Tetesan keringat jerih payahmu.. Jemari-jemarinya luluh lantakan meja.. Di ajarkannya berdo’a dan bernyanyi… Alun-alun semilir indahkan kedamaian cinta.. Menegakkan badan menghargai jasanya… Menuruti langkahnya jejak pun ada.. Jiwanya memberikan pengorbananya..
Tinta-tinta bocor tumpahkan darahnya.. Lembaran pun tersobek-sobek singgasana.. Suaranya menggemakan dunianya… Gertakan langkahnya dan detakan jantungnya..
Ku haturkan terima kasih kepadanya… Wahai guruku…jiwaku… Tanpamu aku tak akan bisa terbang hingga ke langit Permata indah, indahkan cinta… Gemerlap dari matamu selalu senyumkan hatiku..
Oleh Ama Gusti Azis
Tetesan keringat jerih payahmu..
Jemari-jemarinya luluh lantakan meja..
Di ajarkannya berdo’a dan bernyanyi…
Alun-alun semilir indahkan kedamaian cinta..
Menegakkan badan menghargai jasanya…
Menuruti langkahnya jejak pun ada..
Jiwanya memberikan pengorbananya..
Tinta-tinta bocor tumpahkan darahnya..
Lembaran pun tersobek-sobek singgasana..
Suaranya menggemakan dunianya…
Gertakan langkahnya dan detakan jantungnya..
Ku haturkan terima kasih kepadanya…
Wahai guruku…jiwaku…
Tanpamu aku tak akan bisa terbang hingga ke langit
Permata indah, indahkan cinta…
Gemerlap dari matamu selalu senyumkan hatiku..
Terima kasih guruku…
telah lama kita bersama
candaan kita,masih ku kenang
saat waktu berlalu
saat aku tak bersamamu
hanya perpisahan antara kita
yg dapat ku tangisi
dulu sedekat nadi
dan sekarang sejauh matahari