rani1252
Hanyut diri pada suasana alam Sunyi meraja Sepi mencekam Menghantarkan aura kontemplasi Sambil bertelut khusuk Jiwa tertunduk Terampu dalam alunan “Kepala yang berdarah Tertunduk sedih Penuh dengan sengsara Dan luka yang pedih“ Duh Gusti Kawula! Duh Yesus! Duh Sang Anak Manusia! Tiada henti Dikau menyentuh membelai Meminggirkan pamrih Menepikan balas jasa “Meski mahkota duri Menghina harkat-Mu Kau patut kukagumi Terima hormatku“ Terimalah! Karena itu yang hanya diri mampu
Sunyi meraja
Sepi mencekam
Menghantarkan aura kontemplasi
Sambil bertelut khusuk
Jiwa tertunduk
Terampu dalam alunan
“Kepala yang berdarah
Tertunduk sedih
Penuh dengan sengsara
Dan luka yang pedih“
Duh Gusti Kawula!
Duh Yesus!
Duh Sang Anak Manusia!
Tiada henti Dikau menyentuh membelai
Meminggirkan pamrih
Menepikan balas jasa
“Meski mahkota duri
Menghina harkat-Mu
Kau patut kukagumi
Terima hormatku“
Terimalah!
Karena itu yang hanya diri mampu