.
Majalah dinding merupakan majalah dalam bentuk sebuah papan yang ditempelkan dilokasi strategis disekolah yang memang diperuntukkan untuk menampung dan mempublikasikan hasil karya para siswa dalam bentuk tulisan ataupun gambar. Tidak hanya itu, majalah dinding disekolah juga merupakan media bagi anggota sekolah untuk bertukar informasi, ilmu pengetahuan dan kreatifitas lain misalnya gambar, karikatur atau puisi. Majalah didnding merupakan langkah awal yang paling sederhana untuk mengembangkan minat dan bakat siswa yang berkaitan dengan jurnalistik. Majalah dinding dapat dijadikan sebagai ajang educational brain/pendidikan otak, entertainment/hiburan sekolah bagi para siswa, yang terpenting lagi adalah untuk menguji kreatifitas siswa. kreatifitas dalam menemukan ide tulisan yang menggugah minat baca dan menyusunnya menjadi artikel yang menarik, kreatifitas dalam menentukan tata letak isi majalah yang tidak membosankan, kreatifitas mencari berita dari berbagai sumber, kreatifitas untuk senantiasa membaca buku, koran majalah yang memuat tulisan yang bermanfaat, lain dari pada yang lain dan up to date. hal itu tentunya akan sangat melatih siswa untuk menjadi jurnalis handal dimasa yang akan datang.
Selain keahlian jurnalistik, majalah dinding juga melatih siswa bagaimana bersosialisasi dan bekerjasama dengan rekan kerja. karna majalah dinding tidaklah mungkin dikerjakan seorang diri, didalamnya pasti ada pengurus/staf redaksi yang dalam hal ini akan berperan menjadi sebuah tim dengan pembagian tugas yang terordinir. ada yang bertugas mencari berita, menyunting, mengatur tata letak dan pembagian promosi untuk memprovokasi murid-murid lain untuk membaca mading tersebut.
jadi intinya, mading bukan hanya semata-mata hiasan atau pajangan ditwmbok-tembok sekolah namun dapat dimaknakan sebagai wadah untuk menyalurkan hobi, mengembangkan bakat dan berbagi ilmu maupun informasi dan berbagai manfaat positif lainnya dapat kita peroleh dari hal kecil tersebut.
Pendidikan merupakan sarana untuk mendidik, mengembangkan, dan mengasilkan insane yang cerdas lahir dan batinnya. Pendidikan saat ini cenderung hanya memfokuskan pada bentuk pengembangan kognitif atau pengetahuan semata. Bahkan sebenarnya ketika pengetahuan read the book tersebut diterapkan dalam kehidupan sehari-hari tidak begitu memberikan pengaruh besar. Justru keterampilan dan sikap yang menjadi tolok ukur kesuksesan seseorang. Melihat fenomena tersebut banyak cara yang dicoba diterapkan sekolah untuk membentuk siswa yang memiliki karakter yang unggul. Salah satu cara pengembangan karakter tersebut adalah dengan kegiatan ekstrakurikuler. Ekstrakurikuer merupakan materi tambahan yang dilaksanakan di luar jam pelajaran dengan berbagai kegiatan dan tujuan tertentu. Saat ini banyak sekali program eksrakurikuler yang diadopsi dan diterapkan di dunia pendidikan (sekolah) mulai dari tingkat dasar hingga tingkat menengah atas. Ekstrakurikuler dapat berupa kegiatan olahraga, kesenian, maupun gerakan kepanduan. Sebut saja ekstrakurikuler yang telah eksis sejak dulu adalah, pramuka, PMR, PKS, kemudian diikuti berbagai kegiatan olahraga dan kesenian. Banyak manfaat yang dapat dipetik dari kegiatan ekstrakurikuler. Pengembangan jiwa disiplin, mental tangguh, menambah wawasan dan keterampilan adalah hal yang akan didapat jika mengikuti kegiatan ekstrakurikuler dengan tekun, semangat, dan senang. Dengan sering berlatih dan mengikuti ekstrakurikuler dengan sendirinya, pengetahuan yang diajarkan pelatih, mentor, maupun guru pendamping akan mendarah daging dalam diri siswa sehingga yang awalnya tidak tahu apa-apa bisa mengerti dan memiliki wawasan baru serta keterampilan saat menerapkan apa yang telah diserapnya. Hal lain yang tidak bisa dipisahkan dari manfaat mengikuti ekstrakurikuler adalah mendapat banyak teman atau relasi. Kegiatan ekstrakurikuler bisa dikatakan “mendekatkan yang jauh dan merekatkan yang dekat”. Mereka yang mengikuti ekstrakurikuler tentu memiliki pemahaman, visi, dan misi yang terhadap apa yang diikutinya. Dengan perasaan yang sama tersebut akan terbangun hubungan layaknya kekerabatan atau persaudaraan. Awalnya tidak saling kenal karena berbeda kelas atau program studi, tetapi karena sering bertemu dan berlatih bersama akan timbul rasa saling mengenal dan menghormati serta memiliki layaknya saudara. Tidak hanya di tingkat lingkup kecil sekolah saja, dengan aktif mengikuti ekstrakurikuler akan banyak lagi relasi yang diperoleh. Misalnya saat mengikuti rapat koordinasi, kegiatan lomba, akan mengenal banyak teman dari lain sekolah maupun lain daerah. Pepatah mengatakan dengan cinta dapat membuat seseorang mengorbankan segalanya. Begitu pula ketika seseorang sudah jatuh cinta dengan ekstrakurikuler akan membuatnya merasa nyaman. Ketika sekali saja tidak bisa mengikuti akan memnbuatnya kecewa. Perasaan yang sudah menyatu tersebut akan membuat seseorang menjadi lihai, mumpuni terhadap ekstrakurikuler yang ditekuni. Ketika ada kegiatan perlombaan maupun kejuaraan bisa saja seseorang tersebut menjurai kegiatan perlombaan tersebut. Ketika seseorang mendapat prestasi tentu bukan dirinya saja yang bangga, tetapi teman-teman, guru, sekolah, bahkan keluarga ikut bangga. Prestasi melahirkan kebanggaan. Itulah beberapa manfaat dari kegiatan ekstrakurikuler. Jadi paradigma siswa yang hanya terfokus pada pengembangan kemampuan kognitif saja tidak tepat. Buktinya dengan mengikuti kegiatan ekstrakurikuler siswa dapat memperoleh banyak hal. Bukan hanya kesenangan lahir tapi juga kepuasan batin.