Bacalah cerita di bawah ini untuk mengerjakan pertanyaan 11-14!
Sunan Kaliljaga lalu meloncat ke tanah, Saat cangkulnya dicabut dan dilempar, segera berubah menjadi pronokolan emas, Keiot menjadi hati Pangeran, maka ia menginginkan Suwita. Ki Pandhanaran kemudian disuruh pergi ke Gunung Jabalkat untuk tidak membawa harta karun, KI Adhipati Pandhanaran banlur berangkat ke Gunung Jabalkat bersama istrinya, Nyi Kalwungu.
Sunan Kaliljaga lalu meloncat ke tanah, Saat cangkulnya dicabut dan dilempar, segera berubah menjadi pronokolan emas, Keiot menjadi hati Pangeran, maka ia menginginkan Suwita. Ki Pandhanaran kemudian disuruh pergi ke Gunung Jabalkat untuk tidak membawa harta karun, KI Adhipati Pandhanaran banlur berangkat ke Gunung Jabalkat bersama istrinya, Nyi Kalwungu. Berjalan menuju Gunung Jabalkat, KI Adhipati dan istrinya diserang oleh tiga orang perampok. Ketiga pencuri tersebut meminta harta karun Kanjeng Adhipati. Namun KI Pandhanaran menjawab bahwa ia tidak membawa kekayaan, bahkan pencuri mendatanginya. “Dia salah, kok bisa minta aset,” kata Ki Pandhanaran ngapain. Dengan begitu, adegan itu kemudian berganti nama menjadi Salatiga.
Jawaban:
translate bahasa Indonesia:
Bacalah cerita di bawah ini untuk mengerjakan pertanyaan 11-14!
Sunan Kaliljaga lalu meloncat ke tanah, Saat cangkulnya dicabut dan dilempar, segera berubah menjadi pronokolan emas, Keiot menjadi hati Pangeran, maka ia menginginkan Suwita. Ki Pandhanaran kemudian disuruh pergi ke Gunung Jabalkat untuk tidak membawa harta karun, KI Adhipati Pandhanaran banlur berangkat ke Gunung Jabalkat bersama istrinya, Nyi Kalwungu.
Sunan Kaliljaga lalu meloncat ke tanah, Saat cangkulnya dicabut dan dilempar, segera berubah menjadi pronokolan emas, Keiot menjadi hati Pangeran, maka ia menginginkan Suwita. Ki Pandhanaran kemudian disuruh pergi ke Gunung Jabalkat untuk tidak membawa harta karun, KI Adhipati Pandhanaran banlur berangkat ke Gunung Jabalkat bersama istrinya, Nyi Kalwungu. Berjalan menuju Gunung Jabalkat, KI Adhipati dan istrinya diserang oleh tiga orang perampok. Ketiga pencuri tersebut meminta harta karun Kanjeng Adhipati. Namun KI Pandhanaran menjawab bahwa ia tidak membawa kekayaan, bahkan pencuri mendatanginya. “Dia salah, kok bisa minta aset,” kata Ki Pandhanaran ngapain. Dengan begitu, adegan itu kemudian berganti nama menjadi Salatiga.
Penjelasan:
##SemogaBermanfaat##