Jawaban:
KAJIAN KEBIJAKAN HARGA PANGAN
Salah satu isu dalam kebijakan pemerintah adalah kebijakan
stabilisasi harga pangan. Karakteristik produk pangan yaitu harga yang
fluktuatif dan produksi yang bersifat musiman. Berbagai peraturan muncul
yang esensinya adalah untuk menjaga agar kenaikan harga dapat
dikendalikan dan stabil serta mempunyai dampak yang minimal terhadap
inflasi. Kebijakan harga pangan dalam pelaksanaannya belum terlihat
efektif sehingga perlu penelaahan dari sisi kebijakan, mekanisme
pelaksanaan dan kelembagaan. Oleh karena itu, kajian ini bertujuan untuk
(a) menganalisis kemungkinan penerapan kebijakan harga pada bahan
kebutuhan pokok di Indonesia dan (b) merumuskan usulan kebijakan
harga bahan kebutuhan pokok. Kajian ini menggunakan pendekatan
statistik dan deskriptif-kualitatif yaitu profitabilitas usaha tani, koefisien
variasi, moving koefisien variasi dan trend. Hasil analisis menunjukkan
bahwa tidak semua komoditi bahan kebutuhan pokok mendapat
penetapan kebijakan harga yang sama dan perlu melihat aspek strategis
dari komoditi tersebut seperti perannya terhadap inflasi, besarnya pangsa
pengeluaran pangan terhadap masyarakat serta fluktuasi harga. Mengacu
pada karakteristik produksi dan struktur pasar komoditas pangan pokok di
dalam negeri, serta kebijakan pada masing-masing komoditas, maka (a)
penetapan kebijakan harga pembelian pemerintah telah diterapkan pada
komoditi gula dan beras; (b) penetapan harga eceran tertinggi dapat
diterapkan pada komoditi beras, gula dan minyak goreng. Dalam
pelaksanaannya, kebijakan HET dilakukan untuk mengantisipasi gejolak
harga yang lebih tinggi di tingkat konsumen sehingga perlu ada intervensi
operasi pasar; (c) kebijakan harga acuan telah diterapkan pada komoditi
cabe dan bawang dengan memperbaiki manajemen produksi dan masa
pasca panen serta (d) kebijakan harga khusus. Kebijakan harga khusus
hanya diterapkan pada menjelang, saat dan setelah hari besar
keagamaan sehingga penetapan harganya tidak perlu dilakukan pada
semua komoditi. Implikasinya adalah perlu institusi yang berperan dalam
hal monitoring dan evaluasi, perlu ada mekanisme controling dan
monitoring serta penegakan sanksi hukum dalam bentuk pidana atau
denda/sanksi yang secara eksplisit tertulis dalam suatu peraturan teknis
untuk mengurangi tindakan spekulasi pasar terhadap kenaikan harga.
Kata kunci: kebijakan harga pangan, koefisien keragaman, dan
kelembagaan
Puska Dagri, BP2KP, Kementerian Perdagangan iii
ABSTRACT
STUDY OF FOOD PRICE POLICY
One of the main issues on government policy is the policy of
stabilization of food prices. The Characteristics of food product are
fluctuated on price and seasonal on production. Many regulation are
produced with its essence is to keep price increases under control, stable
and have minimal impact on inflation. Food pricing policy in practice still
ineffective so that review of the policies, mechanisms and institutional
implementation is necessary. Therefore, the aims of this study are to (a)
analyze the possible application of pricing policies on staple food
commodities in Indonesia and (b) to formulate policy of staple food
commodities. This study uses a statistical approach and qualitative
descriptive on farm profitability, coefficient of variation, the moving
coefficient of variation and trends. The analysis showed that not all staple
food commodities have the same pricing policy. Aspect of strategic role of
the commodities on inflation, the share on food expenditure to the
community, and price fluctuations are needed to look at. Referring to the
characteristics of production and the market structure of essential food
commodities in domestic market, as well as policies on each commodity, it
can be conclude that (a) determining the purchase price of government
policy has been applied to sugar and rice; (b) the determination of the
highest retail price (HET) can be applied to rice, sugar and cooking oil. In
practice, HET policy is to anticipate volatility of prices at the consumer
level that needs to be intervene by market operations; (c) the reference
pricing policy has been applied to chili and onions an also improving
production management and post-harvest period, (d) special price policy.
Special pricing policy only applied before, during and after religious
holidays so pricing is not necessary in all commodities. The implication of
this policy is the need of institution that plays a role in terms of monitoring
and evaluation. The implementations of these policies need a mechanism
on controlling, monitoring and law enforcement in the form of criminal
sanctions or penalties. The sanctions should explicitly write in a technical
regulation to reduce the action of market speculation on prices.
Key words: food price policy, coefficient variation, and i
Penjelasan:
" Life is not a problem to be solved but a reality to be experienced! "
© Copyright 2013 - 2024 KUDO.TIPS - All rights reserved.
Jawaban:
KAJIAN KEBIJAKAN HARGA PANGAN
Salah satu isu dalam kebijakan pemerintah adalah kebijakan
stabilisasi harga pangan. Karakteristik produk pangan yaitu harga yang
fluktuatif dan produksi yang bersifat musiman. Berbagai peraturan muncul
yang esensinya adalah untuk menjaga agar kenaikan harga dapat
dikendalikan dan stabil serta mempunyai dampak yang minimal terhadap
inflasi. Kebijakan harga pangan dalam pelaksanaannya belum terlihat
efektif sehingga perlu penelaahan dari sisi kebijakan, mekanisme
pelaksanaan dan kelembagaan. Oleh karena itu, kajian ini bertujuan untuk
(a) menganalisis kemungkinan penerapan kebijakan harga pada bahan
kebutuhan pokok di Indonesia dan (b) merumuskan usulan kebijakan
harga bahan kebutuhan pokok. Kajian ini menggunakan pendekatan
statistik dan deskriptif-kualitatif yaitu profitabilitas usaha tani, koefisien
variasi, moving koefisien variasi dan trend. Hasil analisis menunjukkan
bahwa tidak semua komoditi bahan kebutuhan pokok mendapat
penetapan kebijakan harga yang sama dan perlu melihat aspek strategis
dari komoditi tersebut seperti perannya terhadap inflasi, besarnya pangsa
pengeluaran pangan terhadap masyarakat serta fluktuasi harga. Mengacu
pada karakteristik produksi dan struktur pasar komoditas pangan pokok di
dalam negeri, serta kebijakan pada masing-masing komoditas, maka (a)
penetapan kebijakan harga pembelian pemerintah telah diterapkan pada
komoditi gula dan beras; (b) penetapan harga eceran tertinggi dapat
diterapkan pada komoditi beras, gula dan minyak goreng. Dalam
pelaksanaannya, kebijakan HET dilakukan untuk mengantisipasi gejolak
harga yang lebih tinggi di tingkat konsumen sehingga perlu ada intervensi
operasi pasar; (c) kebijakan harga acuan telah diterapkan pada komoditi
cabe dan bawang dengan memperbaiki manajemen produksi dan masa
pasca panen serta (d) kebijakan harga khusus. Kebijakan harga khusus
hanya diterapkan pada menjelang, saat dan setelah hari besar
keagamaan sehingga penetapan harganya tidak perlu dilakukan pada
semua komoditi. Implikasinya adalah perlu institusi yang berperan dalam
hal monitoring dan evaluasi, perlu ada mekanisme controling dan
monitoring serta penegakan sanksi hukum dalam bentuk pidana atau
denda/sanksi yang secara eksplisit tertulis dalam suatu peraturan teknis
untuk mengurangi tindakan spekulasi pasar terhadap kenaikan harga.
Kata kunci: kebijakan harga pangan, koefisien keragaman, dan
kelembagaan
Puska Dagri, BP2KP, Kementerian Perdagangan iii
ABSTRACT
STUDY OF FOOD PRICE POLICY
One of the main issues on government policy is the policy of
stabilization of food prices. The Characteristics of food product are
fluctuated on price and seasonal on production. Many regulation are
produced with its essence is to keep price increases under control, stable
and have minimal impact on inflation. Food pricing policy in practice still
ineffective so that review of the policies, mechanisms and institutional
implementation is necessary. Therefore, the aims of this study are to (a)
analyze the possible application of pricing policies on staple food
commodities in Indonesia and (b) to formulate policy of staple food
commodities. This study uses a statistical approach and qualitative
descriptive on farm profitability, coefficient of variation, the moving
coefficient of variation and trends. The analysis showed that not all staple
food commodities have the same pricing policy. Aspect of strategic role of
the commodities on inflation, the share on food expenditure to the
community, and price fluctuations are needed to look at. Referring to the
characteristics of production and the market structure of essential food
commodities in domestic market, as well as policies on each commodity, it
can be conclude that (a) determining the purchase price of government
policy has been applied to sugar and rice; (b) the determination of the
highest retail price (HET) can be applied to rice, sugar and cooking oil. In
practice, HET policy is to anticipate volatility of prices at the consumer
level that needs to be intervene by market operations; (c) the reference
pricing policy has been applied to chili and onions an also improving
production management and post-harvest period, (d) special price policy.
Special pricing policy only applied before, during and after religious
holidays so pricing is not necessary in all commodities. The implication of
this policy is the need of institution that plays a role in terms of monitoring
and evaluation. The implementations of these policies need a mechanism
on controlling, monitoring and law enforcement in the form of criminal
sanctions or penalties. The sanctions should explicitly write in a technical
regulation to reduce the action of market speculation on prices.
Key words: food price policy, coefficient variation, and i
Penjelasan: