Dua orang kader parpol – sebut saja namanya Pailul dan Paijo – sama-sama mencalonkan diri jadi anggota MPR. Setelah menyerahkan berkas pencalonannya ke KPU, keduanya terlihat ngobrol di kantin gedung.“Jika nanti terpilih jadi anggota MPR, apa yang akan kamu lakukan?” tanya Pailul“Saya akan memperjuangkan aspirasi rakyat,” jawab Paijo mantap. “Sebab, rakyat telah menitipkan aspirasinya lewat kita. So, sebagai wakil rakyat, kita harus mengemban amanah tersebut dengan sebaik-baiknya agar tercipta masyarakat yang adil, makmur, sejahtera dan berketuhanan.”Pailul manggut-manggut. Tak jelas, karena ngerti atau galau. “Lalu apa pendapatmu tentang korupsi?”“Korupsi adalah tindakan tak bermoral dan tak seharusnya dilakukan oleh anggota MPR. Jika saya duduk di senayan kelak, saya akan buat undang-undang yang mengatur hukuman mati bagi koruptor.”Mendengar jawaban tersebut, Pailul tertawa terbahak-bahak. Katanya, “ Kau ini mau jadi anggota Majelis Permusyawaratan Rakyat atau mau jadi anggota Majelis Ta’lim?”
Dua orang kader parpol – sebut saja namanya Pailul dan Paijo – sama-sama mencalonkan diri jadi anggota MPR. Setelah menyerahkan berkas pencalonannya ke KPU, keduanya terlihat ngobrol di kantin gedung.“Jika nanti terpilih jadi anggota MPR, apa yang akan kamu lakukan?” tanya Pailul“Saya akan memperjuangkan aspirasi rakyat,” jawab Paijo mantap. “Sebab, rakyat telah menitipkan aspirasinya lewat kita. So, sebagai wakil rakyat, kita harus mengemban amanah tersebut dengan sebaik-baiknya agar tercipta masyarakat yang adil, makmur, sejahtera dan berketuhanan.”Pailul manggut-manggut. Tak jelas, karena ngerti atau galau. “Lalu apa pendapatmu tentang korupsi?”“Korupsi adalah tindakan tak bermoral dan tak seharusnya dilakukan oleh anggota MPR. Jika saya duduk di senayan kelak, saya akan buat undang-undang yang mengatur hukuman mati bagi koruptor.”Mendengar jawaban tersebut, Pailul tertawa terbahak-bahak. Katanya, “ Kau ini mau jadi anggota Majelis Permusyawaratan Rakyat atau mau jadi anggota Majelis Ta’lim?”