(Scene: Di halaman sekolah pada waktu istirahat siang)
(Scene 1: Alex sedang duduk sendirian di bangku halaman sekolah. Ryan dan Sarah mendekatinya.)
Ryan: (dengan sombong) Hei, Alex! Menghabiskan istirahat sendiri, ya? Kamu memang tidak punya teman, huh?
Alex: (coba mengabaikan) Biarkan aku sendiri, Ryan.
Sarah: (menertawakan) Hebat, Ryan! Dia selalu menjadi target empuk.
(Scene 2: Emma datang mendekati Alex.)
Emma: Alex, apakah kamu baik-baik saja?
Alex: (tertunduk) Aku baik-baik saja. Tapi sepertinya mereka tidak pernah berhenti mengganggu.
Emma: Jangan biarkan mereka menguasaimu. Kita harus berbicara dengan guru atau orang tua tentang ini.
(Scene 3: Jake, saudara Alex, melihat situasi dari kejauhan dan datang mendekati.)
Jake: (marah) Ryan, berhenti menyakiti saudaraku! Apa masalahmu?
Ryan: (menantang) Oh, lihat siapa yang datang! Saudara seorang pengecut!
Jake: (mengontrol emosi) Berhenti menyakiti Alex. Ini tidak adil!
(Scene 4: Ms. Johnson mendengar keributan dan datang mendekati mereka.)
Ms. Johnson: Ada apa di sini?
Sarah: (berbohong) Tidak apa-apa, Bu. Hanya bercanda.
Ms. Johnson: (curiga) Baiklah, tetapi saya ingin kalian semua kembali ke kelas dan berhenti mengganggu.
(Scene 5: Setelah Ms. Johnson pergi, Michael mendekati Alex.)
Michael: Alex, aku minta maaf karena tidak bisa membantumu tadi.
Alex: (tersenyum) Tidak apa-apa, Michael. Aku menghargai dukunganmu.
(Scene 6: Beberapa hari kemudian, di ruang BK, Mr. Williams memanggil Ryan, Alex, dan Emma.)
Mr. Williams: (serius) Saya mendengar ada masalah di antara kalian. Saya ingin mendengar dari masing-masing.
Emma: Ryan dan Sarah selalu mengganggu Alex, Pak. Itu tidak adil.
Ryan: (menyangkal) Itu tidak benar!
Alex: (berani) Pak, mereka sering menyakiti perasaanku dan membuatku tidak nyaman di sekolah.
Mr. Williams: (tegas) Saya akan memastikan masalah ini ditangani dengan serius. Tidak ada tempat untuk perilaku intimidasi di sekolah ini.
(Scene 7: Setelah pembicaraan dengan Mr. Williams, Ryan dan Sarah mendapat hukuman yang pantas untuk tindakan mereka.)
(Scene 8: Alex merasa lega dan berterima kasih kepada Emma, Jake, Michael, dan para guru yang telah membantunya.)
Alex: (berterima kasih) Terima kasih telah mendukungku, kalian semua. Aku tidak akan pernah lupa bantuannya.
Emma: (senang) Kita selalu ada untukmu, Alex.
(Scene 9: Seiring berjalannya waktu, sikap Ryan dan Sarah berubah. Mereka menyadari bahwa perilaku mereka tidak benar dan berusaha untuk berubah.)
(Scene 10: Akhirnya, mereka semua menjadi teman dan mengakhiri sikap bully di sekolah.)
Akhir Drama.
Catatan: Drama ini bertujuan untuk menyampaikan pesan tentang pentingnya berhenti dari tindakan bullying dan mendukung korban bullying. Pengakhiran bullying adalah tanggung jawab bersama, dan dengan dukungan teman-teman, guru, dan keluarga, perubahan positif dapat terjadi.
Judul: The Bullying Shadows
Karakter:
1. Alex (korban bullying)
2. Ryan (pelaku utama bullying)
3. Sarah (teman Ryan yang turut terlibat)
4. Emma (teman Alex yang mencoba membantu)
5. Jake (saudara Alex)
6. Ms. Johnson (guru kelas)
7. Mr. Williams (guru BK)
8. Michael (teman baik Alex)
(Scene: Di halaman sekolah pada waktu istirahat siang)
(Scene 1: Alex sedang duduk sendirian di bangku halaman sekolah. Ryan dan Sarah mendekatinya.)
Ryan: (dengan sombong) Hei, Alex! Menghabiskan istirahat sendiri, ya? Kamu memang tidak punya teman, huh?
Alex: (coba mengabaikan) Biarkan aku sendiri, Ryan.
Sarah: (menertawakan) Hebat, Ryan! Dia selalu menjadi target empuk.
(Scene 2: Emma datang mendekati Alex.)
Emma: Alex, apakah kamu baik-baik saja?
Alex: (tertunduk) Aku baik-baik saja. Tapi sepertinya mereka tidak pernah berhenti mengganggu.
Emma: Jangan biarkan mereka menguasaimu. Kita harus berbicara dengan guru atau orang tua tentang ini.
(Scene 3: Jake, saudara Alex, melihat situasi dari kejauhan dan datang mendekati.)
Jake: (marah) Ryan, berhenti menyakiti saudaraku! Apa masalahmu?
Ryan: (menantang) Oh, lihat siapa yang datang! Saudara seorang pengecut!
Jake: (mengontrol emosi) Berhenti menyakiti Alex. Ini tidak adil!
(Scene 4: Ms. Johnson mendengar keributan dan datang mendekati mereka.)
Ms. Johnson: Ada apa di sini?
Sarah: (berbohong) Tidak apa-apa, Bu. Hanya bercanda.
Ms. Johnson: (curiga) Baiklah, tetapi saya ingin kalian semua kembali ke kelas dan berhenti mengganggu.
(Scene 5: Setelah Ms. Johnson pergi, Michael mendekati Alex.)
Michael: Alex, aku minta maaf karena tidak bisa membantumu tadi.
Alex: (tersenyum) Tidak apa-apa, Michael. Aku menghargai dukunganmu.
(Scene 6: Beberapa hari kemudian, di ruang BK, Mr. Williams memanggil Ryan, Alex, dan Emma.)
Mr. Williams: (serius) Saya mendengar ada masalah di antara kalian. Saya ingin mendengar dari masing-masing.
Emma: Ryan dan Sarah selalu mengganggu Alex, Pak. Itu tidak adil.
Ryan: (menyangkal) Itu tidak benar!
Alex: (berani) Pak, mereka sering menyakiti perasaanku dan membuatku tidak nyaman di sekolah.
Mr. Williams: (tegas) Saya akan memastikan masalah ini ditangani dengan serius. Tidak ada tempat untuk perilaku intimidasi di sekolah ini.
(Scene 7: Setelah pembicaraan dengan Mr. Williams, Ryan dan Sarah mendapat hukuman yang pantas untuk tindakan mereka.)
(Scene 8: Alex merasa lega dan berterima kasih kepada Emma, Jake, Michael, dan para guru yang telah membantunya.)
Alex: (berterima kasih) Terima kasih telah mendukungku, kalian semua. Aku tidak akan pernah lupa bantuannya.
Emma: (senang) Kita selalu ada untukmu, Alex.
(Scene 9: Seiring berjalannya waktu, sikap Ryan dan Sarah berubah. Mereka menyadari bahwa perilaku mereka tidak benar dan berusaha untuk berubah.)
(Scene 10: Akhirnya, mereka semua menjadi teman dan mengakhiri sikap bully di sekolah.)
Akhir Drama.
Catatan: Drama ini bertujuan untuk menyampaikan pesan tentang pentingnya berhenti dari tindakan bullying dan mendukung korban bullying. Pengakhiran bullying adalah tanggung jawab bersama, dan dengan dukungan teman-teman, guru, dan keluarga, perubahan positif dapat terjadi.