Dari tahun ke tahun, kerusakan alam di Indonesia semakin memprihatinkan. Menurut catatan WALHI, jumlah hutan yang rusak di Indonesia pada tahun 2016 meningkat tiga kali lipat dari tahun 2015. Kerusakan hutan terparah terjadi di pulau Kalimantan dan Sumatra. Dari data yang disebutkan, faktor utama penyebab kerusakan ialah karena perilaku manusia.
Terdapat tiga perilaku negatif manusia yang menjadi penyebab utama kerusakan hutan di Indonesia. Yang pertama ialah pembakaran hutan untuk membuka lahan. Perusahaan-perusahaan seringkali mencari jalan pintas untuk membangun pabrik mereka, yaitu dengan cara membakar hutan. Yang kedua ialah pembuangan limbah secara sembarangan. Perusahaan seringkali membuang limbah di sepanjang aliran sungai tanpa memperhitungkan pencemaran air. Akibatnya, air dalam tanah telah tercemar dan hutan menjadi rusak. Yang ketiga ialah perilaku membuang sampah sembarangan. Manusia seringkali membuang sampah, terutama sampah plastik yang tidak bisa didaur ulang secara alamiah. Secara otomatis hal ini turut serta merusak keseimbangan alami hutan.
Kerusakan hutan yang terjadi di Indonesia tidak lepas dari perilaku manusia sendiri. Perlu adanya ketegasan pemerintah dalam menindak pelaku pencemaran hutan serta kesadaran dari manusia untuk selalu menjaga kelestarian hutan. Jika tidak, kerusakan alam akan terus terjadi dan status Indonesia sebagai paru-paru dunia dapat terancam.
Dari tahun ke tahun, kerusakan alam di Indonesia semakin memprihatinkan. Menurut catatan WALHI, jumlah hutan yang rusak di Indonesia pada tahun 2016 meningkat tiga kali lipat dari tahun 2015. Kerusakan hutan terparah terjadi di pulau Kalimantan dan Sumatra. Dari data yang disebutkan, faktor utama penyebab kerusakan ialah karena perilaku manusia.
Terdapat tiga perilaku negatif manusia yang menjadi penyebab utama kerusakan hutan di Indonesia. Yang pertama ialah pembakaran hutan untuk membuka lahan. Perusahaan-perusahaan seringkali mencari jalan pintas untuk membangun pabrik mereka, yaitu dengan cara membakar hutan. Yang kedua ialah pembuangan limbah secara sembarangan. Perusahaan seringkali membuang limbah di sepanjang aliran sungai tanpa memperhitungkan pencemaran air. Akibatnya, air dalam tanah telah tercemar dan hutan menjadi rusak. Yang ketiga ialah perilaku membuang sampah sembarangan. Manusia seringkali membuang sampah, terutama sampah plastik yang tidak bisa didaur ulang secara alamiah. Secara otomatis hal ini turut serta merusak keseimbangan alami hutan.
Kerusakan hutan yang terjadi di Indonesia tidak lepas dari perilaku manusia sendiri. Perlu adanya ketegasan pemerintah dalam menindak pelaku pencemaran hutan serta kesadaran dari manusia untuk selalu menjaga kelestarian hutan. Jika tidak, kerusakan alam akan terus terjadi dan status Indonesia sebagai paru-paru dunia dapat terancam.