1. Kasus: a. Sebuah mobil apabila dikendarai kecenderungan roda kemudi mengarah pada satu arah saja (cenderung kekanan atau kekiri), b. Roda kemudi tidak dapat stabil/ getar pada saat melaju pada RPM yang tinggi c. Didapati keausan roda tidak merata hanya pada bagian tepi dalam atau luar saja. Jelaskan jenis pengecekan dan perbaikan apa yang harus dilakukan untuk kasus tersebut! 2. Apakah perbedaan (kelebihan/ kekurangan) antara EPS (elektrik power steering) dengan Hidrolik power steering? 3. Jelaskan langkah-langkah pengecekan servo/ booster pada sistem rem ! 4. Jelaskan apa yag saudara ketahui tentang Vapor Lock pada sistem Rem! 5. Jelaskan apa yang saudara Ketahui tentang Air Suspention!
a. Untuk kecenderungan roda kemudi yang mengarah pada satu arah saja, pengecekan yang dapat dilakukan meliputi:
- Pengecekan tekanan angin pada ban untuk memastikan tekanan yang sesuai.
- Pengecekan keseimbangan dan keausan pada ban-ban depan.
- Pemeriksaan dan penyesuaian track rod end dan tie rod end yang dapat mempengaruhi arah kemudi.
b. Untuk roda kemudi yang tidak dapat stabil atau bergetar pada RPM yang tinggi, pengecekan yang dapat dilakukan meliputi:
- Pengecekan keseimbangan pada roda dan ban.
- Pemeriksaan kondisi suspensi dan peredam kejut untuk memastikan tidak ada kerusakan atau keausan yang dapat mempengaruhi stabilitas kemudi.
- Pengecekan keseimbangan pada roda kemudi dan poros kemudi.
c. Untuk keausan roda yang tidak merata hanya pada bagian tepi dalam atau luar, pengecekan dan perbaikan yang dapat dilakukan meliputi:
- Pengecekan keseimbangan dan perataan tekanan pada ban.
- Penyesuaian atau penggantian bushing dan ball joint yang dapat mempengaruhi keseimbangan dan keausan ban.
- Periksa kondisi dan kemungkinan perataan pada suspensi dan sistem pengereman.
2. Perbedaan antara EPS (elektrik power steering) dan Hidrolik power steering adalah sebagai berikut:
- EPS menggunakan motor listrik untuk membantu pengemudi dalam menggerakkan roda kemudi, sedangkan Hidrolik power steering menggunakan sistem hidrolik dengan cairan bertekanan untuk memberikan bantuan.
- EPS lebih efisien secara energi karena hanya menggunakan daya saat diperlukan, sedangkan Hidrolik power steering menggunakan pompa hidrolik yang selalu bekerja secara terus-menerus.
- EPS lebih ringan dan lebih mudah untuk dikendalikan, sedangkan Hidrolik power steering dapat memberikan umpan balik yang lebih baik dalam mengemudi.
3. Langkah-langkah pengecekan servo/booster pada sistem rem adalah sebagai berikut:
- Periksa tekanan udara pada sistem servo/booster untuk memastikan tekanan yang sesuai.
- Periksa selang udara dan sistem penyambungnya untuk memastikan tidak ada kebocoran atau kerusakan.
- Uji fungsi sistem servo/booster dengan menginjak pedal rem secara perlahan dan perhatikan apakah ada perubahan dalam peningkatan tekanan atau penurunan pedal rem.
4. Vapor Lock pada sistem rem terjadi ketika ada udara atau uap yang terperangkap di dalam sistem rem, yang dapat mengurangi efektivitas pengereman. Hal ini dapat terjadi akibat panas berlebih pada sistem pengereman yang menyebabkan cairan rem menguap. Dalam kondisi ini, tekanan pada sistem rem menjadi tidak stabil dan dapat mengakibatkan pedal rem terasa lebih lembek atau menekan pedal rem tidak memberikan respons yang diinginkan. Untuk mengatasi vapor lock, diperlukan pendinginan pada sistem
pengereman dan pengecekan kebocoran atau kerusakan pada komponen sistem rem.
5. Air Suspension (Suspensi Udara) adalah sistem suspensi yang menggunakan udara sebagai media pegas untuk menggantikan pegas konvensional yang menggunakan kumparan baja. Dalam sistem ini, tekanan udara diatur untuk memberikan ketinggian dan kekakuan yang diinginkan pada kendaraan. Kelebihan Air Suspension meliputi kemampuan untuk mengubah ketinggian kendaraan, memberikan kenyamanan berkendara yang lebih baik, dan penyesuaian kekakuan suspensi. Namun, kelemahannya termasuk kompleksitas sistem, biaya perawatan yang lebih tinggi, dan kemungkinan kebocoran udara yang dapat mempengaruhi kinerja suspensi.
Jawaban & Penjelasan:
1. Kasus:
a. Untuk kecenderungan roda kemudi yang mengarah pada satu arah saja, pengecekan yang dapat dilakukan meliputi:
- Pengecekan tekanan angin pada ban untuk memastikan tekanan yang sesuai.
- Pengecekan keseimbangan dan keausan pada ban-ban depan.
- Pemeriksaan dan penyesuaian track rod end dan tie rod end yang dapat mempengaruhi arah kemudi.
b. Untuk roda kemudi yang tidak dapat stabil atau bergetar pada RPM yang tinggi, pengecekan yang dapat dilakukan meliputi:
- Pengecekan keseimbangan pada roda dan ban.
- Pemeriksaan kondisi suspensi dan peredam kejut untuk memastikan tidak ada kerusakan atau keausan yang dapat mempengaruhi stabilitas kemudi.
- Pengecekan keseimbangan pada roda kemudi dan poros kemudi.
c. Untuk keausan roda yang tidak merata hanya pada bagian tepi dalam atau luar, pengecekan dan perbaikan yang dapat dilakukan meliputi:
- Pengecekan keseimbangan dan perataan tekanan pada ban.
- Penyesuaian atau penggantian bushing dan ball joint yang dapat mempengaruhi keseimbangan dan keausan ban.
- Periksa kondisi dan kemungkinan perataan pada suspensi dan sistem pengereman.
2. Perbedaan antara EPS (elektrik power steering) dan Hidrolik power steering adalah sebagai berikut:
- EPS menggunakan motor listrik untuk membantu pengemudi dalam menggerakkan roda kemudi, sedangkan Hidrolik power steering menggunakan sistem hidrolik dengan cairan bertekanan untuk memberikan bantuan.
- EPS lebih efisien secara energi karena hanya menggunakan daya saat diperlukan, sedangkan Hidrolik power steering menggunakan pompa hidrolik yang selalu bekerja secara terus-menerus.
- EPS lebih ringan dan lebih mudah untuk dikendalikan, sedangkan Hidrolik power steering dapat memberikan umpan balik yang lebih baik dalam mengemudi.
3. Langkah-langkah pengecekan servo/booster pada sistem rem adalah sebagai berikut:
- Periksa tekanan udara pada sistem servo/booster untuk memastikan tekanan yang sesuai.
- Periksa selang udara dan sistem penyambungnya untuk memastikan tidak ada kebocoran atau kerusakan.
- Uji fungsi sistem servo/booster dengan menginjak pedal rem secara perlahan dan perhatikan apakah ada perubahan dalam peningkatan tekanan atau penurunan pedal rem.
4. Vapor Lock pada sistem rem terjadi ketika ada udara atau uap yang terperangkap di dalam sistem rem, yang dapat mengurangi efektivitas pengereman. Hal ini dapat terjadi akibat panas berlebih pada sistem pengereman yang menyebabkan cairan rem menguap. Dalam kondisi ini, tekanan pada sistem rem menjadi tidak stabil dan dapat mengakibatkan pedal rem terasa lebih lembek atau menekan pedal rem tidak memberikan respons yang diinginkan. Untuk mengatasi vapor lock, diperlukan pendinginan pada sistem
pengereman dan pengecekan kebocoran atau kerusakan pada komponen sistem rem.
5. Air Suspension (Suspensi Udara) adalah sistem suspensi yang menggunakan udara sebagai media pegas untuk menggantikan pegas konvensional yang menggunakan kumparan baja. Dalam sistem ini, tekanan udara diatur untuk memberikan ketinggian dan kekakuan yang diinginkan pada kendaraan. Kelebihan Air Suspension meliputi kemampuan untuk mengubah ketinggian kendaraan, memberikan kenyamanan berkendara yang lebih baik, dan penyesuaian kekakuan suspensi. Namun, kelemahannya termasuk kompleksitas sistem, biaya perawatan yang lebih tinggi, dan kemungkinan kebocoran udara yang dapat mempengaruhi kinerja suspensi.