Bersedekah agar dikenal sebagai dermawan menandakan sikap riya'.
Pembahasan
Menurut bahasa, riya' artinya menampakkan. Sedangkan secara istilah, riya' adalah melakukan ibadah dengan niat agar mendapat pujian atau penghargaan dari orang lain yang melihat ibadahnya tersebut. Sikap riya' hampir sama dengan sum'ah, bedanya adalah riya' memperlihatkan ibadah, contohnya si Fulan bersedekah di masjid setiap hari dengan jumlah yang besar dan dalam diri Fulan mengharapkan orang lain melihatnya sebagai orang yang dermawan. Sedangkan sum'ah adalah memperdengarkan ibadah, contohnya si Fulan bercerita kepada teman-temannya bahwa ia telah bersedekah di masjid dengan jumlah yang besar.
Berdasarkan bentuknya, Riya' dibagi menjadi 2, yaitu riya' niat dan riya' perbuatan. Riya' niat adalah sikap riya' yang dilakukan dari dalam hati seseorang, contohnya si Fulan berkata, "aku bersedekah ikhlas mengharapkan ridho Allah", padahal dalam hatinya mengharapkan pujian manusia. Riya' perbuatan adalah riya' yang dilakukan dalam bentuk fisik/perbuatan/perlakuan, contohnya si Fulan bersedekah kepada anak yatim dan dengan harapan orang yang melihatnya akan menganggap dirinya adalah seorang yang dermawan dan pandai bersedekah.
Sikap riya' merupakan sikap tercela dan orang yang memiliki sikap ini tidak mendapat pahala dari ibadah yang dikerjakannya, sebagaimana Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman dalam surah al-Baqoroh 264:
Wahai orang-orang yang beriman, jangan membatalkan (pahala) sedekahmu dengan menyebut-nyebutnya dan menyakiti (perasaan penerima), seperti orang yang menginfakkan hartanya karena riya (pamer) kepada manusia, sedangkan dia tidak beriman kepada Allah dan hari akhir. Perumpamaannya (orang itu) seperti batu licin yang di atasnya ada debu, lalu batu itu diguyur hujan lebat sehingga tinggallah (batu) itu licin kembali. Mereka tidak menguasai sesuatu pun dari apa yang mereka usahakan. Allah tidak memberi petunjuk kepada kaum kafir.
وَاللّٰهُ اَعْلَمُ بِاالصَّوَافَ
Detail Jawaban
Kelas: X
Mapel: Pendidikan Agama Islam
Kategori: Akidah Akhlak
Materi: Menjalin Hidup Penuh Manfaat dengan Menghindari Berfoya-foya, Riya', Sum'ah, Takabur, dan Hasad
Verified answer
Jawaban:
riya
Penjelasan:
riya adalah melakukan amalan karena ingin mendapat kan pujian dari orang lain
Maaf ya kalau salah
semoga membantu
[tex]answered \: by \: = \: ghazi[/tex]
بِسْـــــــمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ
Bersedekah agar dikenal sebagai dermawan menandakan sikap riya'.
Pembahasan
Menurut bahasa, riya' artinya menampakkan. Sedangkan secara istilah, riya' adalah melakukan ibadah dengan niat agar mendapat pujian atau penghargaan dari orang lain yang melihat ibadahnya tersebut. Sikap riya' hampir sama dengan sum'ah, bedanya adalah riya' memperlihatkan ibadah, contohnya si Fulan bersedekah di masjid setiap hari dengan jumlah yang besar dan dalam diri Fulan mengharapkan orang lain melihatnya sebagai orang yang dermawan. Sedangkan sum'ah adalah memperdengarkan ibadah, contohnya si Fulan bercerita kepada teman-temannya bahwa ia telah bersedekah di masjid dengan jumlah yang besar.
Berdasarkan bentuknya, Riya' dibagi menjadi 2, yaitu riya' niat dan riya' perbuatan. Riya' niat adalah sikap riya' yang dilakukan dari dalam hati seseorang, contohnya si Fulan berkata, "aku bersedekah ikhlas mengharapkan ridho Allah", padahal dalam hatinya mengharapkan pujian manusia. Riya' perbuatan adalah riya' yang dilakukan dalam bentuk fisik/perbuatan/perlakuan, contohnya si Fulan bersedekah kepada anak yatim dan dengan harapan orang yang melihatnya akan menganggap dirinya adalah seorang yang dermawan dan pandai bersedekah.
Sikap riya' merupakan sikap tercela dan orang yang memiliki sikap ini tidak mendapat pahala dari ibadah yang dikerjakannya, sebagaimana Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman dalam surah al-Baqoroh 264:
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لَا تُبْطِلُوْا صَدَقٰتِكُمْ بِالْمَنِّ وَالْاَذٰىۙ كَالَّذِيْ يُنْفِقُ مَالَهٗ رِئَاۤءَ النَّاسِ وَلَا يُؤْمِنُ بِاللّٰهِ وَالْيَوْمِ الْاٰخِرِۗ فَمَثَلُهٗ كَمَثَلِ صَفْوَانٍ عَلَيْهِ تُرَابٌ فَاَصَابَهٗ وَابِلٌ فَتَرَكَهٗ صَلْدًا ۗ لَا يَقْدِرُوْنَ عَلٰى شَيْءٍ مِّمَّا كَسَبُوْا ۗ وَاللّٰهُ لَا يَهْدِى الْقَوْمَ الْكٰفِرِيْنَ
Artinya:
Wahai orang-orang yang beriman, jangan membatalkan (pahala) sedekahmu dengan menyebut-nyebutnya dan menyakiti (perasaan penerima), seperti orang yang menginfakkan hartanya karena riya (pamer) kepada manusia, sedangkan dia tidak beriman kepada Allah dan hari akhir. Perumpamaannya (orang itu) seperti batu licin yang di atasnya ada debu, lalu batu itu diguyur hujan lebat sehingga tinggallah (batu) itu licin kembali. Mereka tidak menguasai sesuatu pun dari apa yang mereka usahakan. Allah tidak memberi petunjuk kepada kaum kafir.
وَاللّٰهُ اَعْلَمُ بِاالصَّوَافَ
Detail Jawaban