Jelaskan secara detail arti dari logo/ bendera uni eropa?
ghoolamaby
Artinya adalah:logo/simbol kesatuan negara2 eropa
1 votes Thanks 1
fifieiskandar30“Apa arti 12 bintang dalam lambang Uni Eropa?” Kesalahan umum sering kali terjadi dengan menganggap simbol 12 bintang diartikan sebagai jumlah negara pendiri Uni Eropa. Tetapi faktanya pendiri Uni Eropa itu cuma 6 negara tahun 1952 pada saat penandatanganan European Defence Community (EDC) dan European Economic Community (EEC) 1957. Lambang Uni Eropa tidak memiliki makna politik. Itu lebih bermakna relijius. 12 bintang melambangkan jumlah rosul yang mendampingin Yesus. Jadi, pendirian Uni Eropa didasari oleh semangat relijius. Meskipun konstitusi Uni Eropa itu sekular tetapi visi yang mendasarinya adalah relijius. Visi untuk membuat Eropa bisa sejahtera dan terbebas dari peperangan dan penindasan. Sama persis dengan misi para rosul kristiani yang ingin mensejahterakan manusia, setidaknya begitu menurut penjelasan seorang staf Parlemen Uni Eropa di Strasbourg. Uni Eropa dibangun pertama kali diatas puing-puing trauma perang dunia. Winston Churchill, PM Inggris saat itu, yang memprakarsai ide untuk kebersamaan Eropa. Dalam pidatonya di Zurich 19 September 1946; “kita harus membangun United States of Europe dengan Jerman serta Perancis harus ada di dalamnya”. Churchill ingin membuat “sangkar” bagi Jerman agar tidak mengulangi lagi perang di Eropa. Tetapi paradoks terjadi saat ini. Justru Inggris yang paling enggan untuk melebur sungguh-sungguh dalam Uni Eropa. Rivalitas dengan Jerman serta keinginan untuk tetap mempertahankan identitas Anglo-Saxon menjadi salah satu faktor penting yang menjadikan Inggris tetap berada “di batas pintu” dalam organisasi Uni Eropa. Perjalanan sejarah Uni Eropa sebenarnya penuh dengan keberhasilan. Tahun 1995 hampir seluruh negara Eropa barat bergabung. Tahun 1998 sistem keuangan Eropa terintegrasi dalam mata uang tunggal: Euro. Tahun 2004 bertambah lagi 10 negara Uni Eropa baru dari mantan negara komunis Eropa Timur. Ini menjadikan UE sebagai kekuatan ekonomi besar di dunia. Hanya saja setelah itu Uni Eropa mulai memasuki fase-fase sulit. Tantangan terberat Uni Eropa terjadi setelah hasil referendum Perancis dan Belanda, 2 negara pendukung utama Uni Eropa, dimana rakyatnya menolak untuk menyetujui konstitusi baru untuk membuat Uni Eropa lebih terintegrasi. “Eropa? Tidak, terima kasih”, begitu sikap 55% masyarakat Perancis dan 62% masyarakat Belanda menolak Uni Eropa. Masyarakat skeptis. Brussel pusat Uni Eropa telah berubah menjadi kota birokrasi. Tercatat dari Brussel dalam urusan mengatur industri automotif saja telah 3.000 peraturan dikeluarkan. Berbagai aturan lainnya juga dikeluarkan untuk mengatur 450 juta penduduknya termasuk peraturan tentang merokok, makan, minum, dsb. Bagi masyarakat, Uni Eropa tidak lebih proyek elit para politisi. Penuh aturan birokrasi njlimet tapi tidak memberikan keuntungan nyata buat masyarakat umum. Penduduk dari negara maju Eropa juga dibebani biaya untuk mensubsidi pendudukan dari negara yang terbelakang khususnya mantan Eropa Timur.
Lambang Uni Eropa tidak memiliki makna politik. Itu lebih bermakna relijius. 12 bintang melambangkan jumlah rosul yang mendampingin Yesus. Jadi, pendirian Uni Eropa didasari oleh semangat relijius. Meskipun konstitusi Uni Eropa itu sekular tetapi visi yang mendasarinya adalah relijius. Visi untuk membuat Eropa bisa sejahtera dan terbebas dari peperangan dan penindasan. Sama persis dengan misi para rosul kristiani yang ingin mensejahterakan manusia, setidaknya begitu menurut penjelasan seorang staf Parlemen Uni Eropa di Strasbourg.
Uni Eropa dibangun pertama kali diatas puing-puing trauma perang dunia. Winston Churchill, PM Inggris saat itu, yang memprakarsai ide untuk kebersamaan Eropa. Dalam pidatonya di Zurich 19 September 1946; “kita harus membangun United States of Europe dengan Jerman serta Perancis harus ada di dalamnya”. Churchill ingin membuat “sangkar” bagi Jerman agar tidak mengulangi lagi perang di Eropa. Tetapi paradoks terjadi saat ini. Justru Inggris yang paling enggan untuk melebur sungguh-sungguh dalam Uni Eropa. Rivalitas dengan Jerman serta keinginan untuk tetap mempertahankan identitas Anglo-Saxon menjadi salah satu faktor penting yang menjadikan Inggris tetap berada “di batas pintu” dalam organisasi Uni Eropa. Perjalanan sejarah Uni Eropa sebenarnya penuh dengan keberhasilan. Tahun 1995 hampir seluruh negara Eropa barat bergabung. Tahun 1998 sistem keuangan Eropa terintegrasi dalam mata uang tunggal: Euro. Tahun 2004 bertambah lagi 10 negara Uni Eropa baru dari mantan negara komunis Eropa Timur. Ini menjadikan UE sebagai kekuatan ekonomi besar di dunia. Hanya saja setelah itu Uni Eropa mulai memasuki fase-fase sulit. Tantangan terberat Uni Eropa terjadi setelah hasil referendum Perancis dan Belanda, 2 negara pendukung utama Uni Eropa, dimana rakyatnya menolak untuk menyetujui konstitusi baru untuk membuat Uni Eropa lebih terintegrasi. “Eropa? Tidak, terima kasih”, begitu sikap 55% masyarakat Perancis dan 62% masyarakat Belanda menolak Uni Eropa. Masyarakat skeptis. Brussel pusat Uni Eropa telah berubah menjadi kota birokrasi. Tercatat dari Brussel dalam urusan mengatur industri automotif saja telah 3.000 peraturan dikeluarkan. Berbagai aturan lainnya juga dikeluarkan untuk mengatur 450 juta penduduknya termasuk peraturan tentang merokok, makan, minum, dsb. Bagi masyarakat, Uni Eropa tidak lebih proyek elit para politisi. Penuh aturan birokrasi njlimet tapi tidak memberikan keuntungan nyata buat masyarakat umum. Penduduk dari negara maju Eropa juga dibebani biaya untuk mensubsidi pendudukan dari negara yang terbelakang khususnya mantan Eropa Timur.