Sheila21031998
Ketika itu aku dan dia tidak begitu akrab bahkan sampai mengorbrol pun gak pernah, cuman hanya sebatas tau dah oh itu orangnya. Suatu ketika entah apa yang membuatku begitu ingin tau tentang kepribadian dia, dan bahkan dia pun sama sepertiku, sama-sama ingin tau tentang kepribadianku. tak lama dia meminta nomor telepon ku, dan dengan refleks aku pun memberikan nomor telponku. Yang awalnya hanya cuma nanyain-nanyain latihan seni, ujung-ujungnya malah merembet ke masalah pribadi, dan pada suatu ketika handphone ku berbunyi “dedongdeng”, ku buka sms tersebut dan ternyata kulihat sms dari dia, dengan kaget ku membukanya dan ku merasakan hati ku bergetar-getar, dan ku tersenyum sendiri, padahal smsnya cuma “asalamualaikum, nuju naon?” Awalnya ku balas dengan begitu singkat, tapi ketika dia tidak membalas perasaan ku menjadi berubah, hati ku sedih.. enggak tau kenapa ku mulai sedih, dan pada saat dia membalas lagi hati ku kembali senang dan tidak ingin mngakhiri sms tersebut. Mmm apakah aku salah, tanpa aku sadari aku telah memendam cinta untuknya, padahal aku tau dia sudah mempunyai pacar. Aku bingung, entah apalah yang harus aku lakukan sekarang, ku mencintai seseorang yang sudah punya pacar. Haruskah aku melupakannya, “ya allah engkau maha mengetahui, dan engkau maha pemberi petunjuk, berilah petunjukmu” Kini lentera cintaku sudah menyala karenanya, dan aku gak sanggup kalau mesti memadamkannya kembali. Setiap satu minggu sekali di menghubungiku, dan itu sudah hampir 4 bulan aku kontekan dengan dia, walaupun baru sebentar cintaku kepadanya begitu besar. Pada suatu ketika dia menghubungiku dan dia membicarakan pasangan dalam hidup. “teteh ayena kasaha? ooh, nya aya pesan kango a hente, atanapi teteh hoyong janten naon di khidupan a? atanapi hoyong naon ti a? bilih sasarengan teteh sareng a, mudah-mudahan a tiasa masihan” Dia bilang gitu, pas malam minggu, malam itu hatiku begitu terang bagaikan lentera yang menyala-nyala.Sampai akhirnya ku dengan dia menjalin hubungan tanpa sepengetahuan orang lain, bisa dibilang (cinta sembunyi-sembunyi), padahal aku dengan dia masing-masing sudah memiliki pasangan, yah bisa diibaratkan punya pacar tapi bahagia dengan orang lain.
“dedongdeng”, ku buka sms tersebut dan ternyata kulihat sms dari dia, dengan kaget ku membukanya dan ku merasakan hati ku bergetar-getar, dan ku tersenyum sendiri, padahal smsnya cuma “asalamualaikum, nuju naon?” Awalnya ku balas dengan begitu singkat, tapi ketika dia tidak membalas perasaan ku menjadi berubah, hati ku sedih.. enggak tau kenapa ku mulai sedih, dan pada saat dia membalas lagi hati ku kembali senang dan tidak ingin mngakhiri sms tersebut. Mmm apakah aku salah, tanpa aku sadari aku telah memendam cinta untuknya, padahal aku tau dia sudah mempunyai pacar. Aku bingung, entah apalah yang harus aku lakukan sekarang, ku mencintai seseorang yang sudah punya pacar. Haruskah aku melupakannya, “ya allah engkau maha mengetahui, dan engkau maha pemberi petunjuk, berilah petunjukmu” Kini lentera cintaku sudah menyala karenanya, dan aku gak sanggup kalau mesti memadamkannya kembali. Setiap satu minggu sekali di menghubungiku, dan itu sudah hampir 4 bulan aku kontekan dengan dia, walaupun baru sebentar cintaku kepadanya begitu besar. Pada suatu ketika dia menghubungiku dan dia membicarakan pasangan dalam hidup.
“teteh ayena kasaha? ooh, nya aya pesan kango a hente, atanapi teteh hoyong janten naon di khidupan a? atanapi hoyong naon ti a? bilih sasarengan teteh sareng a, mudah-mudahan a tiasa masihan” Dia bilang gitu, pas malam minggu, malam itu hatiku begitu terang bagaikan lentera yang menyala-nyala.Sampai akhirnya ku dengan dia menjalin hubungan tanpa sepengetahuan orang lain, bisa dibilang (cinta sembunyi-sembunyi), padahal aku dengan dia masing-masing sudah memiliki pasangan, yah bisa diibaratkan punya pacar tapi bahagia dengan orang lain.