Siang itu sepertinya merupakan salah 1 siang yang paling panas di daerah Purwokerto. Ryan sudah menghabiskan 3 botol air putih sepanjang perjalanannya dari Jakarta menuju kampung ibunya di sebuah kota yang terletak di provinsi Banyumas; Purwokerto. "Sekali-kali kamu coba deh makan makanan kampung ibu," kata ibu Ryan saat Ryan menghabiskan botol air putih terakhirnya, "dijamin tak kalah enak deh sama yang ada di Jakarta!" Jika ibu Ryan sudah mengusulkan sejak awal dimulainya libur sekolah Ryan untuk pergi ke Purwokerto dan mengusulkan panjang lebar kepada Ayah akan pergi ke sebuah tempat bernama Baturraden di Purbalingga, yang masih dalam lingkup wilayah Banyumas, maka siapapun sudah tak bisa menolak lagi. "Memang apa aja sih contoh makanan yang ada di Banyumas?" tanya Ryan. Ibu Ryan mendesis. "Oh... banyak, Ryan... mulai dari mendoan, dage, kripik tempe, tahu brontak... lalu ada juga makanan dari singkong yang namanya getuk, yang sentra pembutaannyaada dekat kota Purwokerto itu; yaitu Sokaraja..." "Nanti pokoknya kita tahulah kalau sudah sampai sana, Bu," kata Ayah, "biar ibu menjelaskan pada kita saat sudah sampai di rumah..." "Eh, Ayah, itu lihat tidak?" seru Ibu heboh sambil menunjuk-nunjuk. Bagi Ryan, bila Ibu sudah menunjuk-nunjuk seperti itu, tak ubahnya bagi Ryan ibunya seperti polwan yang menakut-nakuti copet dengan pistol. (hehehe) "Lihat apa bu?" tanya Ayah pura-pura tidak melihat apa yang ditunjuk ibu; yaitu rumah makan. "Maksud ibu, rumah makan yang ada di sana!" seru Ibu. "Ayo, kita istirahat sebentar di sana! Sambil makan-makan makanan Banyumas Ibu! Kita juga belum makan, kan?" "Okelah," sahut Ryan & Ayah. Sementara ayah mulai menyetir mobilnya ke arah rumah makan yang ditunjuk ibu sambil berharap dalam hati bahwa isi dompetnya tidak banyak terkuras. "Kita makan apa, ya?" gumam Ryan. "Yang pasti kita akan pesan banyak!" kata ibu dengan kekanak-kanakan. "Ampun deh Mak!" gumam ayah.
Lanithyaz
Iya sama-sama... maaf ada tulisan yang sedikit salah...
angelagustina
Iya. Mau tanya kmu dari Purwokerto ??? Sekolah dimana ??
Lanithyaz
Aku ini aslinya orang Depok... ayahku bener-bener Betawi lho... jadi aku Betawi Depok-Jakarta kalau tambah ibu... aku baru 9 bulan tinggal di Purwokerto... ayahku dapet rejeki di Jawa ini...
Lanithyaz
SMA Negeri 3 Purwokerto... pelajaran favoritku Biologi, Bahasa Indonesia & Bahasa Inggris... istilahnya aku lebih terampil di bahasa karena memang darah sastra ibu...
Siang itu sepertinya merupakan salah 1 siang yang paling panas di daerah Purwokerto. Ryan sudah menghabiskan 3 botol air putih sepanjang perjalanannya dari Jakarta menuju kampung ibunya di sebuah kota yang terletak di provinsi Banyumas; Purwokerto.
"Sekali-kali kamu coba deh makan makanan kampung ibu," kata ibu Ryan saat Ryan menghabiskan botol air putih terakhirnya, "dijamin tak kalah enak deh sama yang ada di Jakarta!"
Jika ibu Ryan sudah mengusulkan sejak awal dimulainya libur sekolah Ryan untuk pergi ke Purwokerto dan mengusulkan panjang lebar kepada Ayah akan pergi ke sebuah tempat bernama Baturraden di Purbalingga, yang masih dalam lingkup wilayah Banyumas, maka siapapun sudah tak bisa menolak lagi.
"Memang apa aja sih contoh makanan yang ada di Banyumas?" tanya Ryan. Ibu Ryan mendesis. "Oh... banyak, Ryan... mulai dari mendoan, dage, kripik tempe, tahu brontak... lalu ada juga makanan dari singkong yang namanya getuk, yang sentra pembutaannyaada dekat kota Purwokerto itu; yaitu Sokaraja..."
"Nanti pokoknya kita tahulah kalau sudah sampai sana, Bu," kata Ayah, "biar ibu menjelaskan pada kita saat sudah sampai di rumah..."
"Eh, Ayah, itu lihat tidak?" seru Ibu heboh sambil menunjuk-nunjuk. Bagi Ryan, bila Ibu sudah menunjuk-nunjuk seperti itu, tak ubahnya bagi Ryan ibunya seperti polwan yang menakut-nakuti copet dengan pistol. (hehehe) "Lihat apa bu?" tanya Ayah pura-pura tidak melihat apa yang ditunjuk ibu; yaitu rumah makan.
"Maksud ibu, rumah makan yang ada di sana!" seru Ibu. "Ayo, kita istirahat sebentar di sana! Sambil makan-makan makanan Banyumas Ibu! Kita juga belum makan, kan?"
"Okelah," sahut Ryan & Ayah. Sementara ayah mulai menyetir mobilnya ke arah rumah makan yang ditunjuk ibu sambil berharap dalam hati bahwa isi dompetnya tidak banyak terkuras.
"Kita makan apa, ya?" gumam Ryan.
"Yang pasti kita akan pesan banyak!" kata ibu dengan kekanak-kanakan.
"Ampun deh Mak!" gumam ayah.
SEMOGA MEMBANTU~