Pokok pokok permasalahan - Pemilahan presiden telah usai namun banyak menyisakan persoalan - Banyak pihak yang merasa tidak puas dengan hasil yang ada - Legalitas pemimpin terpilih apabila banyak gugatan - Bagaimana menjalankan pemerintahan di tengah banyak perselisihan - Apakah ada kebesaran hati dari para Peserta untuk menerima kekalahan dan mengakui kemenangan
Kesimpulan Meski ada pihak tidak puas namun bukan berarti hal ini membuat hal tidak sah, karena sudah diantisipasi dengan berbagai solusi semisal tidak setuju bisa mengajukan gugatan ke MK, atau Dewan Pemilu.
Cuplikan dialog interaktif :
Najwa Shihab : Kata Pembukaan Presiden baru sudah terpilih, jangan lagi kita berselisih, saling lempar opini mesti pemilu sudah selesai sejak 9 juli, ada yang menang dan kalah sehingga wajar ada yang tidak puas, karena tidak mudah menerima kekalahan, tapi momentum baru sudah dimulai sayang jika terus berkelahi, bila rakyat bisa menerima, mengapa para elit tidak fokus bekerja
Najwa Shihab : Pemirsa pemilihan presiden 2014 melelahkan tapi memunculkan harapan, kita undang di mimbar Ganjar Pranowo Gubernur Jateng dan Bima Arya Walikota Bogor, juga hadir Zainal AM (Ketua Pukat), dan Hanta Yudha (Ketua Poltracking) terima kasih sudah nadir.
Kita undang narasubmer yang masih muda karena presiden kita juga masih muda. Kita ingin melangkah maju melihat babak baru indonesia, visa kah kita mulai karena baru sehari apa ada yang mengganjal?
Ganjar Pranowo : kalau dilihat kemaren dari statement kemaren memang masih ada yang mengganjal, tapi saya yakin kubu sebelah pasti menerima karena dasarnya mereka adalah negarawan sejati. Kita lihat mereka juga menyampaikan bahwa mereka akan menjalankan konstitusi. Meski demikian bisa kita maklumi bila tidak setuju bisa mengajukan ke MK. Tapi sebagai politisi kita juga tahu kalau mengajukan ke MK juga susah, kalau pinjam bahasa nya pak mahfud kita tinggal menata hati, karena urusan pemilihan sudah selesai sekarang tinggal urusan politiknya. Najwa Shihab : jadi sudah bias move on?
Arya Bima : Sekarang bukan masalah bisa atau tidak, tapi memang kita harus melangkah, karena kita punya presiden baru dan bagaimana mengelola ke fase baru. Kita tahu bangsa ini tidak pernah terbelah begitu tajam, walau ada selisih 8 juta suara, karena kalau tidak puas wajar tapi ada koridor hukumnya, tapi tugas kita dilapangan adalah bagaimana menata, ada saat bertanding ada bersanding, ada berkompetisi ada saling mengisi menuju indonesia hebat.
Jam tayang : setelah pukul 20.00
Tanggal : 23 Juli 2014
Tema : Babak Baru Indonesia
Pokok pokok permasalahan
- Pemilahan presiden telah usai namun banyak menyisakan persoalan
- Banyak pihak yang merasa tidak puas dengan hasil yang ada
- Legalitas pemimpin terpilih apabila banyak gugatan
- Bagaimana menjalankan pemerintahan di tengah banyak perselisihan
- Apakah ada kebesaran hati dari para Peserta untuk menerima kekalahan dan mengakui kemenangan
Kesimpulan
Meski ada pihak tidak puas namun bukan berarti hal ini membuat hal tidak sah, karena sudah diantisipasi dengan berbagai solusi semisal tidak setuju bisa mengajukan gugatan ke MK, atau Dewan Pemilu.
Cuplikan dialog interaktif :
Najwa Shihab :
Kata Pembukaan
Presiden baru sudah terpilih, jangan lagi kita berselisih,
saling lempar opini mesti pemilu sudah selesai sejak 9 juli,
ada yang menang dan kalah sehingga wajar ada yang tidak puas,
karena tidak mudah menerima kekalahan,
tapi momentum baru sudah dimulai sayang jika terus berkelahi,
bila rakyat bisa menerima, mengapa para elit tidak fokus bekerja
Tema : Babak baru Indonesia
Narasumber :
Arya Bima (Walikota Bogor)
Ganjar Pranowo (Gubernur Jawa Tengah)
Zainal Arifin Muhtar (Ketua PUKAT UGM)
Hanta Yudha (Ketua Poltracking)
Najwa Shihab : Pemirsa pemilihan presiden 2014 melelahkan tapi memunculkan harapan, kita undang di mimbar Ganjar Pranowo Gubernur Jateng dan Bima Arya Walikota Bogor, juga hadir Zainal AM (Ketua Pukat), dan Hanta Yudha (Ketua Poltracking)
terima kasih sudah nadir.
Kita undang narasubmer yang masih muda karena presiden kita juga masih muda. Kita ingin melangkah maju melihat babak baru indonesia, visa kah kita mulai karena baru sehari apa ada yang mengganjal?
Ganjar Pranowo : kalau dilihat kemaren dari statement kemaren memang masih ada yang mengganjal, tapi saya yakin kubu sebelah pasti menerima karena dasarnya mereka adalah negarawan sejati.
Kita lihat mereka juga menyampaikan bahwa mereka akan menjalankan konstitusi. Meski demikian bisa kita maklumi bila tidak setuju bisa mengajukan ke MK. Tapi sebagai politisi kita juga tahu kalau mengajukan ke MK juga susah, kalau pinjam bahasa nya pak mahfud kita tinggal menata hati, karena urusan pemilihan sudah selesai sekarang tinggal urusan politiknya.
Najwa Shihab : jadi sudah bias move on?
Arya Bima : Sekarang bukan masalah bisa atau tidak, tapi memang kita harus melangkah, karena kita punya presiden baru dan bagaimana mengelola ke fase baru. Kita tahu bangsa ini tidak pernah terbelah begitu tajam, walau ada selisih 8 juta suara, karena kalau tidak puas wajar tapi ada koridor hukumnya, tapi tugas kita dilapangan adalah bagaimana menata, ada saat bertanding ada bersanding, ada berkompetisi ada saling mengisi menuju indonesia hebat.