November 2019 1 24 Report
Angkie Yudhistira, Mengubah Keterbatasan Menjadi Kesuksesan

Angkie Yudhistira adalah seorang perempuan yang menderita kekurangan

pendengaran saat masih kecil, usia 10 tahun. Namun, justru dengan kekurangan

tersebut membuat ia semakin percaya diri, hingga mengubahnya menjadi

sebuah kelebihan.
Saat keterbatasan tidak menjadikan sebuah belenggu.

Angkie, sapaan akrab dari Angkie Yudhistira, karena terlalu sering

mengonsumsi obat-obatan sejak kecil untuk mengatasi gangguan penyakit

seperti flu, batuk dan demam. Lalu untuk mengobatinya oleh dokter di

pedalaman sering diberikan obat antibiotik secara rutin hingga penyakitnya

hilang. Jika kambuh, antibiotik menjadi obat yang ampuh dan mujarab untuk

dirinya.

Hingga akhirnya, obat-

obatan tersebut sangat ber-

pengaruh negatif untuk

dirinya. Terutama pada ba-

gian telinga, yang membuat

Angkie divonis oleh dokter

tidak dapat mendengar…

Jalan hidup Angkie

yang getir sedari kecil, tidak

menghalangi niatnya untuk

terus berusaha, berusaha

dan berusaha. Malahan,

ejekan seperti “Alien”

dari kawan-kawan dan

sebagainya hanya dibalas

dengan senyum manis

walau terkadang geregetan.

Lambat laun, Angkie mulai

bisa menerima kehidupan

dirinya yang mempunyai

kekurangan. Akhirnya

kekurangan itu membuat

Angkie semakin termotivasi

untuk berhasil dan menjadi

seorang yang sukses, walau

memiliki keterbatasan.

Lulus dari kuliahnya di

London School of Public

Relations, dengan ipk yang tinggi 3,5 semakin membuat Angkie termotivasi

untuk terus maju dan tidak minder dengan kawan-kawan lainnya.
Pengalaman jatuh ba-ngun saat mulai mencari pekerjaan hingga sekarang

memegang peranan penting dalam perusahaan, dijadikan Angkie sebagai ujian

hidup yang memang harus dijalani. Angkie sendiri berujar, bahwa ia sendiri

tidak malu mengakui bahwa dirinya adalah tuna rungu di dalam setiap mela-

mar pekerjaan.

“Kenapa mesti malu? Kalau mereka tidak mau menerima saya, pasti ada

kesempatan lainnya.”

Begitu pula saat ia menerima panggilan interview, Angkie selalu memper-

hatikan penampilannya. Sebab baginya penampilan adalah yang utama, mau

sepintar dan secantik apapun kalau penampilan tidak menunjang justru akan

terkesan tidak baik bagi sang pewawancara.

Sampai ia berhasil, dan mimpi masa kecil mulai menghampirinya. Kini,

di usianya yang masih muda, 25 tahun. Angkie telah menjabat sebagai Chief

Executive Officer(CEO) Thisable Enterprise. Sebuah perusahaan yang didirikan

bersama kawan-kawannya untuk melakukan misi sosial dengan membantu

orang yang memiliki keterbatasan fisik agar tetap memandang cerah masa

depan mereka.

Selain itu, Angkie juga pernah menjadi finalis Abang None yang mewakili

Jakarta Barat pada tahun 2008. Ia juga terpilih sebagai Miss Congeniality dari

sebuah program di Natur-e, dan The Most Fearless Female Cosmopolitan di

tahun yang sama.

Usai mendapatkan gelar S2, Angkie mewakili Indonesia dalam ajang Asia-

Pacific Development Center of Disability di Bangkok, Thailand. Angkie pun

turut untuk terjun langsung ke lapangan, dengan aktif di berbagai kegiatan

sosial untuk memberikan motivasi terutama dari kalangan yang memiliki

kekurangan fisik.

Seiring waktu, ia pun mengeluarkan buku perdananya yang berjudul

“Perempuan Tuna Rungu Menembus Batas“. Angkie mendedikasikan kepada

orang yang memiliki keterbatasan seperti dirinya. Agar mereka juga bangkit,

dan tidak hanya pasrah menerima keadaan yang ada.

“Ingat! Ini hidup kita.

Meski memiliki keterbatasan,

kita itu punya kesempatan yang sama besar dalam meraih mimpi…”

- Angkie Yudhistira, 5 Juni 1987

1. Menurut kamu mengapa angkie bisa sukses/berhasil?
2. apa tanggapanmu tentang angkie yudhistira?​
More Questions From This User See All

Life Enjoy

" Life is not a problem to be solved but a reality to be experienced! "

Get in touch

Social

© Copyright 2013 - 2024 KUDO.TIPS - All rights reserved.