Berikan 5 contoh pada masing-masing alat hitung berikut : a. abacus b.kalkulator numerik 1 c.kalkulator numerik 2 d.mesin analitik
anonymous185
Va. AbacusSempoa atau Abacus adalah alat kuno untuk penghitungan yang terbuat dari rangka kayu dangan sederetan poros yang berisi manik – manik yang bisa di geser. Alat ini digunakan untuk melakukan operasi aritmatika seperti penjumlahan, pengurangan, perkalian pembagian dan akar kuadrat. Muncul sekitar 5.000 Tahun yang lalu di cina dan masih digunakan di beberapa tempat hingga saat ini. Abacus dapat dianggap sebagai awal mula mesin komputasi (penghitungan). Penggunanya melakukan perhitungan dengan menggunakan biji – bijian geser yang diatur pada sebuah rak. Para pedagang di masa itu menggunakan abacus untuk menghitung transaksi perdagangan. Seiring dengan munculnya pensil dan kertas, abacus kehilangan popularitasnya.
Kalkulator Roda Numerik Pada tahun 1642, Blaise Pascal (1623-1662), yang pada waktu itu berumur 18 tahun, menemukan apa yang ia sebut sebagai kalkulator roda numerik (numerical wheel calculator) untuk membantu ayahnya melakukan perhitungan pajak. Kotak persegi kuningan ini yang dinamakan Pascaline, menggunakan delapan roda putar bergerigi untuk menjumlahkan bilangan hingga delapan digit. Alat ini merupakan alat penghitung bilangan berbasis sepuluh. Kelemahan alat ini adalah hanya terbatas untuk melakukan penjumlahan. kalkulator roda numerik (numerical wheel calculator) :
Tahun 1694, seorang matematikawan dan filsuf Jerman, Gottfred Wilhem von Leibniz (1646-1716) memperbaiki Pascaline dengan membuat mesin yang dapat mengalikan. Sama seperti pendahulunya, alat mekanik ini bekerja dengan menggunakan roda-roda gerigi. Dengan mempelajari catatan dan gambar-gambar yang dibuat oleh Pascal, Leibniz dapat menyempurnakan alatnya. Barulah pada tahun 1820, kalkulator mekanik mulai populer.
Babbage terus meningkatkan kemampuan mesin perbedaannya hingga tahun 1830-an. Kemudian dia mendapat gagasan untuk menciptakan "mesin analitis". Mesin ini terdiri dari empat bagian gudang yang menjadi memori, pabrik tempat melakukan perhitungan matematika, suatu sistem roda gigi dan pengumpil untuk pemindahan data antara pabrik dan gudang, serta satu unit masukan/keluaran (susunan ini sesuai dengan susunan komputer modern, meskipun komponennya berbeda).Gudang mesin analitis memakai roda dengan sepuluh posisi yang berbeda untuk menyimpan angka, sebagaimana dilakukan mesin perbedaan. Gudang itu bisa menyimpan sampai 1.000 angka dengan 50 digit setiap angka.Ide tentang mekanisme masukan ini diperoleh Babbage dari sumber yang tidak biasa, yakni industri penenunan sutra Perancis. Tahun 1801, Joseph Marie Jacquard menciptakan mesin tenun yang memakai kartu berlubang-lubang untuk "memprogram" pola yang diinginkan ke dalam mesin tenun. Dengan demikian, pola yang sama bisa dicetak dalam jumlah banyak. Babbage menyadari bahwa sistem ini dapat dipakai untuk memasukkan data dan menyimpan instruksi ke dalam mesin.Sayangnya, Babbage tidak berhasil membentuk model kerja untuk mesin analitisnya. Dia terus-menerus menghadapi kesulitan keuangan karena besarnya biaya untuk merancang dan membuat mesin baru. Tapi masalah terbesar adalah ketidakmampuan teknik rekayasa pada masa itu untuk menghasilkan komponen-komponen yang cukup akurat dan fleksibel. Kegagalan teknologi ini membuat Babbage sangat kecewa."Babbage mengupayakan sesuatu yang mustahil dengan sarana yang dia miliki. Namun, konsep dan asas di balik mesin analitis memang mutlak benar." Hal ini terungkap ketika buku catatan Babbage ditemukan tahun 1937 dan rancangannya dipelajari kembali. Dengan teknologi tahun 1940-an, komputer modern menjadi kenyataan.Babbage tidak hanya merancang cikal bakal peranti keras komputer (mesinnya) masa kini, tapi juga telah mengonsepsikan unsur-unsur penting dari peranti lunak (program) komputer yang kita kenal sekarang. Konsepsi Babbage mengenai cara menyusun program mesin analitis sangat mirip dengan teknik yang dipakai untuk memprogram komputer modern.
Kalkulator Roda Numerik Pada tahun 1642, Blaise Pascal (1623-1662), yang pada waktu itu berumur 18 tahun, menemukan apa yang ia sebut sebagai kalkulator roda numerik (numerical wheel calculator) untuk membantu ayahnya melakukan perhitungan pajak. Kotak persegi kuningan ini yang dinamakan Pascaline, menggunakan delapan roda putar bergerigi untuk menjumlahkan bilangan hingga delapan digit. Alat ini merupakan alat penghitung bilangan berbasis sepuluh. Kelemahan alat ini adalah hanya terbatas untuk melakukan penjumlahan. kalkulator roda numerik (numerical wheel calculator) :
Tahun 1694, seorang matematikawan dan filsuf Jerman, Gottfred Wilhem von Leibniz (1646-1716) memperbaiki Pascaline dengan membuat mesin yang dapat mengalikan. Sama seperti pendahulunya, alat mekanik ini bekerja dengan menggunakan roda-roda gerigi. Dengan mempelajari catatan dan gambar-gambar yang dibuat oleh Pascal, Leibniz dapat menyempurnakan alatnya. Barulah pada tahun 1820, kalkulator mekanik mulai populer.
Babbage terus meningkatkan kemampuan mesin perbedaannya hingga tahun 1830-an. Kemudian dia mendapat gagasan untuk menciptakan "mesin analitis". Mesin ini terdiri dari empat bagian gudang yang menjadi memori, pabrik tempat melakukan perhitungan matematika, suatu sistem roda gigi dan pengumpil untuk pemindahan data antara pabrik dan gudang, serta satu unit masukan/keluaran (susunan ini sesuai dengan susunan komputer modern, meskipun komponennya berbeda).Gudang mesin analitis memakai roda dengan sepuluh posisi yang berbeda untuk menyimpan angka, sebagaimana dilakukan mesin perbedaan. Gudang itu bisa menyimpan sampai 1.000 angka dengan 50 digit setiap angka.Ide tentang mekanisme masukan ini diperoleh Babbage dari sumber yang tidak biasa, yakni industri penenunan sutra Perancis. Tahun 1801, Joseph Marie Jacquard menciptakan mesin tenun yang memakai kartu berlubang-lubang untuk "memprogram" pola yang diinginkan ke dalam mesin tenun. Dengan demikian, pola yang sama bisa dicetak dalam jumlah banyak. Babbage menyadari bahwa sistem ini dapat dipakai untuk memasukkan data dan menyimpan instruksi ke dalam mesin.Sayangnya, Babbage tidak berhasil membentuk model kerja untuk mesin analitisnya. Dia terus-menerus menghadapi kesulitan keuangan karena besarnya biaya untuk merancang dan membuat mesin baru. Tapi masalah terbesar adalah ketidakmampuan teknik rekayasa pada masa itu untuk menghasilkan komponen-komponen yang cukup akurat dan fleksibel. Kegagalan teknologi ini membuat Babbage sangat kecewa."Babbage mengupayakan sesuatu yang mustahil dengan sarana yang dia miliki. Namun, konsep dan asas di balik mesin analitis memang mutlak benar." Hal ini terungkap ketika buku catatan Babbage ditemukan tahun 1937 dan rancangannya dipelajari kembali. Dengan teknologi tahun 1940-an, komputer modern menjadi kenyataan.Babbage tidak hanya merancang cikal bakal peranti keras komputer (mesinnya) masa kini, tapi juga telah mengonsepsikan unsur-unsur penting dari peranti lunak (program) komputer yang kita kenal sekarang. Konsepsi Babbage mengenai cara menyusun program mesin analitis sangat mirip dengan teknik yang dipakai untuk memprogram komputer modern.