Kelas: VII Mata pelajaran: Sejarah Materi: Peninggalan masa Hindu-Buddha Kata kunci: Candi Sukuh
Pembahasan:
Candi peninggalan masa klasik yang terletak di lereng barat gunung Lawu adalah Candi Sukuh.
Candi Sukuh adalah candi agama Hindu yang terletak di lereng Gunung Lawu, tepatnya di wilayah Desa Berjo, Kecamatan Ngargoyoso, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah Candi ini dibangun pada ketinggian 910 meter dari permukaan laut.
Candi Sukuh ini diperkirakan dibangun pada tahun 1437 M, berdasarkan penanggalan (candrasengkala) yang ditemukan di tempat ini.
Candi Sukuh dibangun dengan menggunakan bentuk bangunan berupa punden berundak, yang merupakan bentuk arsitektur tradisional pra-Hindu. Pada bangunan candi Sukuh ini terdapat pahatan batu yang menceritakan cerita agama Hindu, seperti cerita Ramayana dan Dewi Durga.
Di candi ini awalnya terdapat Lingga, yang merupakan simbol alat kelamin pria dan dianggap sebagai lambang dari kekuasaan Dewa Siwa. Saat ini, Lingga ini disimpan di Museum Nasional di Jakarta.
Adanya pahatan cerita Dewi Durga dan Lingga membuat para arkolog menduga candi ini digunakan untuk upacara keagamaan Tantra, yang memuja Dewi Durga, pendamping dari Dewa Siwa.
Bentuk candi ini lebih sederhana, dalam segi ukiran dan rancang bangunnya, dibanding dengan candi lain pada masa Hindu-Buddha. Para arkeolog menduga kesederhanaan ini diakibatkan karena pembuat candi Sukuh bukan dari kalangan istana, namun dari rakyat biasa. Terlebih lagi, waktu pembangunan candi Sukuh berada pada masa akhir kerajaan Majapahit, sehingga tidak memungkinkan pembangunan candi yang megah.
Verified answer
Kelas: VII
Mata pelajaran: Sejarah
Materi: Peninggalan masa Hindu-Buddha
Kata kunci: Candi Sukuh
Pembahasan:
Candi peninggalan masa klasik yang terletak di lereng barat gunung Lawu adalah Candi Sukuh.
Candi Sukuh adalah candi agama Hindu yang terletak di lereng Gunung Lawu, tepatnya di wilayah Desa Berjo, Kecamatan Ngargoyoso, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah Candi ini dibangun pada ketinggian 910 meter dari permukaan laut.
Candi Sukuh ini diperkirakan dibangun pada tahun 1437 M, berdasarkan penanggalan (candrasengkala) yang ditemukan di tempat ini.
Candi Sukuh dibangun dengan menggunakan bentuk bangunan berupa punden berundak, yang merupakan bentuk arsitektur tradisional pra-Hindu. Pada bangunan candi Sukuh ini terdapat pahatan batu yang menceritakan cerita agama Hindu, seperti cerita Ramayana dan Dewi Durga.
Di candi ini awalnya terdapat Lingga, yang merupakan simbol alat kelamin pria dan dianggap sebagai lambang dari kekuasaan Dewa Siwa. Saat ini, Lingga ini disimpan di Museum Nasional di Jakarta.
Adanya pahatan cerita Dewi Durga dan Lingga membuat para arkolog menduga candi ini digunakan untuk upacara keagamaan Tantra, yang memuja Dewi Durga, pendamping dari Dewa Siwa.
Bentuk candi ini lebih sederhana, dalam segi ukiran dan rancang bangunnya, dibanding dengan candi lain pada masa Hindu-Buddha. Para arkeolog menduga kesederhanaan ini diakibatkan karena pembuat candi Sukuh bukan dari kalangan istana, namun dari rakyat biasa. Terlebih lagi, waktu pembangunan candi Sukuh berada pada masa akhir kerajaan Majapahit, sehingga tidak memungkinkan pembangunan candi yang megah.