HUBUNGAN FUNGSIONAL ANTARUNSUR DALAM FRASE BAHASA INDONESIA Efri Yades dan Leni Syafyahya Program Studi Sastra Indonesia Fakultas Ilmu Budaya Universitas Andalas Abstract This article aims to explain the phrase Indonesian. In this case will be described fungsional relationship between elements in the phrase and meaning that occur as a result of relationship. To achieve the objectives of this study, collected from spoken and writen language. On the data is collected, analyzed by a unified and distribusional. After data analysis has been done, in the presence of a fungtional relationship bet ween elemens found in the phrase. Functional relationships between elements in the phrase endocentric is the core and mobifeers, while the phrase exocentric is the relator and the axis. Meaning generated as a result of functional relationship between elemens in endocentric phrases such as: property, amount, tupe, state, and processes. However, the meaning of wich is generated in the phrase exocentric among others: the direction, places, destination, origin, and sustainability. Keywords: fungtional relationship, phrase, and meaning Pendahuluan Frase merupakan unsur sintaksis yang terkecil jika dibandingkan dengan unsur sintaksis lainnya yaitu kalusa dan kalimat. Hal ini ditegaskan oleh Djajasudarma (2010:55), unsur sintaksis yang ter \kecil adalah adalah frase dan dapat dikaji berdasarkan kelas frase dan tipenya. Frase hanya mengisi atau menduduki salah satu fungsi sintaksis dalam satu klausa atau dalam satu kalimat. Artinya, Satu fungsi sintaksis yaitu: S,P,O,Pel,K hanya diisi atau diduduki satu frase. Unsur klausa yang terdiri atas dua kata atau lebih yang tidak melapau batas fungsi atau yang bersifat nonpredikatif disebut frase (lihat Verhaar,1995:97; Ramlan,1995:151; Putrayasa,2007:3; Arifin dan Junaiyah, 2008:18). Sebuah frase sekurang-kurangnya mempunyai dua anggota pembentuk konstruksi. Unsur-unsur tersebut berhubungan secara fungsional satu dengan yang lainnya dalam konstruksi. Hubungan fungsi antarnsur terdiri atas unsur pusat yang menjadi frase, sedangkan sebagai unsur yang menjelaskan tentang frase (Khairah dan Sakura Ridwan,2014: 22). Hubungan antarunsur ini akan menghasilkan makna. Frase dapat dibedakan berdasarkan dua hal yaitu: yang pertama berdasarkan sama tidaknya distribusi frase dengan unsur-unsur pembentuknya dan yang kedua berdasarkan persamaan distribusi dengan kategori unsurunsur yang menjadi frase. Berdasarkan sama tidaknya distribusi frase dengan unsur pembentuknya, frase terdiri atas frase endosentris dan frase eksosentris (lihat Ramlan;1996:154; Putrayasa,2007:7; Arifin dan Junaiyah,2008:18; Parera,2009:55; Khairah dan Sakura Ridwad, 2014:22). Selanjutnya, frase berdasarkan persamaan distribusi dengan kategori unsur yang menjadi, frase terdiri dari frase nominal, frase verbal, frase adjektival, frase numeralia, frase pronominal, adverbial, dan frase preposisional (lihat Ramlan, 12
penjelasan:
Frasa atau frase adalah salah satu istilah yang sering dibicarakan dalam kajian linguistik. Frasa merupakan satuan linguistik yang lebih besar dari kata dan lebih kecil dari klausa dan kalimat. Frasa adalah gabungan kata yang bersifat nonpredikatif. Berupa gabungan kata berarti frasa setidaknya terdiri atas dua kata.
Jawaban:
HUBUNGAN FUNGSIONAL ANTARUNSUR DALAM FRASE BAHASA INDONESIA Efri Yades dan Leni Syafyahya Program Studi Sastra Indonesia Fakultas Ilmu Budaya Universitas Andalas Abstract This article aims to explain the phrase Indonesian. In this case will be described fungsional relationship between elements in the phrase and meaning that occur as a result of relationship. To achieve the objectives of this study, collected from spoken and writen language. On the data is collected, analyzed by a unified and distribusional. After data analysis has been done, in the presence of a fungtional relationship bet ween elemens found in the phrase. Functional relationships between elements in the phrase endocentric is the core and mobifeers, while the phrase exocentric is the relator and the axis. Meaning generated as a result of functional relationship between elemens in endocentric phrases such as: property, amount, tupe, state, and processes. However, the meaning of wich is generated in the phrase exocentric among others: the direction, places, destination, origin, and sustainability. Keywords: fungtional relationship, phrase, and meaning Pendahuluan Frase merupakan unsur sintaksis yang terkecil jika dibandingkan dengan unsur sintaksis lainnya yaitu kalusa dan kalimat. Hal ini ditegaskan oleh Djajasudarma (2010:55), unsur sintaksis yang ter \kecil adalah adalah frase dan dapat dikaji berdasarkan kelas frase dan tipenya. Frase hanya mengisi atau menduduki salah satu fungsi sintaksis dalam satu klausa atau dalam satu kalimat. Artinya, Satu fungsi sintaksis yaitu: S,P,O,Pel,K hanya diisi atau diduduki satu frase. Unsur klausa yang terdiri atas dua kata atau lebih yang tidak melapau batas fungsi atau yang bersifat nonpredikatif disebut frase (lihat Verhaar,1995:97; Ramlan,1995:151; Putrayasa,2007:3; Arifin dan Junaiyah, 2008:18). Sebuah frase sekurang-kurangnya mempunyai dua anggota pembentuk konstruksi. Unsur-unsur tersebut berhubungan secara fungsional satu dengan yang lainnya dalam konstruksi. Hubungan fungsi antarnsur terdiri atas unsur pusat yang menjadi frase, sedangkan sebagai unsur yang menjelaskan tentang frase (Khairah dan Sakura Ridwan,2014: 22). Hubungan antarunsur ini akan menghasilkan makna. Frase dapat dibedakan berdasarkan dua hal yaitu: yang pertama berdasarkan sama tidaknya distribusi frase dengan unsur-unsur pembentuknya dan yang kedua berdasarkan persamaan distribusi dengan kategori unsurunsur yang menjadi frase. Berdasarkan sama tidaknya distribusi frase dengan unsur pembentuknya, frase terdiri atas frase endosentris dan frase eksosentris (lihat Ramlan;1996:154; Putrayasa,2007:7; Arifin dan Junaiyah,2008:18; Parera,2009:55; Khairah dan Sakura Ridwad, 2014:22). Selanjutnya, frase berdasarkan persamaan distribusi dengan kategori unsur yang menjadi, frase terdiri dari frase nominal, frase verbal, frase adjektival, frase numeralia, frase pronominal, adverbial, dan frase preposisional (lihat Ramlan, 12
penjelasan:
Frasa atau frase adalah salah satu istilah yang sering dibicarakan dalam kajian linguistik. Frasa merupakan satuan linguistik yang lebih besar dari kata dan lebih kecil dari klausa dan kalimat. Frasa adalah gabungan kata yang bersifat nonpredikatif. Berupa gabungan kata berarti frasa setidaknya terdiri atas dua kata.
maaf kalau salah