Persilangan dihibrid merupakan persilangan individu dengan dua sifat beda. Persilangan tersebut terdiri dari sifat warna-bentuk, warna-ukuran maupun bentuk-ukuran. Dihibrid merupakan contoh persilangan pada Hukum Dua Mendel. Pada Hukum Dua Mendel berbunyi pengelompokan gen secara bebas.
Pembahasan
Tanaman Ercis berbatang tinggi dan berbiji kuning (TTKK)disilangkan dengan tanaman ecis berbatang kerdil dan berbiji hijau (ttkk), menghasilkan tanaman ercis berbatang tinggi dan berbiji kuning (TtKk). Jika F1 disilangkan dengan induknya yang dominan dan F2 diperoleh 80 keturunan maka persilangan F1 dengan induknya yang dominan sebagai berikut:
Parental 1: tinggi kuning x kerdil hijau
Genotip: TTKK x ttkk
Gamet: TK x tk
Filial 1: TtKk (tinggi kuning)
Parental 2: tinggi kuning x tinggi kuning
Genotip: TtKk x TTKK
Gamet: TK, Tk, tK, tk x TK
Filial 2:
1 TTKK = tinggi kuning
1 TTKk = tinggi kuning
1 TtKK = tinggi kuning
1 TtKk = tinggi kuning
Dari persilangan di atas maka dapat diketahui bahwa keturunan yang dihasilkan adalah 100% bersifat batang tinggi warna kuning. Jadi jika dihasilkan 80 tanaman maka semunya bersifat batang tinggi warna kuning.
Jumlah keturunan yang bergenotip homozygot dominan (TTKK) adalah ¼ x 80 = 20 tanaman
Penurunan sifat dari induk atau orang tua kepada keturunannya atau anak. Ilmu yang mempelajari tentang pewarisan sifat disebut dengan genetika. Sifat-sifat pada makhluk hidup diwariskan melalui sel kelamin jantan dan sel kelamin betina.
Pewarisan sifat dikemukakan pertama kali oleh Gregor Johann Mendel (1822–1884). Mendel melakukan percobaan pewarisan sifat dengan menggunakan tanaman ercis (Pisum sativum).
Ada beberapa alasan tanaman ercis dipilih oleh Mendel untuk melakukan percobaannya persilangan di antaranya sebagai berikut:
1. Tanaman ercis (Pisum sativum) memiliki variasi yang cukup kontras, di antaranya: warna biji (kuning dan hijau), kulit biji (kisut dan halus), bentuk buah/polong (alus dan bergelombang), warna bunga (ungu dan putih), tinggi batang (panjang dan pendek).
2. Dapat melakukan penyerbukan sendiri
3. Cepat menghasilkan keturunan.
4. Mudah dikawin silangkan.
Mendel kemudian merumuskan suatu hipotesis bahwa sifat yang terdapat pada organisme akan terjadi pemisahan gen secara bebas (segregrasi) atau dikenal dengan Hukum I Mendel. Hal ini terjadi pada persilangan monohibrid. Persilangan monohibrid merupakan persilangan dimana hanya menggunakan satu macam gen (sifat) yang berbeda atau menggunakan satu sifat beda. Misalnya persilangan antara warna (kuning dengan putih), persilangan bentuk (bulat dengan lonjong).
Adapun ada percobaan berikutnya Mendel menemukan bahwa setiap sifat dari kedua induk diturunkan akan terjadi pengelompokan gen secara bebeas atau disebut dengan Hukum II Mendel. Hal ini terjadi pada persilangan Dihibrid. Persilangan dihibrid merupakan persilangan yang menggunakan dua sifat beda atau dua pasangan kromosom yang berbeda. Misalnya adalah persilangan warna-bentuk (hijau-bulat dengan kuning-kisut).
Dalam pewarisan sifat dikenal beberapa istilah antara lain:
1. Parental : Induk.
2. Filial : Keturunan.
3. Gamet : Sel Kelamin.
4. Fenotip : Ekspresi sifat individu yang dapat dilihat oleh indra.
5. Genotip : Ekspresi sifat individu yang tidak dapat terlihat dan terekspresi dalam gen.
6. Dominan : Sifat yang muncul atau menutupi sifat lain.
7. Resesif : Sifat yang tertutupi sifat lain.
8. Homozigot : Susunan gen pada organisme yang memiliki pasangan alel yang sama misalnya MM, tt, KKLL, kkll.
9. Heterozigot : Susunan gen pada organisme yang memiliki pasangan alel yang berbeda misalnya Mm, Tt, KkLl.
10. Intermediet : sifat baru muncul hasil persilangan ke dua induk yang sama kuat.
12. Alel : Pasangan gen dari dua kromosom homolog yang terletak pada lokus yang sama.
13. Lokus : Lokasi khusus gen dalam kromosom.
14. Galur murni : Tanaman yang memiliki keturunan yang sama dari generasi ke generasi.
Verified answer
Persilangan dihibrid merupakan persilangan individu dengan dua sifat beda. Persilangan tersebut terdiri dari sifat warna-bentuk, warna-ukuran maupun bentuk-ukuran. Dihibrid merupakan contoh persilangan pada Hukum Dua Mendel. Pada Hukum Dua Mendel berbunyi pengelompokan gen secara bebas.
Pembahasan
Tanaman Ercis berbatang tinggi dan berbiji kuning (TTKK)disilangkan dengan tanaman ecis berbatang kerdil dan berbiji hijau (ttkk), menghasilkan tanaman ercis berbatang tinggi dan berbiji kuning (TtKk). Jika F1 disilangkan dengan induknya yang dominan dan F2 diperoleh 80 keturunan maka persilangan F1 dengan induknya yang dominan sebagai berikut:
Parental 1: tinggi kuning x kerdil hijau
Genotip: TTKK x ttkk
Gamet: TK x tk
Filial 1: TtKk (tinggi kuning)
Parental 2: tinggi kuning x tinggi kuning
Genotip: TtKk x TTKK
Gamet: TK, Tk, tK, tk x TK
Filial 2:
1 TTKK = tinggi kuning
1 TTKk = tinggi kuning
1 TtKK = tinggi kuning
1 TtKk = tinggi kuning
Dari persilangan di atas maka dapat diketahui bahwa keturunan yang dihasilkan adalah 100% bersifat batang tinggi warna kuning. Jadi jika dihasilkan 80 tanaman maka semunya bersifat batang tinggi warna kuning.
Jumlah keturunan yang bergenotip homozygot dominan (TTKK) adalah ¼ x 80 = 20 tanaman
Penurunan sifat dari induk atau orang tua kepada keturunannya atau anak. Ilmu yang mempelajari tentang pewarisan sifat disebut dengan genetika. Sifat-sifat pada makhluk hidup diwariskan melalui sel kelamin jantan dan sel kelamin betina.
Pewarisan sifat dikemukakan pertama kali oleh Gregor Johann Mendel (1822–1884). Mendel melakukan percobaan pewarisan sifat dengan menggunakan tanaman ercis (Pisum sativum).
Ada beberapa alasan tanaman ercis dipilih oleh Mendel untuk melakukan percobaannya persilangan di antaranya sebagai berikut:
1. Tanaman ercis (Pisum sativum) memiliki variasi yang cukup kontras, di antaranya: warna biji (kuning dan hijau), kulit biji (kisut dan halus), bentuk buah/polong (alus dan bergelombang), warna bunga (ungu dan putih), tinggi batang (panjang dan pendek).
2. Dapat melakukan penyerbukan sendiri
3. Cepat menghasilkan keturunan.
4. Mudah dikawin silangkan.
Mendel kemudian merumuskan suatu hipotesis bahwa sifat yang terdapat pada organisme akan terjadi pemisahan gen secara bebas (segregrasi) atau dikenal dengan Hukum I Mendel. Hal ini terjadi pada persilangan monohibrid. Persilangan monohibrid merupakan persilangan dimana hanya menggunakan satu macam gen (sifat) yang berbeda atau menggunakan satu sifat beda. Misalnya persilangan antara warna (kuning dengan putih), persilangan bentuk (bulat dengan lonjong).
Adapun ada percobaan berikutnya Mendel menemukan bahwa setiap sifat dari kedua induk diturunkan akan terjadi pengelompokan gen secara bebeas atau disebut dengan Hukum II Mendel. Hal ini terjadi pada persilangan Dihibrid. Persilangan dihibrid merupakan persilangan yang menggunakan dua sifat beda atau dua pasangan kromosom yang berbeda. Misalnya adalah persilangan warna-bentuk (hijau-bulat dengan kuning-kisut).
Dalam pewarisan sifat dikenal beberapa istilah antara lain:
1. Parental : Induk.
2. Filial : Keturunan.
3. Gamet : Sel Kelamin.
4. Fenotip : Ekspresi sifat individu yang dapat dilihat oleh indra.
5. Genotip : Ekspresi sifat individu yang tidak dapat terlihat dan terekspresi dalam gen.
6. Dominan : Sifat yang muncul atau menutupi sifat lain.
7. Resesif : Sifat yang tertutupi sifat lain.
8. Homozigot : Susunan gen pada organisme yang memiliki pasangan alel yang sama misalnya MM, tt, KKLL, kkll.
9. Heterozigot : Susunan gen pada organisme yang memiliki pasangan alel yang berbeda misalnya Mm, Tt, KkLl.
10. Intermediet : sifat baru muncul hasil persilangan ke dua induk yang sama kuat.
12. Alel : Pasangan gen dari dua kromosom homolog yang terletak pada lokus yang sama.
13. Lokus : Lokasi khusus gen dalam kromosom.
14. Galur murni : Tanaman yang memiliki keturunan yang sama dari generasi ke generasi.
Pelajari lebih lanjut
1. istilah pewarisan sifat: brainly.co.id/tugas/17480303
2. contoh persilangan monohibrid: brainly.co.id/tugas/1219146
3. persilangan dihibrid: brainly.co.id/tugas/17585449
Detil jawaban
Kelas: 9
Mapel: Biologi
Bab: Pewarisan Sifat
Kode: 9.4.6
Kata kunci: pewarisan sifat, dihibrid, hukum 2 mendel