Beberapa karakteristik politik luar negeri Indonesia pada masa orde lama adalah
muhammadramadhan3
Pada masa kepemimpinan Presiden Soekarno ini Indonesia terkenal mendapat sorotan tajam oleh dunia internasional. Bukan hanya keaktifannya dan juga peranannya di kancah internasional tetapi ide-ide serta kebijakan luar negerinya yang menjadi panutan beberapa negara pada saat itu. Masa orde lama merupakan titik awal bagi Indonesia dalam menyusun strategi dan kebijakan luar negerinya. Dasar politik luar negeri Indonesia digagas oleh Hatta dan beliau juga yang mengemukakan tentang gagasan pokok non-Blok. Gerakan non-Blok merupakan ide untuk tidak memihak antara blok Barat yang diwakili oleh Amerika Serikat dan blok Timur yang diwakili oleh USSR. Perang ideologi anatara kedua negara tersebut merebah ke negara-negara lain termasuk ke negara di kawasan Asia Tenggara. Indonesia merupakan negara pencetus non-Blok dan menjadi negara yang paling aktif dalam menyuarakan anti memihak antara kedua blok tersebut. Indonesia juga menegaskan bahwa politik luar negerinya independen (bebas) dan aktif yang hingga kini kita kenal dengan politik luar negeri bebas aktif. Indonesia merupakan salah satu negara yang berani keluar dari PBB dalam menyatakan keseriusan sikapnya. Namun nyatanya pada masa orde lama Indonesia tidak menerapkan sepenuhnya politik bebas aktif yang dicetuskannya. Secara jelas terlihat Indonesia pada saat itu cenderung berporos ke Timur dan dekat dengan negara-negara komunis seperti Cina dan USSR dibandingkan dengan negara-negara Barat seperti Amerika Serikat. Presiden Soekarno juga menetapkan politik luar marcusuar dimaana dibuat poros Jakarta-Peking-Phyongyang. Hal ini menyulut kontrofersi dimata dunia internasional, karena Indonesia yang awalnya menyatakan sikap sebagai negara non-Blok menjadi berpindah haluan. Hal ini membuat tidak berjalan dengan efektifnya politik luar negeri bebas aktif saat itu.
oleh dunia internasional. Bukan hanya keaktifannya dan juga peranannya di kancah
internasional tetapi ide-ide serta kebijakan luar negerinya yang menjadi panutan beberapa
negara pada saat itu. Masa orde lama merupakan titik awal bagi Indonesia dalam menyusun
strategi dan kebijakan luar negerinya. Dasar politik luar negeri Indonesia digagas oleh Hatta
dan beliau juga yang mengemukakan tentang gagasan pokok non-Blok. Gerakan non-Blok
merupakan ide untuk tidak memihak antara blok Barat yang diwakili oleh Amerika Serikat dan
blok Timur yang diwakili oleh USSR. Perang ideologi anatara kedua negara tersebut merebah
ke negara-negara lain termasuk ke negara di kawasan Asia Tenggara. Indonesia merupakan
negara pencetus non-Blok dan menjadi negara yang paling aktif dalam menyuarakan anti
memihak antara kedua blok tersebut. Indonesia juga menegaskan bahwa politik luar
negerinya independen (bebas) dan aktif yang hingga kini kita kenal dengan politik luar negeri
bebas aktif. Indonesia merupakan salah satu negara yang berani keluar dari PBB dalam
menyatakan keseriusan sikapnya.
Namun nyatanya pada masa orde lama Indonesia tidak menerapkan sepenuhnya politik
bebas aktif yang dicetuskannya. Secara jelas terlihat Indonesia pada saat itu cenderung
berporos ke Timur dan dekat dengan negara-negara komunis seperti Cina dan USSR
dibandingkan dengan negara-negara Barat seperti Amerika Serikat. Presiden Soekarno juga
menetapkan politik luar marcusuar dimaana dibuat poros Jakarta-Peking-Phyongyang. Hal ini
menyulut kontrofersi dimata dunia internasional, karena Indonesia yang awalnya menyatakan
sikap sebagai negara non-Blok menjadi berpindah haluan. Hal ini membuat tidak berjalan
dengan efektifnya politik luar negeri bebas aktif saat itu.