MiichanBerdasarkan fungsinya, kota dapat dibedakan menjadi empat macam yakni: Kota pusat industri yakni kota yang memproduksi barang jadi, setengah jadi maupun barang mentah.Kota pusat perdagangan yakni kota yang digunakan sebagai pusat perdagangan baik regional maupun internasional.Kota pusat pemerintahan yakni kota yang berpusat sebagai kota pemerintahan atau ibu kota.Kota pusat kebudayaan yakni kota yang berfungsi sebagai pusat kebudayaan.
Khansa23
B. POLA KERUANGAN KOTA 1 DEFINISI KOTA A. Menurut MENTERI DALAM NEGERI RI NO. 4/1980 1.KOTA adalah suatu wilayah yang mempunyai batas administrasi wilayah 2. KOTA adalah lingkungan kehidupan yang mempunayi cirri non-agraris B. Secara GEOGRAFIS KOTA adalah suatu bentang budaya yang ditimbulkan oleh unsure-unsur alami dan non-alami dengan gajala pemusatan penduduk tinggi, corak kehidupan yang heterogen, sifat penduduknya individualistis dan materialistis.
2 CIRI FISIK KOTA Ciri Fisik Kota - Adanya sarana ekonomi, Gedung pemerintahan, Alun-alun, Tempat parker, Sarana rekreasi, Sarana olah raga, Komplek perumahan
3 CIRI MASYARKAT KOTA Ciri Masyarakat Kota - Adanya keanekaragaman penduduk - Sikap penduduk bersifat individualistik - Hubungan sosial bersifat Gesselsehaft (Patembayan) - Adanya pemisahan keruangan yang dapat membentuk komplek-komplek tertentu - Norma agama tidak ketat - Pandangan hidup kota lebih rasional
4 KLASIFIKASI KOTA A. Menurut Jumlah Penduduk 1. Kota Kecil =penduduknya antara 20.000-50.000 jiwa 2. Kota sedang =penduduknya antara 50.000-100.000 jiwa 3. Kota besar =penduduknya antara 100.000-1.000.000 jiwa 4. Metropolitan =penduduknya antara 1.000.000-5.000.000 jiwa 5. Megapolitan =penduduknya lebih dari 5.000.000 jiwa B. Menurut tingkat perkembangan 1. Tahap eopolis adalah tahap perkembangan desa yang sudah teratur dan masyarakatnya merupakan peralihan dari pola kehidupan desa kea rah kehidupan kota. 2. Tahap polis adalah suatu daerah kota yang sebagian penduduknya masih mencirikan sifat-sifat agraris. 3. Tahap metropolis adalah suatu wilayah kota yang ditandai oleh penduduknya sebagaian kehidupan ekonomi masyarakat ke sector industri. 4. Tahap megapolis adalah suatu wilayah perkotaan yang terdiri dari beberapa kota metropolis yang menjadi satu sehingga membentuk jalur perkotaan. 5. Tahap tryanopolis adalah suatu kota yang ditandai dengan adanya kekacauan pelayanan umum, kemacetan lalu-lintas, tingkat kriminalitas tinggi. 6. Tahap necropolis (Kota mati) adalah kota yang mulai ditinggalkan penduduknya.
5 STRUKTUR PANGGUNAAN LAHAN KOTA A. Menurut teori KONSENTRIK Teori konsentrik dikemukakan oleh E. W. BURGESS. Menurut teori ini daerah perkotaan dibagi menjadi 5 wilayah, yaitu: 1. Pusat Daerah Kegiatan (PDK) juga disebut CBD (Central Bussiness District) dicirikan dengan adanya pusat pertokoan, kantor pos, bank, bioskop dan pasar. 2. Wilayah Transisi ditandai dengan industri manufaktur, pabrik dan pola penggunaan lahan merupakan pola campuran. 3. Wilayah pemukiman masyarakat yang berpendapatan rendah. 4. Wilayah pemukiman masyarakat berpenghasilan menengah. 5. Wilayah pemulkiman penghasilan tinggi.
1 DEFINISI KOTA
A. Menurut MENTERI DALAM NEGERI RI NO. 4/1980
1.KOTA adalah suatu wilayah yang mempunyai batas administrasi wilayah
2. KOTA adalah lingkungan kehidupan yang mempunayi cirri non-agraris
B. Secara GEOGRAFIS
KOTA adalah suatu bentang budaya yang ditimbulkan oleh unsure-unsur alami dan non-alami dengan gajala pemusatan penduduk tinggi, corak kehidupan yang heterogen, sifat penduduknya individualistis dan materialistis.
2 CIRI FISIK KOTA
Ciri Fisik Kota
- Adanya sarana ekonomi, Gedung pemerintahan, Alun-alun, Tempat parker, Sarana rekreasi, Sarana olah raga, Komplek perumahan
3 CIRI MASYARKAT KOTA
Ciri Masyarakat Kota
- Adanya keanekaragaman penduduk
- Sikap penduduk bersifat individualistik
- Hubungan sosial bersifat Gesselsehaft (Patembayan)
- Adanya pemisahan keruangan yang dapat membentuk komplek-komplek tertentu
- Norma agama tidak ketat
- Pandangan hidup kota lebih rasional
4 KLASIFIKASI KOTA
A. Menurut Jumlah Penduduk
1. Kota Kecil =penduduknya antara 20.000-50.000 jiwa
2. Kota sedang =penduduknya antara 50.000-100.000 jiwa
3. Kota besar =penduduknya antara 100.000-1.000.000 jiwa
4. Metropolitan =penduduknya antara 1.000.000-5.000.000 jiwa
5. Megapolitan =penduduknya lebih dari 5.000.000 jiwa
B. Menurut tingkat perkembangan
1. Tahap eopolis adalah tahap perkembangan desa yang sudah teratur dan masyarakatnya merupakan peralihan dari pola kehidupan desa kea rah kehidupan kota.
2. Tahap polis adalah suatu daerah kota yang sebagian penduduknya masih mencirikan sifat-sifat agraris.
3. Tahap metropolis adalah suatu wilayah kota yang ditandai oleh penduduknya sebagaian kehidupan ekonomi masyarakat ke sector industri.
4. Tahap megapolis adalah suatu wilayah perkotaan yang terdiri dari beberapa kota metropolis yang menjadi satu sehingga membentuk jalur perkotaan.
5. Tahap tryanopolis adalah suatu kota yang ditandai dengan adanya kekacauan pelayanan umum, kemacetan lalu-lintas, tingkat kriminalitas tinggi.
6. Tahap necropolis (Kota mati) adalah kota yang mulai ditinggalkan penduduknya.
5 STRUKTUR PANGGUNAAN LAHAN KOTA
A. Menurut teori KONSENTRIK
Teori konsentrik dikemukakan oleh E. W. BURGESS.
Menurut teori ini daerah perkotaan dibagi menjadi 5 wilayah, yaitu:
1. Pusat Daerah Kegiatan (PDK) juga disebut CBD (Central Bussiness District) dicirikan dengan adanya pusat pertokoan, kantor pos, bank, bioskop dan pasar.
2. Wilayah Transisi ditandai dengan industri manufaktur, pabrik dan pola penggunaan lahan merupakan pola campuran.
3. Wilayah pemukiman masyarakat yang berpendapatan rendah.
4. Wilayah pemukiman masyarakat berpenghasilan menengah.
5. Wilayah pemulkiman penghasilan tinggi.