Buat besok tolong dijawabya.... tuliskan hadist rasullulah saw. tentang sifat dermawan yang disukai Allah dan para rasulnya! tolong ya
anitaezperanza
كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، أَجْوَدَ النَّاسِ، وَكَانَ أَجْوَدُ مَا يَكُونُ، فِي رَمَضَانَ، حِينَ يَلْقَاهُ جِبْرِيلُ، وَكَانَ يَلْقَاهُ فِي كُلِّ لَيْلَةٍ، مِنْ رَمَضَانَ، فَيُدَارِسُهُ الْقُرْآنَ، فَلَرَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، أَجْوَدُ بِالْخَيْرِ، مِنْ الرِّيحِ الْمُرْسَلَةِ.(صحيح البخاري) “Bahwasanya Rasulullah saw orang yang paling dermawan, dan beliau lebih dermawan dibulan ramadhan, ketika sering didatangi Jibril as, yang menemui beliau SAW setiap malamnya dibulan ramadhan, dan mempelajari dan mengulang ulang Alqur’an, dan sungguh Rasulullah SAW orang yang paling dermawan atas segala kebaikan dengan selalu mengalir kedermawanannya melebihi angin yang berhembus dengan mudah” (Shahih Bukhari)
almiraendakusuma B.1. عَنْ اَبِى هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ : قَال رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَا مِنْ يَوْمٍ يُصْبِحُ الْعِبَادُ فِيْهِ اِلاَّ مَلَكَانِ يَنْزِلاَنِ فَيَقُوْلُ اَحَدَهُمَا : اللهُمَّ اَعْطِ مُنْفِقًا خَلَفًا وَيَقُوْلُ اْلآخَرُ اَللهُمَّ اَعْتِ مُمْسِكًاتَلَفًا (متفق عليه) Dari Abu Hurairah r.a. beliau berkata. Rasulullah SAW bersabda: Tidak ada suatu hari pun yang dilewati oleh hamba-hamba Allah pada setiap paginya melainkan dua Malaikat turun, lalu salah satu dari keduanya berdo’a: Ya Allah berikanlah kepada orang yang suka berinfaq pengganti hartanya itu. Dan yang satu lagi berdo’a: Ya Allah berikanlah kepada orang yang suka menahan hartanya ( orang kikir ) itu kemusnahan.( Mutaffaq ‘alaih)[3]Abu Hurairah adalah sahabat yang paling banyak meriwayatkan hadist Nabi Shallallahu’alaihiwassalam. Tidak ada sahabat lain yang menyamainya dari segi jumlah hafalannya.Ia meriwayatkan hadist tidak kurang dari 5.374 hadist. Tiga ratus hadits disepakati oleh Bukhari dan Muslim dan imam Al-Bukhari sendiri ditambah dengan 73 hadits.[4] Abu Hurairah memeluk Islam pada tahun 7 H yaitu tahun terjadinya perang Khibar. Nama asli dari Abu Hurairah adalah Abdurrahman bin Shakhr. Rasulullah sendirilah yang memberi julukan Abu Hurairah ketika beliau sedang melihatnya membawa seekor kucing kecil. Julukan dari Rasulullah Shallallahu’alaihiwassalam itu semata karena kecintaan beliau kepadanya. Rasulullah berdo’a kepada Allah SWT agar Abu Hurairah dianugerahi hafalan yang kuat dan Allah pun mengabulkan do’anya. Abu Hurairah adalah sahabat yang paling banyak hafalannya.Hadist di atas diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim yang kita ketahui bahwa sebagian besar dari hadist riwayat bukhari dan muslim ini adalah shahih. Imam Bukhari telah menuntut ilmu hadits sejak usia sepuluh tahun. Pada usia sebelas t ahun beliau telah mampu mengoreksi kesalahan para syaikh. Beliau berkata, “ Aku menyusun di dalam kitab shahih-ku kira-kira 600.000 riwayat hadits. Aku tidak akan mencatat sebuah hadits pun di dalam kitab tersebut kecuali melakukan shalat dua rakaat terlebih dahulu.”[5] Sedangkan Imam Muslim melakukan rihlah untuk mencari ilmu hadits di seluruh penjuru negeri. Menurut Al Khatib Al Baghdadi, Muslim mengikuti jejak yang ditempuh oleh Imam Bukhari.[6]Orang-orang yang menginfakkan hartanya baik dalam keadaan senang ataupun susah senantiasa memperoleh perhatian Allah SWT. Para malaikat berdo’a memohon tambahan rezeki bagi mereka yang mau menafkahkan hartanya. Sedangkan orang yang menimbun kekayaan selalu membayang-bayangkan kehilangan hartanya. Padahal harta benda kelak tidak akan dibawa mati. Oleh karena itu tidak mengherankan bila para malaikat berdo’a seperti itu[7]. Allah pun juga sudah berjanji apabila seseorang berdermawan/bersedekah, maka Allah SWT akan menggantinya, seperti firman Allah yang tercantum dalam Al-Qur’an : وَمَآاَنْفَقْتُمْ مِّنْ شَيْءٍ فَهُوَ يَخْلِفُهُ وَهُوَ خَيْرُ الرَّازِقِيْنَ. (السباء ـ 39) Artinya : “Dan barang apa saja yang kamu nafkahkan, maka Allah akan menggantinya dan Dia-lah pemberi rezeki yang sebaik-baiknya” (Q.S Saba’ : 39)[8] Jadi, barang siapa yang mau berderma, maka Allah akan menggantinya. Dalam ayat lain juga dijelaskan bahwa perumpamaan orang yang membelanjakan hartanya di jalan Allah seperti sebuah biji yang tumbuh menjadi pohon yang bercabang tujuh dan pada masing-masing cabang atau tangkainya itu tumbuh seratus biji. Dengan kata lain harta yang dibelanjakan di jalan Allah akan dilipatgandakan sampai tujuh ratus kali, bahkan sampai tak terhingga jika Allah menghendaki. Hadits lain yang menerangkan bahwa Allah SWT akan mengganti apa yang dia berikan kepada seorang muslim adalah sebagai berikut. عَنْ عَبْدِ اللهِ ابْنِ عُمَرَ رَضِى اللهُ عَنْهُمَا قَالَ : قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص.م. : اَلْمُسلِمُ أَخُوالْمُسْلِمِ لاَيَظْلِمُهُ وَلاَيُسْلِمُهُ وَمَنْ كَانَ فِى حَاجَتِهِ وَمَنْ فَرَّجَ عَنْ مُسْلِمٍ كُرْبَةً فَرَّجَ اللهُ عَنْهُ كُرْبَةً مِنْ كُرَبِ يَوْمِ الْقِيَامَةِ وَمَنْ سَتَرَ مُسْلِمًا سَتَرَهُ اللهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ.( رواه البخارى ومسلم وأبوداود والنسائ والترمذى (وقال : حسن صحيح)) Artinya : “Abdullah Ibn Umar r.a. berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Seorang muslim adalah saudaranya muslim (yang lain), dia tidak menganiaya dan menyerahkan saudaranya. Barang siapa memenuhi kebutuhan saudaranya, Allah memenuhi kebutuhannya. Barang siapa melepaskan dari seorang muslim satu kesusahan dari kesusahan-kesusahan dunia niscaya Allah melepaskan dia dari kesusahan-kesusahan hari kiamat. Dan barang siapa menutupi aib seorang muslim niscaya Allah menutup aibnya di dunia dan di akhirat. Dan Allah selamanya menolong hamba-Nya, selama hamba-Nya menolong saudaranya.” (Dikeluarkan oleh Al-Bukhari, Muslim, Abu Dawud, An-Nasa’i, dan Tirmidzi)
“Bahwasanya Rasulullah saw orang yang paling dermawan, dan beliau lebih dermawan dibulan ramadhan, ketika sering didatangi Jibril as, yang menemui beliau SAW setiap malamnya dibulan ramadhan, dan mempelajari dan mengulang ulang Alqur’an, dan sungguh Rasulullah SAW orang yang paling dermawan atas segala kebaikan dengan selalu mengalir kedermawanannya melebihi angin yang berhembus dengan mudah” (Shahih Bukhari)
Abu Hurairah memeluk Islam pada tahun 7 H yaitu tahun terjadinya perang Khibar. Nama asli dari Abu Hurairah adalah Abdurrahman bin Shakhr. Rasulullah sendirilah yang memberi julukan Abu Hurairah ketika beliau sedang melihatnya membawa seekor kucing kecil. Julukan dari Rasulullah Shallallahu’alaihiwassalam itu semata karena kecintaan beliau kepadanya. Rasulullah berdo’a kepada Allah SWT agar Abu Hurairah dianugerahi hafalan yang kuat dan Allah pun mengabulkan do’anya. Abu Hurairah adalah sahabat yang paling banyak hafalannya.Hadist di atas diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim yang kita ketahui bahwa sebagian besar dari hadist riwayat bukhari dan muslim ini adalah shahih. Imam Bukhari telah menuntut ilmu hadits sejak usia sepuluh tahun. Pada usia sebelas t ahun beliau telah mampu mengoreksi kesalahan para syaikh. Beliau berkata, “ Aku menyusun di dalam kitab shahih-ku kira-kira 600.000 riwayat hadits. Aku tidak akan mencatat sebuah hadits pun di dalam kitab tersebut kecuali melakukan shalat dua rakaat terlebih dahulu.”[5] Sedangkan Imam Muslim melakukan rihlah untuk mencari ilmu hadits di seluruh penjuru negeri. Menurut Al Khatib Al Baghdadi, Muslim mengikuti jejak yang ditempuh oleh Imam Bukhari.[6]Orang-orang yang menginfakkan hartanya baik dalam keadaan senang ataupun susah senantiasa memperoleh perhatian Allah SWT. Para malaikat berdo’a memohon tambahan rezeki bagi mereka yang mau menafkahkan hartanya. Sedangkan orang yang menimbun kekayaan selalu membayang-bayangkan kehilangan hartanya. Padahal harta benda kelak tidak akan dibawa mati. Oleh karena itu tidak mengherankan bila para malaikat berdo’a seperti itu[7]. Allah pun juga sudah berjanji apabila seseorang berdermawan/bersedekah, maka Allah SWT akan menggantinya, seperti firman Allah yang tercantum dalam Al-Qur’an : وَمَآاَنْفَقْتُمْ مِّنْ شَيْءٍ فَهُوَ يَخْلِفُهُ وَهُوَ خَيْرُ الرَّازِقِيْنَ. (السباء ـ 39) Artinya : “Dan barang apa saja yang kamu nafkahkan, maka Allah akan menggantinya dan Dia-lah pemberi rezeki yang sebaik-baiknya” (Q.S Saba’ : 39)[8] Jadi, barang siapa yang mau berderma, maka Allah akan menggantinya. Dalam ayat lain juga dijelaskan bahwa perumpamaan orang yang membelanjakan hartanya di jalan Allah seperti sebuah biji yang tumbuh menjadi pohon yang bercabang tujuh dan pada masing-masing cabang atau tangkainya itu tumbuh seratus biji. Dengan kata lain harta yang dibelanjakan di jalan Allah akan dilipatgandakan sampai tujuh ratus kali, bahkan sampai tak terhingga jika Allah menghendaki. Hadits lain yang menerangkan bahwa Allah SWT akan mengganti apa yang dia berikan kepada seorang muslim adalah sebagai berikut. عَنْ عَبْدِ اللهِ ابْنِ عُمَرَ رَضِى اللهُ عَنْهُمَا قَالَ : قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص.م. : اَلْمُسلِمُ أَخُوالْمُسْلِمِ لاَيَظْلِمُهُ وَلاَيُسْلِمُهُ وَمَنْ كَانَ فِى حَاجَتِهِ وَمَنْ فَرَّجَ عَنْ مُسْلِمٍ كُرْبَةً فَرَّجَ اللهُ عَنْهُ كُرْبَةً مِنْ كُرَبِ يَوْمِ الْقِيَامَةِ وَمَنْ سَتَرَ مُسْلِمًا سَتَرَهُ اللهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ.( رواه البخارى ومسلم وأبوداود والنسائ والترمذى (وقال : حسن صحيح)) Artinya : “Abdullah Ibn Umar r.a. berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Seorang muslim adalah saudaranya muslim (yang lain), dia tidak menganiaya dan menyerahkan saudaranya. Barang siapa memenuhi kebutuhan saudaranya, Allah memenuhi kebutuhannya. Barang siapa melepaskan dari seorang muslim satu kesusahan dari kesusahan-kesusahan dunia niscaya Allah melepaskan dia dari kesusahan-kesusahan hari kiamat. Dan barang siapa menutupi aib seorang muslim niscaya Allah menutup aibnya di dunia dan di akhirat. Dan Allah selamanya menolong hamba-Nya, selama hamba-Nya menolong saudaranya.” (Dikeluarkan oleh Al-Bukhari, Muslim, Abu Dawud, An-Nasa’i, dan Tirmidzi)