Berikan 3 contoh kebudayaan lokal yang ada dipulau sumatra dan irian?
Bintangskotsa
Sumatra : suku bangsa Batak adalah salah satu suku bangsa yang melindungi Pulau Sumatera. Suku bangsa ini dikenal masyarakat sebagai perantau karena banyak yang mengadu nasib ke berbagai daerah terutama di kota-kota besar. Meskipun tersebar di berbagai daerah, suku bangsa Batak dikenal sangat menjunjung tinggi kebudayaan sekalipun tidak tinggal di kampung halamannya.Suku bangsa Batak memiliki beragam kesenian tradisional. Dalam seni ukir dapat dilihat pada motif-motif pakaian adat serta tiang-tiang rumah adat yang memiliki srti simbolis tertentu. Selain itu, terdapat berbagai lagu-lagu daerah dan tari-tarian. Tarian tradisional yang cukup terkenal adalah tarian Mandula dan tari Sekar Sirih. Tari Mandula adalah tarian rakyat Simalungun saat menyambut panen, sedangkan tari Sekar Sirih adalah tarian menyambut tamu.
Irian : Daerah kebudayaan masyarakat Asmat meliputi daerah pegunungan Papua Selatan. Suku bangsa Asmat umumnya dikelompokkan atas Asmat Hilir dan Asmat Hulu. Suku bangsa Asmat Hilir hidup di dataran rendah di sepanjang pantai yang masih diselimuti hutan dan rawa. Suku bangsa AsmatHulu hidup di daerah dataran tinggi yang berbukit-bukit dengan padang rumput yang cukup jelas.Keluarga-keluarga suku bangsa Asmat umumnya tinggal di rumah-rumah panggung yang disebuttsyem. Sebuah kelompok kekerabatan Asmat terdiri atas 10-15 tysem yang mengelilingi sebuah rumah adat yang di sebut yew. Yew berfungsi sebagai rumah keramat dan tempat upacara keagamaan.Masyarakat Asmat juga mengenal pemimpin adat yang disebut aipem. Pemimpin adat biasanya orang-orang yang pandai, bijaksana, dan kuat. Orang yang pandai dalam berburu. Orang yang pandai dalam membuat patung (wow-iptis) akan menjadi pemimpin para pembuat patung.Kesenian masyarakat Asmat identik dengan kepercayaan dan upacara-upacara keagamaan terutama seni ukir patung, topeng, dan perisai. Secara umum, ada 4 (empat) gaya seni patung Asmat, sebagai berikut: a.Gaya A, Seni Asmat Hilir dan Hulu SungaiPatung-patung dengan gaya ini tersusun dari atas ke bawah menurut tata urut silsilah nenek moyangnya. Contohnya, mbis yang dibuat jika masyarakat akan mengadakan balas dendam atas kematian nenek moyang yang gugur dalam perang melawan musuh. b.Gaya B, Seni Asmat Barat LautBentuk patung gaya ini lonjong agak melebar bagian bawahnya. Bagian kepala terpisah dari bagian lainnya dan berbentuk kepala kura-kura atau ikan. Kadang ada gambar nenek moyang di bagian kepala, sedangkan hiasan bagian badan berbentuk musang terbang, katak, kepala burung tadung, ular, dan sebagainya. c.Gaya C, Seni Asmat TimurBentuk perisai yang dibuat umumnya berukuran sangat besar bahkan melebihi tinggi orang Asmat. Bagian atasnya tidak terpisah jelas dari bagian lain dan sering dihiasi garis-garis hitam dan merah, serta titik-titik putih. d.Gaya D, Seni Asmat Daerah Sungai BrazzBentuk perisai gaya D ini hampir sama besar dan tingginya dengan perisai C hanya bagian kepala terpisah dari badannya. Motif yang sering digunakan adalah hiasan geometri, seperti lingkaran, spiral, siku-siku, dan sebagainya. Selain seni ukir, berbagai upacara keagamaan juga disertai dengan tari-tarian yang diiringi musik dan paduan suara. Alat musik yang dipakai adalah tifa yang dimainkan dengan cara dipikul. Dalam upacara keagamaan, para penari umumnya dihiasi dengan berbagai cat garis putih dan mengenakan semacam topi terbuat dari bulu ayam.
suku bangsa Batak adalah salah satu suku bangsa yang melindungi Pulau Sumatera. Suku bangsa ini dikenal masyarakat sebagai perantau karena banyak yang mengadu nasib ke berbagai daerah terutama di kota-kota besar. Meskipun tersebar di berbagai daerah, suku bangsa Batak dikenal sangat menjunjung tinggi kebudayaan sekalipun tidak tinggal di kampung halamannya.Suku bangsa Batak memiliki beragam kesenian tradisional. Dalam seni ukir dapat dilihat pada motif-motif pakaian adat serta tiang-tiang rumah adat yang memiliki srti simbolis tertentu. Selain itu, terdapat berbagai lagu-lagu daerah dan tari-tarian. Tarian tradisional yang cukup terkenal adalah tarian Mandula dan tari Sekar Sirih. Tari Mandula adalah tarian rakyat Simalungun saat menyambut panen, sedangkan tari Sekar Sirih adalah tarian menyambut tamu.
Irian :
Daerah kebudayaan masyarakat Asmat meliputi daerah pegunungan Papua Selatan. Suku bangsa Asmat umumnya dikelompokkan atas Asmat Hilir dan Asmat Hulu. Suku bangsa Asmat Hilir hidup di dataran rendah di sepanjang pantai yang masih diselimuti hutan dan rawa. Suku bangsa AsmatHulu hidup di daerah dataran tinggi yang berbukit-bukit dengan padang rumput yang cukup jelas.Keluarga-keluarga suku bangsa Asmat umumnya tinggal di rumah-rumah panggung yang disebuttsyem. Sebuah kelompok kekerabatan Asmat terdiri atas 10-15 tysem yang mengelilingi sebuah rumah adat yang di sebut yew. Yew berfungsi sebagai rumah keramat dan tempat upacara keagamaan.Masyarakat Asmat juga mengenal pemimpin adat yang disebut aipem. Pemimpin adat biasanya orang-orang yang pandai, bijaksana, dan kuat. Orang yang pandai dalam berburu. Orang yang pandai dalam membuat patung (wow-iptis) akan menjadi pemimpin para pembuat patung.Kesenian masyarakat Asmat identik dengan kepercayaan dan upacara-upacara keagamaan terutama seni ukir patung, topeng, dan perisai. Secara umum, ada 4 (empat) gaya seni patung Asmat, sebagai berikut:
a. Gaya A, Seni Asmat Hilir dan Hulu SungaiPatung-patung dengan gaya ini tersusun dari atas ke bawah menurut tata urut silsilah nenek moyangnya. Contohnya, mbis yang dibuat jika masyarakat akan mengadakan balas dendam atas kematian nenek moyang yang gugur dalam perang melawan musuh.
b. Gaya B, Seni Asmat Barat LautBentuk patung gaya ini lonjong agak melebar bagian bawahnya. Bagian kepala terpisah dari bagian lainnya dan berbentuk kepala kura-kura atau ikan. Kadang ada gambar nenek moyang di bagian kepala, sedangkan hiasan bagian badan berbentuk musang terbang, katak, kepala burung tadung, ular, dan sebagainya.
c. Gaya C, Seni Asmat TimurBentuk perisai yang dibuat umumnya berukuran sangat besar bahkan melebihi tinggi orang Asmat. Bagian atasnya tidak terpisah jelas dari bagian lain dan sering dihiasi garis-garis hitam dan merah, serta titik-titik putih.
d. Gaya D, Seni Asmat Daerah Sungai BrazzBentuk perisai gaya D ini hampir sama besar dan tingginya dengan perisai C hanya bagian kepala terpisah dari badannya. Motif yang sering digunakan adalah hiasan geometri, seperti lingkaran, spiral, siku-siku, dan sebagainya.
Selain seni ukir, berbagai upacara keagamaan juga disertai dengan tari-tarian yang diiringi musik dan paduan suara. Alat musik yang dipakai adalah tifa yang dimainkan dengan cara dipikul. Dalam upacara keagamaan, para penari umumnya dihiasi dengan berbagai cat garis putih dan mengenakan semacam topi terbuat dari bulu ayam.