Sebuah cerita ada tiga sekawan bernama Idam, Dahlan, dan Tejo. mereka sedang ada di kelas pengasingan, yakni kelas dimana terdapat sekelompok siswa-siswi yang tidak/kurang minat belajar. Pada suatu hari, pada saat akan dilaksanakan ulangan fisika.
Idam merupakan satu-satunya siswa dari mereka bertiga yang paling pintar, Dahlan hanya pintar dalam 1 bidang saja , yaitu bidang musik, sementara Tejo merupakan siswa yang sangat patuh pada perintah Ibu nya.
Setelah selesai ulangan nilai mereka, kecuali Idam sangat buruk sekali, Dahlan mendapat 4,1 dan Tejo mendapat 3,4.
Idam : “eh.. kalian ini, aku yakin nanti malam kalian akan diceramahi”
Dahlan : “alah.. aku sudah terbiasa, lebih baik main gitar daripada pusing-pusing, Ibuku juga nanti diam sendiri.”
Tejo : “apapun yang Ibuku katakan, aku akan menurutinya, udah gitu aja”
Dahlan :”kalau Ibumu menyuruhmu memakan kotoran ayam, apa kamu mau melakukannya?”
Tejo :” kenapa tidak, asalkan Ibuku yang menyuruh, kotoran apapun pasti aku makan”
Idam dan Dahlan merasa sangat merinding mendengar jawaban tersebut
Tidak lama kemudian datang Yoyon, salah satu siswa dari murid kelas unggulan
Yoyon : “hah 71 ?, kamu 4,3. Ini lagi 3,4 ? nilai 7,1 itu yang paling rendah dikelasku, lihat ini 97.”
Dahlan :” Ah,, peduli amat ?hah..! “
Yoyon : “hem.. dasar para pelajar buangan !”
Idam : “hey, apa maksud kamu meludahinya ?”
Dahlan : “kurang ajar banget sih, rasakan ini!”
Dahlan lalu menonjok Yoyon, lantas tidak lama kemudian orang-orang disekitar melapornya ke ruang kepala sekolah
Kepsek : “Dahlan apa benar kamu menonjoknya ?”
Yoyon : “ dia memukulku disini ! (sambil menunjuk pipinya yang terluka/memar”
Dahlan : “dia meludahiku duluan bu, jadi aku ya balas mukul dia”
Idam :”benar, aku saksinya , Yoyon meludahinya, dan Dahlan terpancing emosi hingga dia memukulnya”
Kepsek :”apa pun itu, setidaknya kamu butuh dua saksi untuk mengelak”
Idam & Dahlan :”TEJO ! “
Lalu Tejo datang sambil menangis
Tejo :”aku tidak melihat apa-apa”
Idam & Dahlan : "heeee" !
Tejo :”Ibuku bilang aku tidak boleh ikut campur”
Kepsek :”Baiklah Dahlan, Ibu akan laporkan kamu pada Ibumu”
Dahlan :”ya sudah terserah kamu sajalah apa mau kamu”
Kepsek :”apa kamu bilang ?”
Idam :”dia nggak ngomong apa-apa bu”
Kepsek :”baiklah, sekarang kalian boleh keluar”
Dirumah Dahlan.....
Andita :”apakah yang Ibu dengar ini benar?”
Dahlan :”apa?”
Andita :”kamu memukul Yoyon kan ? Nilai ulangan fisika ku juga jeblok!”
Dahlan :”benar, tapi dia meludahiku lebih dulu bu ! masalah ulangan, aku memang tidak berbakat..hehe”
Andita :”ah.. kamu ini, kamu harus belajar lebih giat, rajin dan berusaha maksimal, kelas mu ini kelas pengasingan, kamu masih juga bermalas-malasan, kali ini Ibu akan mengajarimu, kamu harus patuh”
Dahlan: “ya, baik bu”
Andita :”bagian mana yang tidak kamu mengerti?”
Dahlan :”semuanya bu...hihi”
Andita :”baiklah, kita mulai dari yang ini, rumusnya ini di kalikan ini, kemudian kamu bagi dengan yang ini. Hasilnya kamu kurangi dengan ini, sudah mengerti kan ?”
Dahlan hanya menggelengkan kepalanya tanpa sepatah kata pun.
Hari itu sampai larut malam Andita mengajarinya dengan serius
Kemudian, keesokan harinya Andita, Nurlita dan Ibu Tejo bertemu di sebuah supermarket kemudian mereka berbincang
Nurlita :”aduuuh sayang sekali padahal kalau anak ku dapat nilai 7.5 dia bisa lepas dari kelas pengasingan.”
Ibu Tejo:” anak ku malah jauh nilainya, tapi aku tidak khawatir, asalkan dia bisa mengurus perusahaan kelak, masa depan nya masih jelas”
Andita :”anak ku, sepertinya dia memang tidak berbakat, sepulang sekolah dia hanya bermain gitar. Aku tidak tahu harus berbuat apa, setiap malam aku mengajarinya. Tapi dia tetap tidak mengerti, dan dia sendiri juga terlihat kurang antusias”
Nurlita : “Lebih baik, jika dia dapat nilai buruk atau tidak mengerti saat di ajari, kamu rotani saja dia biar kapok!”
Ibu Tejo : “kalau aku sih puji saja dia, supaya lebih semangat lagi”
Nurlita:” ad.. ada-ada saja kamu”
Andita :” apa ? merotani nya ? ya ampun! aku tidak tega dong”
Penokohan :
Ibad = Idam
Dani = Dahlan
Togo = Tejo
Sima = Kepsek
Tanita = Talia
Ania = Andita
Nuri = Nurlita
Rozali = Yoyon dan Tn. Tejo
Sebuah cerita ada tiga sekawan bernama Idam, Dahlan, dan Tejo. mereka sedang ada di kelas pengasingan, yakni kelas dimana terdapat sekelompok siswa-siswi yang tidak/kurang minat belajar.
Pada suatu hari, pada saat akan dilaksanakan ulangan fisika.
Idam merupakan satu-satunya siswa dari mereka bertiga yang paling pintar, Dahlan hanya pintar dalam 1 bidang saja , yaitu bidang musik, sementara Tejo merupakan siswa yang sangat patuh pada perintah Ibu nya.
Setelah selesai ulangan nilai mereka, kecuali Idam sangat buruk sekali, Dahlan mendapat 4,1 dan Tejo mendapat 3,4.
Idam : “eh.. kalian ini, aku yakin nanti malam kalian akan diceramahi”
Dahlan : “alah.. aku sudah terbiasa, lebih baik main gitar daripada pusing-pusing, Ibuku juga nanti diam sendiri.”
Tejo : “apapun yang Ibuku katakan, aku akan menurutinya, udah gitu aja”
Dahlan :”kalau Ibumu menyuruhmu memakan kotoran ayam, apa kamu mau melakukannya?”
Tejo :” kenapa tidak, asalkan Ibuku yang menyuruh, kotoran apapun pasti aku makan”
Idam dan Dahlan merasa sangat merinding mendengar jawaban tersebut
Tidak lama kemudian datang Yoyon, salah satu siswa dari murid kelas unggulan
Yoyon : “hah 71 ?, kamu 4,3. Ini lagi 3,4 ? nilai 7,1 itu yang paling rendah dikelasku, lihat ini 97.”
Dahlan :” Ah,, peduli amat ?hah..! “
Yoyon : “hem.. dasar para pelajar buangan !”
Idam : “hey, apa maksud kamu meludahinya ?”
Dahlan : “kurang ajar banget sih, rasakan ini!”
Dahlan lalu menonjok Yoyon, lantas tidak lama kemudian orang-orang disekitar melapornya ke ruang kepala sekolah
Kepsek : “Dahlan apa benar kamu menonjoknya ?”
Yoyon : “ dia memukulku disini ! (sambil menunjuk pipinya yang terluka/memar”
Dahlan : “dia meludahiku duluan bu, jadi aku ya balas mukul dia”
Idam :”benar, aku saksinya , Yoyon meludahinya, dan Dahlan terpancing emosi hingga dia
memukulnya”
Kepsek :”apa pun itu, setidaknya kamu butuh dua saksi untuk mengelak”
Idam & Dahlan :”TEJO ! “
Lalu Tejo datang sambil menangis
Tejo :”aku tidak melihat apa-apa”
Idam & Dahlan : "heeee" !
Tejo :”Ibuku bilang aku tidak boleh ikut campur”
Kepsek :”Baiklah Dahlan, Ibu akan laporkan kamu pada Ibumu”
Dahlan :”ya sudah terserah kamu sajalah apa mau kamu”
Kepsek :”apa kamu bilang ?”
Idam :”dia nggak ngomong apa-apa bu”
Kepsek :”baiklah, sekarang kalian boleh keluar”
Dirumah Dahlan.....
Andita :”apakah yang Ibu dengar ini benar?”
Dahlan :”apa?”
Andita :”kamu memukul Yoyon kan ? Nilai ulangan fisika ku juga jeblok!”
Dahlan :”benar, tapi dia meludahiku lebih dulu bu ! masalah ulangan, aku memang tidak berbakat..hehe”
Andita :”ah.. kamu ini, kamu harus belajar lebih giat, rajin dan berusaha maksimal, kelas mu ini kelas pengasingan, kamu masih juga bermalas-malasan, kali ini Ibu akan mengajarimu, kamu harus patuh”
Dahlan: “ya, baik bu”
Andita :”bagian mana yang tidak kamu mengerti?”
Dahlan :”semuanya bu...hihi”
Andita :”baiklah, kita mulai dari yang ini, rumusnya ini di kalikan ini, kemudian kamu bagi dengan yang ini. Hasilnya kamu kurangi dengan ini, sudah mengerti kan ?”
Dahlan hanya menggelengkan kepalanya tanpa sepatah kata pun.
Hari itu sampai larut malam Andita mengajarinya dengan serius
Kemudian, keesokan harinya Andita, Nurlita dan Ibu Tejo bertemu di sebuah supermarket kemudian mereka berbincang
Nurlita :”aduuuh sayang sekali padahal kalau anak ku dapat nilai 7.5 dia bisa lepas dari kelas pengasingan.”
Ibu Tejo:” anak ku malah jauh nilainya, tapi aku tidak khawatir, asalkan dia bisa mengurus perusahaan kelak, masa depan nya masih jelas”
Andita :”anak ku, sepertinya dia memang tidak berbakat, sepulang sekolah dia hanya bermain gitar. Aku tidak tahu harus berbuat apa, setiap malam aku mengajarinya. Tapi dia tetap tidak mengerti, dan dia sendiri juga terlihat kurang antusias”
Nurlita : “Lebih baik, jika dia dapat nilai buruk atau tidak mengerti saat di ajari, kamu rotani saja dia biar kapok!”
Ibu Tejo : “kalau aku sih puji saja dia, supaya lebih semangat lagi”
Nurlita:” ad.. ada-ada saja kamu”
Andita :” apa ? merotani nya ? ya ampun! aku tidak tega dong”