ggg3
TANAH KELAHIRAN Seruling di pasir ipis, merdu antara gundukan pepohonan pina tembang menggema di dua kaki, Burangrang-Tangkubanperahu
Jamrut di pucuk-pucuk, Jamrut di ari tipis menurun.
Membelit tangga di tanah merah dikenal gadis-gadis dari bukit Nyanyikan kentang sudah digali, kenakan kebaya merah ke pewayangan
Jamrut di pucuk-pucuk, Jamrut di hati gadis menurun
parafraa:: TANAH KELAHIRAN Saya melihat seseorang yang sedang meniup seruling di pasir ipis dengan suara merdu. Diantara banyak gundukan pepohonan pina yang rindang. Terdengar tembang menggema di dua kaki, hingga ke Burangrang ke Tangkubanperahu. Sinar jamrut di air tipis menurub,sehingga membuat adanya embun di pagi hari. Tanah di pedesaan yang merah, hingga membelit tangga. Sampai dikenal gadis-gadis dari bukit. Menyanyikan kentang yang sudah digali. Mengenakan kebaya merah ke pewayangan. Sinar jamrut di pucuk-pucuk, sehingga jamrut di hati gadis menurun.
Seruling di pasir ipis, merdu
antara gundukan pepohonan pina
tembang menggema di dua kaki,
Burangrang-Tangkubanperahu
Jamrut di pucuk-pucuk,
Jamrut di ari tipis menurun.
Membelit tangga di tanah merah
dikenal gadis-gadis dari bukit
Nyanyikan kentang sudah digali,
kenakan kebaya merah ke pewayangan
Jamrut di pucuk-pucuk,
Jamrut di hati gadis menurun
parafraa::
TANAH KELAHIRAN
Saya melihat seseorang yang sedang meniup seruling di pasir ipis dengan suara merdu. Diantara banyak gundukan pepohonan pina yang rindang. Terdengar tembang menggema di dua kaki, hingga ke Burangrang ke Tangkubanperahu. Sinar jamrut di air tipis menurub,sehingga membuat adanya embun di pagi hari. Tanah di pedesaan yang merah, hingga membelit tangga. Sampai dikenal gadis-gadis dari bukit.
Menyanyikan kentang yang sudah digali. Mengenakan kebaya merah ke pewayangan. Sinar jamrut di pucuk-pucuk, sehingga jamrut di hati gadis menurun.
sekian.....
"Duik,, VII H blasmpensa"