Pada waktu itu aku sudah curiga dengan sahabatku ini, tadinya baik denganku tapi sekarang sudah tidak. Dia itu sudah mengkhianatiku. Dia sudah bersahabat dengan musuhku. Padahal dia itu sudah tahu musuhku itu Ranefa, tetapi dia tetap saja mau bersahabat dengannya.
Aku sangat sedih sekarang aku cuma sendiri dan tidak ada yang menolongku lagi. Pas aku masuk sekolah dia itu sombong banget denganku dia tidak mau berteman denganku lagi, aku pun cukup sabar saja. Tapi hari ini aku bakal rebut sahabatku kembali dan bersamaku lagi di saat aku membutuhkan dia dan dia membutuhkanku.
Hari ini aku bakal rebut sahabatku dari musuhku yang pengkhianat itu. Pada waktu jam istirahat aku pun membuat rencana yang begitu besar. Aku membuat dengan baik, pas selesai aku membuat rencana itu aku pun memulainya dari awal, aku mengajak sahabatku yang sudah jadi sahabat musuhku untuk menemuiku di taman.
Sesampai di taman dia melihatku dan dia menghampiriku, dia mengatakan, “Ada apa? Aku ingin ngomong dengan mu.” “mau ngomong apa? Aku pengen ngomong tentang waktu dulu kita sahabat denganmu.” “Oke, aku denger ya!” “Waktu dulu kita tuh suka main sama-sama, suka nolong aku saat aku lagi kesulitan dan lainnya. Apakah kamu sudah lupa dengan persahabatan kita waktu dulu, kamu sudah pernah janji, KITA BAKAL SAHABAT SELAMANYA. Ku mohon kamu pasti masih inget kan?”
Dia pun menjawab, “Ya aku inget, maafin aku ya, aku selama ini sudah menjadi sahabatmu yang tidak baik dan sombong denganmu,” “ya tidak apa-apa aku ingin kita sahabatan kaya dulu lagi dan suka menolong aku di saat aku kesulitan.” “ya aku bakal jadi sahabatmu lagi aku sangat sedih melihatmu dikacangin dengan musuhmu itu tolong maafkan aku ya,” “ya aku maafin kok” Dan kami pun kembali bersahabat, dengan hati yang gembira.
Cerpen Karangan: Najwa Keisya Amanda
Lolos moderasi pada: 6 August 2015
Pada waktu itu aku sudah curiga dengan sahabatku ini, tadinya baik denganku tapi sekarang sudah tidak. Dia itu sudah mengkhianatiku. Dia sudah bersahabat dengan musuhku. Padahal dia itu sudah tahu musuhku itu Ranefa, tetapi dia tetap saja mau bersahabat dengannya.
Aku sangat sedih sekarang aku cuma sendiri dan tidak ada yang menolongku lagi. Pas aku masuk sekolah dia itu sombong banget denganku dia tidak mau berteman denganku lagi, aku pun cukup sabar saja. Tapi hari ini aku bakal rebut sahabatku kembali dan bersamaku lagi di saat aku membutuhkan dia dan dia membutuhkanku.
Hari ini aku bakal rebut sahabatku dari musuhku yang pengkhianat itu. Pada waktu jam istirahat aku pun membuat rencana yang begitu besar. Aku membuat dengan baik, pas selesai aku membuat rencana itu aku pun memulainya dari awal, aku mengajak sahabatku yang sudah jadi sahabat musuhku untuk menemuiku di taman.
Sesampai di taman dia melihatku dan dia menghampiriku, dia mengatakan,
“Ada apa? Aku ingin ngomong dengan mu.”
“mau ngomong apa? Aku pengen ngomong tentang waktu dulu kita sahabat denganmu.”
“Oke, aku denger ya!”
“Waktu dulu kita tuh suka main sama-sama, suka nolong aku saat aku lagi kesulitan dan lainnya. Apakah kamu sudah lupa dengan persahabatan kita waktu dulu, kamu sudah pernah janji, KITA BAKAL SAHABAT SELAMANYA. Ku mohon kamu pasti masih inget kan?”
Dia pun menjawab,
“Ya aku inget, maafin aku ya, aku selama ini sudah menjadi sahabatmu yang tidak baik dan sombong denganmu,”
“ya tidak apa-apa aku ingin kita sahabatan kaya dulu lagi dan suka menolong aku di saat aku kesulitan.”
“ya aku bakal jadi sahabatmu lagi aku sangat sedih melihatmu dikacangin dengan musuhmu itu tolong maafkan aku ya,”
“ya aku maafin kok”
Dan kami pun kembali bersahabat, dengan hati yang gembira.
Cerpen Karangan: Najwa Keisya Amanda