Ada peristiwa sejarah apa di tahun 1832 sehingga sastrawan Remy Sylado menulis naskah drama yang kemudian dipentaskan dan diterbitkan dalam bentuk buku dengan judul Drama Sejarah 1832?
Jika kita kaitkan dengan sejarah kehidupan Pangeran Diponegoro, 1832 adalah tahun dimana Sang Pangeran beserta istri diasingkan oleh pemerintah kolonial Hindia Belanda ke bentang Fort Amsterdam - Manado, sementara pengikutnya bersama Kyai Mojo ditawan di Tondano.
Tentunya akan timbul pertanyaan mengapa Remy Sylado mengangkat episode kehidupan Diponegoro di pengasingan dalam dramanya? Mengapa bukan kisah kepahlawanan Diponegoro ditengah berkecamuknya perang Jawa (1825-1830) yang dipentaskan, atau peristiwa tertangkapnya Diponegoro yang menginspirasi Raden Saleh untuk menuangkannya dalam lukisan legendarisnya? Mengapa yang ditulis Remy adalah peristiwa ketika Diponegoro telah kalah dan diasingkan?
Pada intinya naskah sejarah drama 1832 ini adalah sebuah interpretasi sejarah yang dikemas dengan apik. Dialog-dialognya yang ringan ditambah bumbu-bumbu humor membuat drama sejarah ini mudah dipahami oleh siapa saja. Hal ini juga membuat pesan yang ingin disampaikan penulis mengenai kerukunan keberagamaan di Minahasa yang telah terjadi semenjak beradab yang lampau itu bisa tersampaikan dengan baik sehingga dapat menjadi sebuah rekleksi sekaligus sentilan bagi kita semua dimana kekerasan akibat perbedaan keyakinan kini kerap terjadi di Indonesia yang katanya masyarakatnya ramah dan cinta damai ini.
2 votes Thanks 1
mariatheresia
1832 adalah cerita tentang pangeran diponegoro dimana di di asingkan
Ada peristiwa sejarah apa di tahun 1832 sehingga sastrawan Remy Sylado menulis naskah drama yang kemudian dipentaskan dan diterbitkan dalam bentuk buku dengan judul Drama Sejarah 1832?
Jika kita kaitkan dengan sejarah kehidupan Pangeran Diponegoro, 1832 adalah tahun dimana Sang Pangeran beserta istri diasingkan oleh pemerintah kolonial Hindia Belanda ke bentang Fort Amsterdam - Manado, sementara pengikutnya bersama Kyai Mojo ditawan di Tondano.
Tentunya akan timbul pertanyaan mengapa Remy Sylado mengangkat episode kehidupan Diponegoro di pengasingan dalam dramanya? Mengapa bukan kisah kepahlawanan Diponegoro ditengah berkecamuknya perang Jawa (1825-1830) yang dipentaskan, atau peristiwa tertangkapnya Diponegoro yang menginspirasi Raden Saleh untuk menuangkannya dalam lukisan legendarisnya? Mengapa yang ditulis Remy adalah peristiwa ketika Diponegoro telah kalah dan diasingkan?
Pada intinya naskah sejarah drama 1832 ini adalah sebuah interpretasi sejarah yang dikemas dengan apik. Dialog-dialognya yang ringan ditambah bumbu-bumbu humor membuat drama sejarah ini mudah dipahami oleh siapa saja. Hal ini juga membuat pesan yang ingin disampaikan penulis mengenai kerukunan keberagamaan di Minahasa yang telah terjadi semenjak beradab yang lampau itu bisa tersampaikan dengan baik sehingga dapat menjadi sebuah rekleksi sekaligus sentilan bagi kita semua dimana kekerasan akibat perbedaan keyakinan kini kerap terjadi di Indonesia yang katanya masyarakatnya ramah dan cinta damai ini.