Bapak Ahyar awal adalah seorang karyawan yang berusia 26 tahun dua tahun setelah bekerja beliau berkeluarga dan saat ini memiliki dua orang anak perempuan sementara istri juga bekerja sebagai karyawan sebuah rumah sakit.sudah setahun bapak Ahyar awal memutuskan untuk mengambil kredit rumah untuk membuat agar keluarga menjadi nyaman dalam berkehidupan.dan untuk mendukung aktivitas bekerja boleh juga mengambil kredit mobil. dari hasil analisa kepala human resource di ketahui jika saat ini bapak Ahyar sering terlambat datang ke kantor bahkan jika waktu pulang juga lebih cepat dari waktunya seperti jika waktu pulang kerja adalah 16.30 maka ia telah pulang jam 15.30 atau lebih cepat satu jam dari biasanya.kejadian itu juga termasuk jika ia ditugaskan ke lapangan dengan perhitungan ia bisa kembali 1,5 jam atau paling lama 2 jam namun ia baru kembali 3 sampai 4 jam.kejadian lainnya juga terjadi dalam bentuk seringnya bapak antar awal memberikan surat sakit kepada bagian human resource seperti dalam satu bulan ia bisa sakit 4-5 hari.kejadian ini tentunya menimbulkan pertanyaan kepada pimpinan mengapa semua ini terjadi, dan jika dianalisis ini terjadi semenjak ia mulai mengambil kredit mobil. Berdasarkan kasus diatas maka berikan solusi apa yang sebaiknya dilakukan oleh pimpinan bapak ahyat awal dan dimana bentuk Fraud manajemen yang telah terjadi di perusahaan tersebut?
Berdasarkan kasus di atas, tampaknya terdapat masalah dalam kinerja Bapak Ahyar Awal setelah ia mengambil kredit mobil. Beberapa tindakan yang mencurigakan yang terjadi setelah pengambilan kredit mobil adalah sering terlambat datang ke kantor, pulang lebih cepat dari waktunya, dan memberikan surat sakit dalam jumlah yang mencurigakan.
Bentuk Fraud Manajemen yang mungkin terjadi dalam kasus ini adalah "Absence Fraud" (penipuan kehadiran) dan "Sick Leave Fraud" (penipuan izin sakit). Bapak Ahyar mungkin menggunakan kredit mobil sebagai alasan untuk absen atau datang terlambat ke kantor. Hal ini bisa saja terjadi karena beban hutang dari kredit mobil yang dialaminya mengakibatkan stres dan tekanan, sehingga ia mencari cara untuk mengurangi waktu bekerja dan mencari waktu istirahat lebih lama.
Solusi yang dapat dilakukan oleh pimpinan adalah:
1. Komunikasi dan Pendekatan Personal: Pimpinan harus berbicara secara pribadi dengan Bapak Ahyar untuk mencari tahu apakah ada masalah pribadi atau tekanan yang menyebabkan perilaku tersebut. Pemahaman dan dukungan dari pimpinan dapat membantu mengatasi masalah yang mungkin dialami Bapak Ahyar.
2. Evaluasi Kembali Beban Kerja: Pimpinan dapat mengevaluasi kembali beban kerja dan tanggung jawab yang diberikan kepada Bapak Ahyar. Mungkin ada penyesuaian yang perlu dilakukan untuk mengurangi stres dan tekanan dalam pekerjaan.
3. Monitoring dan Pengawasan: Pimpinan dapat melakukan monitoring dan pengawasan terhadap kinerja Bapak Ahyar secara lebih ketat, terutama dalam hal kehadiran dan izin sakit. Pengawasan yang lebih ketat dapat mencegah tindakan fraud yang mungkin terjadi.
4. Edukasi dan Pelatihan: Pimpinan dapat memberikan edukasi dan pelatihan kepada seluruh karyawan tentang etika kerja, tanggung jawab, dan dampak dari tindakan fraud dalam lingkungan kerja.
5. Dukungan Psikologis: Jika diperlukan, pimpinan dapat memberikan dukungan psikologis bagi Bapak Ahyar untuk membantu mengatasi masalah stres dan tekanan yang mungkin dialaminya.
Penting untuk diingat bahwa solusi yang diberikan harus dilakukan dengan sensitivitas dan kehati-hatian untuk menghormati privasi dan kesejahteraan Bapak Ahyar. Pengambilan keputusan harus didasarkan pada fakta dan bukti yang jelas. Jika tindakan fraud terbukti dan melanggar peraturan perusahaan, maka tindakan disipliner dapat diambil sesuai dengan kebijakan perusahaan.
Penjelasan:
Berdasarkan kasus di atas, tampaknya terdapat masalah dalam kinerja Bapak Ahyar Awal setelah ia mengambil kredit mobil. Beberapa tindakan yang mencurigakan yang terjadi setelah pengambilan kredit mobil adalah sering terlambat datang ke kantor, pulang lebih cepat dari waktunya, dan memberikan surat sakit dalam jumlah yang mencurigakan.
Bentuk Fraud Manajemen yang mungkin terjadi dalam kasus ini adalah "Absence Fraud" (penipuan kehadiran) dan "Sick Leave Fraud" (penipuan izin sakit). Bapak Ahyar mungkin menggunakan kredit mobil sebagai alasan untuk absen atau datang terlambat ke kantor. Hal ini bisa saja terjadi karena beban hutang dari kredit mobil yang dialaminya mengakibatkan stres dan tekanan, sehingga ia mencari cara untuk mengurangi waktu bekerja dan mencari waktu istirahat lebih lama.
Solusi yang dapat dilakukan oleh pimpinan adalah:
1. Komunikasi dan Pendekatan Personal: Pimpinan harus berbicara secara pribadi dengan Bapak Ahyar untuk mencari tahu apakah ada masalah pribadi atau tekanan yang menyebabkan perilaku tersebut. Pemahaman dan dukungan dari pimpinan dapat membantu mengatasi masalah yang mungkin dialami Bapak Ahyar.
2. Evaluasi Kembali Beban Kerja: Pimpinan dapat mengevaluasi kembali beban kerja dan tanggung jawab yang diberikan kepada Bapak Ahyar. Mungkin ada penyesuaian yang perlu dilakukan untuk mengurangi stres dan tekanan dalam pekerjaan.
3. Monitoring dan Pengawasan: Pimpinan dapat melakukan monitoring dan pengawasan terhadap kinerja Bapak Ahyar secara lebih ketat, terutama dalam hal kehadiran dan izin sakit. Pengawasan yang lebih ketat dapat mencegah tindakan fraud yang mungkin terjadi.
4. Edukasi dan Pelatihan: Pimpinan dapat memberikan edukasi dan pelatihan kepada seluruh karyawan tentang etika kerja, tanggung jawab, dan dampak dari tindakan fraud dalam lingkungan kerja.
5. Dukungan Psikologis: Jika diperlukan, pimpinan dapat memberikan dukungan psikologis bagi Bapak Ahyar untuk membantu mengatasi masalah stres dan tekanan yang mungkin dialaminya.
Penting untuk diingat bahwa solusi yang diberikan harus dilakukan dengan sensitivitas dan kehati-hatian untuk menghormati privasi dan kesejahteraan Bapak Ahyar. Pengambilan keputusan harus didasarkan pada fakta dan bukti yang jelas. Jika tindakan fraud terbukti dan melanggar peraturan perusahaan, maka tindakan disipliner dapat diambil sesuai dengan kebijakan perusahaan.