Setiap Nabi Allah memiliki hikmahnya masing – masing yang bisa dipelajari. Termasuk Nabi Zakaria yang masih keturunan dari Nabi Sulaiman as. Pada masanya, Nabi Zakaria adalah seorang ulama besar yang hidup di kalangan Bani Israil. Perjalanan hidup Nabi Zakaria membuatnya menjadi salah satu cerita dengan kandungan hikmah yang layak untuk dipelajari dan dipahami oleh setiap muslim.
1. Nabi Zakaria Menjadi Pengurus Maryam, Seorang Wanita Suci
Nabi Zakaria adalah saudara laki – laki dari perempuan yang bernama Hannah. Hannah ini adalah istri dari Imran, salah seorang pembesar Bani Israil kala itu. Pasangan Hannah dan Imran masih belum dikaruniai anak meskipun telah menjalani pernikahan dalam waktu lama.
Karena keinginan yang sangat kuat untuk memiliki anak, keduanya kemudian bernadzar kepada Allah. Jika suatu saat mereka memiliki anak, maka anak tersebut akan diserahkan ke baitul Maqdis. Tidak lama kemudian, Hannah mengandung dan melahirkan seorang putri, yang diberi nama Maryam.
Maryam kemudian diserahkan ke Baitul Maqdis sesuai dengan nadzar yang telah dibuat. Selama di baitul maqdis ini, Nabi Zakaria menjadi pemelihara Maryam. Mengenai kisah ini bisa ditemukan dalam Al-Quran surat Ali Imran ayat 37. Selain menyebutkan bahwa Maryam dipelihara oleh Nabi Zakaria, ayat ini juga menyebutkan tentang makanan dari Allah yang diterima oleh Maryam.
2. Nabi Zakaria Mengharapkan Anak
Selain memiliki seorang saudara perempuan, Nabi Zakaria juga memiliki seorang istri bernama Isya. Hingga ketika usianya mencapai 100 tahun, Nabi Zakaria masih juga belum dikaruniai anak. Dalam surat Maryam ayat 4 – 6, diceritakan bagaimana Nabi Zakaria berdoa kepada Allah untuk mendapatkan seorang putra.
Pengharapan Nabi Zakaria atas lahirnya seorang putra adalah agar nantinya ada seseorang yang akan menjadi pewaris dirinya dan juga dakwah yang sudah dijalankannya. Sebelum menyampaikan maksud dari doanya, Nabi Zakaria juga memuji Allah dan mengakui kelemahan dirinya sebagai seorang hamba di hadapan Allah.
3. Nabi Zakaria Memiliki Seorang Anak
Tidak lama dari saat nabi Zakaria berdoa kepada Allah, Allah menjawab doa Nabi Zakaria dengan kabar baik. Di situ juga Allah menyampaikan kepada Nabi Zakaria bahwa ia akan mendapatkan seorang putra yang bernama Yahya. Dimana tidak pernah ada seorang pun sebelum itu yang serupa dengan Yahya.
Pada awalnya, Nabi Zakaria sempat menyangsikan dirinya. Hal ini karena usia Nabi Zakaria dan istrinya yang sudah terbilang sangat tua. Akan tetapi, Allah menegaskan bahwa tidak ada yang tidak mungkin apabila Allah telah berkehendak. Untuk meyakinkan dirinya, maka Nabi Zakaria meminta Allah memberinya tanda yang mudah diketahui.
Lalu Allah memberi tahu bahwa tandanya adalah Nabi Zakaria tidak bisa bercakap – cakap dengan manusia selama tiga malam. Tiga hari setelah itu, datanglah malaikat Jibril kepada Nabi Zakaria untuk membawa kabar gembira mengenai anak yang telah ditunggu – tunggu tersebut. Seorang putra bernama Yahya yang nantinya akan menjadi Nabi dan Rasul dan meneruskan dakwah ayahnya.
Dari kisah Nabi Zakaria ini sebenarnya ada banyak hikmah yang bisa diambil. Tentang bagaimana sabarnya seseorang dalam menanti kehadiran anak dan juga bagaimana santunnya cara seorang Nabi berdoa kepada Allah. Semoga kita bisa mengikuti hikmah – hikmah dari Nabi Zakaria dan juga nabi – nabi lainnya.
Jawaban:
Setiap Nabi Allah memiliki hikmahnya masing – masing yang bisa dipelajari. Termasuk Nabi Zakaria yang masih keturunan dari Nabi Sulaiman as. Pada masanya, Nabi Zakaria adalah seorang ulama besar yang hidup di kalangan Bani Israil. Perjalanan hidup Nabi Zakaria membuatnya menjadi salah satu cerita dengan kandungan hikmah yang layak untuk dipelajari dan dipahami oleh setiap muslim.
1. Nabi Zakaria Menjadi Pengurus Maryam, Seorang Wanita Suci
Nabi Zakaria adalah saudara laki – laki dari perempuan yang bernama Hannah. Hannah ini adalah istri dari Imran, salah seorang pembesar Bani Israil kala itu. Pasangan Hannah dan Imran masih belum dikaruniai anak meskipun telah menjalani pernikahan dalam waktu lama.
Karena keinginan yang sangat kuat untuk memiliki anak, keduanya kemudian bernadzar kepada Allah. Jika suatu saat mereka memiliki anak, maka anak tersebut akan diserahkan ke baitul Maqdis. Tidak lama kemudian, Hannah mengandung dan melahirkan seorang putri, yang diberi nama Maryam.
Maryam kemudian diserahkan ke Baitul Maqdis sesuai dengan nadzar yang telah dibuat. Selama di baitul maqdis ini, Nabi Zakaria menjadi pemelihara Maryam. Mengenai kisah ini bisa ditemukan dalam Al-Quran surat Ali Imran ayat 37. Selain menyebutkan bahwa Maryam dipelihara oleh Nabi Zakaria, ayat ini juga menyebutkan tentang makanan dari Allah yang diterima oleh Maryam.
2. Nabi Zakaria Mengharapkan Anak
Selain memiliki seorang saudara perempuan, Nabi Zakaria juga memiliki seorang istri bernama Isya. Hingga ketika usianya mencapai 100 tahun, Nabi Zakaria masih juga belum dikaruniai anak. Dalam surat Maryam ayat 4 – 6, diceritakan bagaimana Nabi Zakaria berdoa kepada Allah untuk mendapatkan seorang putra.
Pengharapan Nabi Zakaria atas lahirnya seorang putra adalah agar nantinya ada seseorang yang akan menjadi pewaris dirinya dan juga dakwah yang sudah dijalankannya. Sebelum menyampaikan maksud dari doanya, Nabi Zakaria juga memuji Allah dan mengakui kelemahan dirinya sebagai seorang hamba di hadapan Allah.
3. Nabi Zakaria Memiliki Seorang Anak
Tidak lama dari saat nabi Zakaria berdoa kepada Allah, Allah menjawab doa Nabi Zakaria dengan kabar baik. Di situ juga Allah menyampaikan kepada Nabi Zakaria bahwa ia akan mendapatkan seorang putra yang bernama Yahya. Dimana tidak pernah ada seorang pun sebelum itu yang serupa dengan Yahya.
Pada awalnya, Nabi Zakaria sempat menyangsikan dirinya. Hal ini karena usia Nabi Zakaria dan istrinya yang sudah terbilang sangat tua. Akan tetapi, Allah menegaskan bahwa tidak ada yang tidak mungkin apabila Allah telah berkehendak. Untuk meyakinkan dirinya, maka Nabi Zakaria meminta Allah memberinya tanda yang mudah diketahui.
Lalu Allah memberi tahu bahwa tandanya adalah Nabi Zakaria tidak bisa bercakap – cakap dengan manusia selama tiga malam. Tiga hari setelah itu, datanglah malaikat Jibril kepada Nabi Zakaria untuk membawa kabar gembira mengenai anak yang telah ditunggu – tunggu tersebut. Seorang putra bernama Yahya yang nantinya akan menjadi Nabi dan Rasul dan meneruskan dakwah ayahnya.
Dari kisah Nabi Zakaria ini sebenarnya ada banyak hikmah yang bisa diambil. Tentang bagaimana sabarnya seseorang dalam menanti kehadiran anak dan juga bagaimana santunnya cara seorang Nabi berdoa kepada Allah. Semoga kita bisa mengikuti hikmah – hikmah dari Nabi Zakaria dan juga nabi – nabi lainnya.
#Maafkalausalah