Perlawanan Sultan Babullah dalam mengusir Portugis dari Ternate adalah dengan mengepung benteng benteng Portugis di Ternate hingga pasukan Portugis terpojok.
Pembahasan:
Awal mula perlawanan rakyat Ternate yang dipimpin oleh Sultan Babullah terhadap Portugis adalah karena kematian dari Sultan Khairun pada tahun 1570. Karena gugurnya Khairun tersebut maka Sultan Babullah naik tahta dan menyatakan permusuhannya terhadap Portugis yang tidak dapat lagi didamaikan.
Akhirnya pada 1571, Sultan Babullah melancarkan serangannya ke benteng benteng Portugis yang ada di Ternate. Setelah menaklukkan benteng benteng Portugis, pasukan yang dipimpin oleh Sultan Babullah tersebut mengambil alih sebagaian besar tanah Portugis di Maluku menjadi milik Ternate.
Portugis yang saat itu dikomandoi oleh Sancho de Vasconcelos bersusah payah untuk mempertahankan benteng benteng mereka di dalam tekanan dari pasukan Baabulah yang memutuskan komunikasi di dalam benteng dengan dunia luar. Selain itu pasukan Portugis pun kehilangan kekuasaan di laut atas perdagangan cengkeh.
Sebab itu Portugis akhirnya menyerah dan melepaskan, serta angkat kaki dari tanah Ternate. Beliau berjanji tidak akan melukai para pasukan Portugis apabila pergi dengan damai dari tanah mereka. Selain itu, Portugis masih boleh membeli cengkeh dengan harga yang sama.
Jawab:
Perlawanan Sultan Babullah dalam mengusir Portugis dari Ternate adalah dengan mengepung benteng benteng Portugis di Ternate hingga pasukan Portugis terpojok.
Pembahasan:
Awal mula perlawanan rakyat Ternate yang dipimpin oleh Sultan Babullah terhadap Portugis adalah karena kematian dari Sultan Khairun pada tahun 1570. Karena gugurnya Khairun tersebut maka Sultan Babullah naik tahta dan menyatakan permusuhannya terhadap Portugis yang tidak dapat lagi didamaikan.
Akhirnya pada 1571, Sultan Babullah melancarkan serangannya ke benteng benteng Portugis yang ada di Ternate. Setelah menaklukkan benteng benteng Portugis, pasukan yang dipimpin oleh Sultan Babullah tersebut mengambil alih sebagaian besar tanah Portugis di Maluku menjadi milik Ternate.
Portugis yang saat itu dikomandoi oleh Sancho de Vasconcelos bersusah payah untuk mempertahankan benteng benteng mereka di dalam tekanan dari pasukan Baabulah yang memutuskan komunikasi di dalam benteng dengan dunia luar. Selain itu pasukan Portugis pun kehilangan kekuasaan di laut atas perdagangan cengkeh.
Sebab itu Portugis akhirnya menyerah dan melepaskan, serta angkat kaki dari tanah Ternate. Beliau berjanji tidak akan melukai para pasukan Portugis apabila pergi dengan damai dari tanah mereka. Selain itu, Portugis masih boleh membeli cengkeh dengan harga yang sama.