Penjelasan : Ultimatum tersebut adalah Ultimatum yang digunakan Inggris untuk merebut kota surabaya sesuai arahan yang diberikan oleh pihak sekutu.
Awalnya tindak perebutan berjalan damai, sampai Jendral A.W.S Mallaby tewas akibat TENTARA INGGRIS SALAH SASARAN DAN MENGENAI KEPALA JENDRAL. Karena dalam dunia nyata kita tidak bisa menonaktifkan mode Friendly Fire, alhasil A.W.S Mallaby tewas.
Belanda yang tidak terima akan hal ini merasa malu akan hal tersebut akibat personilnya yang tidak kompeten. Mereka merasa malu dipandang sebagai negara dengan militer yang tidak becus.
Mereka lalu melihat kesempatan terhadap perebutan kota Surabaya. Dengan menjatuhkan tuduhan pembunuhan Jendral mereka terhadap masyarakat Surabaya, maka dengan begitu mereka bisa melancarkan serangan terhadap Surabaya (Bila Surabaya diketahui melakukan perlawanan, maka Sekutu bisa menerima proposal Inggris untuk dikirimkan bala bantuan). Alhasil Surabaya terkena Fitnah yang kejam dari Inggris.
Untuk itu pula, masyarakat Surabaya diperintahkan untuk menyerahkan seluruh senjata yang sudah mereka lucuti dari tentara Nippon sebelumnya agar Inggris mudah melakukan penyerangan.
Bung Tomo tak terima dan mengajak rakyat Surabaya untuk melawan dan melakukan Battle Squad dengan Inggris, dan akhirnya terjadilah pertempuran 10 November.
Penjelasan : Ultimatum tersebut adalah Ultimatum yang digunakan Inggris untuk merebut kota surabaya sesuai arahan yang diberikan oleh pihak sekutu.
Awalnya tindak perebutan berjalan damai, sampai Jendral A.W.S Mallaby tewas akibat TENTARA INGGRIS SALAH SASARAN DAN MENGENAI KEPALA JENDRAL. Karena dalam dunia nyata kita tidak bisa menonaktifkan mode Friendly Fire, alhasil A.W.S Mallaby tewas.
Belanda yang tidak terima akan hal ini merasa malu akan hal tersebut akibat personilnya yang tidak kompeten. Mereka merasa malu dipandang sebagai negara dengan militer yang tidak becus.
Mereka lalu melihat kesempatan terhadap perebutan kota Surabaya. Dengan menjatuhkan tuduhan pembunuhan Jendral mereka terhadap masyarakat Surabaya, maka dengan begitu mereka bisa melancarkan serangan terhadap Surabaya (Bila Surabaya diketahui melakukan perlawanan, maka Sekutu bisa menerima proposal Inggris untuk dikirimkan bala bantuan). Alhasil Surabaya terkena Fitnah yang kejam dari Inggris.
Untuk itu pula, masyarakat Surabaya diperintahkan untuk menyerahkan seluruh senjata yang sudah mereka lucuti dari tentara Nippon sebelumnya agar Inggris mudah melakukan penyerangan.
Bung Tomo tak terima dan mengajak rakyat Surabaya untuk melawan dan melakukan Battle Squad dengan Inggris, dan akhirnya terjadilah pertempuran 10 November.