benarkah dengan pemberian PR setiap hari membuat siswa rajin belajar? Memang, sebagian guru di kelas, setiap hari memberikan PR kepada siswa. Tapi, selama ini masih ada guru yang memiliki cara mengajar tersendiri, guru selalu berusaha memaksimalkan belajar siswa di kelas dengan cara diskusi, games dan berpendapat sampai dengan penilaian yang hampir setiap hari mereka pantau. Anak memiliki hak untuk bermain, kalau seandainya pulang sekolah, istirahat sebentar kemudian sekolah madrasah, kemudian malamnya mengaji, kapan waktu mereka istirahat dan bermain? Rasanya kok kasihan sekali masa kecil mereka.
Selain itu, dengan pemberian PR itu sendiri belum tentu juga hasil murni dari siswa. Bisa jadi karena campur tangan atau bahkan hasil kinerja dari orang lain. Hal ini kurang srek dengan hal tersebut. Maka dari itu, sebaiknya tidak pernah memasukkan nilai PR pada buku daftar nilai siswa. PR pun biasanya seminggu sekali saja itupun kalau materinya memang benar-benar butuh pendalaman dan waktunya di sekolah kurang untuk membahasnya. Kalau memang ternyata di sekolah sudah cukup, ya buat apa PR. Nah, kalau Anda sendiri, sebagai orang tua, kakak, saudara dari mereka yang masih sekolah, dalam hal ini siswa masih duduk di kelas rendah, perlukah PR untuk siswa?
PERLUKAH ANAK DIBERI PR?
benarkah dengan pemberian PR setiap hari membuat siswa rajin belajar? Memang, sebagian guru di kelas, setiap hari memberikan PR kepada siswa. Tapi, selama ini masih ada guru yang memiliki cara mengajar tersendiri, guru selalu berusaha memaksimalkan belajar siswa di kelas dengan cara diskusi, games dan berpendapat sampai dengan penilaian yang hampir setiap hari mereka pantau. Anak memiliki hak untuk bermain, kalau seandainya pulang sekolah, istirahat sebentar kemudian sekolah madrasah, kemudian malamnya mengaji, kapan waktu mereka istirahat dan bermain? Rasanya kok kasihan sekali masa kecil mereka.
Selain itu, dengan pemberian PR itu sendiri belum tentu juga hasil murni dari siswa. Bisa jadi karena campur tangan atau bahkan hasil kinerja dari orang lain. Hal ini kurang srek dengan hal tersebut. Maka dari itu, sebaiknya tidak pernah memasukkan nilai PR pada buku daftar nilai siswa. PR pun biasanya seminggu sekali saja itupun kalau materinya memang benar-benar butuh pendalaman dan waktunya di sekolah kurang untuk membahasnya. Kalau memang ternyata di sekolah sudah cukup, ya buat apa PR.
Nah, kalau Anda sendiri, sebagai orang tua, kakak, saudara dari mereka yang masih sekolah, dalam hal ini siswa masih duduk di kelas rendah, perlukah PR untuk siswa?