Berikan contoh peristiwa perubahan bentuk benda akibat kalor! Berikan keterangan perubahan wujud bendanya dan pengaruh kalor dari perubahan tersebut! Tulislah pada buku tugasmu!
Contoh peristiwa perubahan bentuk benda akibat kalor adalah pembekuan air menjadi es. Dalam hal ini, kalor yang diterima air membuat air membeku dan berubah bentuk menjadi es.
Perubahan wujud benda: Air yang berwujud cair pada suhu kamar berubah menjadi padatan (es) akibat pengurangan suhu.
Pengaruh kalor: Pengurangan kalor yang diterima air membuat air membeku dan berubah wujud menjadi es. Proses pembekuan air menghabiskan kalor sehingga suhu air menurun dan akhirnya membeku.
Perubahan wujud benda akibat kalor juga dapat terjadi pada logam yang memperoleh atau kehilangan kalor. Misalnya, baja yang dipanaskan hingga suhu tinggi akan berubah bentuk menjadi lembut dan mudah dibentuk. Setelah dingin, baja akan menjadi padat dan keras kembali.
Pengaruh kalor: Pemanasan baja menyebabkan molekul-molekul logam memperoleh energi dan bergerak lebih cepat, sehingga baja menjadi lembut dan mudah dibentuk. Setelah dingin, molekul-molekul logam kembali pada posisi semula dan baja menjadi padat dan keras kembali.
Jawaban:
Contoh peristiwa perubahan bentuk benda akibat kalor adalah pembekuan air menjadi es. Dalam hal ini, kalor yang diterima air membuat air membeku dan berubah bentuk menjadi es.
Perubahan wujud benda: Air yang berwujud cair pada suhu kamar berubah menjadi padatan (es) akibat pengurangan suhu.
Pengaruh kalor: Pengurangan kalor yang diterima air membuat air membeku dan berubah wujud menjadi es. Proses pembekuan air menghabiskan kalor sehingga suhu air menurun dan akhirnya membeku.
Perubahan wujud benda akibat kalor juga dapat terjadi pada logam yang memperoleh atau kehilangan kalor. Misalnya, baja yang dipanaskan hingga suhu tinggi akan berubah bentuk menjadi lembut dan mudah dibentuk. Setelah dingin, baja akan menjadi padat dan keras kembali.
Pengaruh kalor: Pemanasan baja menyebabkan molekul-molekul logam memperoleh energi dan bergerak lebih cepat, sehingga baja menjadi lembut dan mudah dibentuk. Setelah dingin, molekul-molekul logam kembali pada posisi semula dan baja menjadi padat dan keras kembali.