yunitamentari04
1. Untuk perkawinan silang antara kacang berbiji bulat (genotip BB) dengan kacang berbiji keriput (genotip bb): a. Genotip induk kacang berbiji bulat: BB Genotip induk kacang berbiji keriput: bb b. Bagan persilangannya: - Induk kacang berbiji bulat (BB) x Induk kacang berbiji keriput (bb) - Hasil F1: Semua anak F1 akan memiliki genotip Bb. c. Perbandingan fenotip pada F2: - 3/4 akan memiliki fenotip berbiji bulat (BB atau Bb) - 1/4 akan memiliki fenotip berbiji keriput (bb) Perbandingan genotip pada F2: - 1/4 BB - 2/4 Bb - 1/4 bb d. Jumlah tanaman kacang berbiji bulat pada F2 akan menjadi 3/4 dari jumlah total tanaman F2. Jika dihasilkan 60 tanaman, maka jumlah tanaman kacang berbiji bulat akan menjadi (3/4) x 60 = 45 tanaman.
2. Untuk perkawinan silang antara kelinci berbulu hitam (genotip HH atau Hh) dengan kelinci berbulu putih (genotip hh): a. Genotip induk kelinci berbulu hitam: HH atau Hh Genotip induk kelinci berbulu putih: hh b. Bagan persilangannya: - Induk kelinci berbulu hitam (HH atau Hh) x Induk kelinci berbulu putih (hh) - Hasil F1: Semua anak F1 akan memiliki genotip Hh. c. Perbandingan fenotip pada F2: - 3/4 akan memiliki fenotip berbulu hitam (HH, Hh, atau Hh) - 1/4 akan memiliki fenotip berbulu putih (hh) Perbandingan genotip pada F2: - 1/4 HH - 2/4 Hh - 1/4 hh d. Jumlah kelinci berbulu hitam heterozigot (Hh) pada F2 akan menjadi 2/4 dari jumlah total kelinci F2. Jika dihasilkan 24 kelinci, maka jumlah kelinci berbulu hitam heterozigot akan menjadi (2/4) x 24 = 12 kelinci.
3. Untuk perkawinan silang antara tanaman jagung berbatang tinggi (genotip Tt) dengan tanaman jagung berbatang pendek (genotip tt): a. Bagan persilangannya: - Induk jagung berbatang tinggi (Tt) x Induk jagung berbatang pendek (tt) b. Perbandingan fenotip pada keturunan: - 100% tanaman jagung pada F1 akan berbatang tinggi (Tt). c. Jika pada perkawinan itu dihasilkan 40 tanaman, maka jumlah tanaman jagung yang berbatang pendek (tt) adalah 0 tanaman karena semua tanaman pada F1 adalah berbatang tinggi (Tt).
a. Genotip induk kacang berbiji bulat: BB
Genotip induk kacang berbiji keriput: bb
b. Bagan persilangannya:
- Induk kacang berbiji bulat (BB) x Induk kacang berbiji keriput (bb)
- Hasil F1: Semua anak F1 akan memiliki genotip Bb.
c. Perbandingan fenotip pada F2:
- 3/4 akan memiliki fenotip berbiji bulat (BB atau Bb)
- 1/4 akan memiliki fenotip berbiji keriput (bb)
Perbandingan genotip pada F2:
- 1/4 BB
- 2/4 Bb
- 1/4 bb
d. Jumlah tanaman kacang berbiji bulat pada F2 akan menjadi 3/4 dari jumlah total tanaman F2. Jika dihasilkan 60 tanaman, maka jumlah tanaman kacang berbiji bulat akan menjadi (3/4) x 60 = 45 tanaman.
2. Untuk perkawinan silang antara kelinci berbulu hitam (genotip HH atau Hh) dengan kelinci berbulu putih (genotip hh):
a. Genotip induk kelinci berbulu hitam: HH atau Hh
Genotip induk kelinci berbulu putih: hh
b. Bagan persilangannya:
- Induk kelinci berbulu hitam (HH atau Hh) x Induk kelinci berbulu putih (hh)
- Hasil F1: Semua anak F1 akan memiliki genotip Hh.
c. Perbandingan fenotip pada F2:
- 3/4 akan memiliki fenotip berbulu hitam (HH, Hh, atau Hh)
- 1/4 akan memiliki fenotip berbulu putih (hh)
Perbandingan genotip pada F2:
- 1/4 HH
- 2/4 Hh
- 1/4 hh
d. Jumlah kelinci berbulu hitam heterozigot (Hh) pada F2 akan menjadi 2/4 dari jumlah total kelinci F2. Jika dihasilkan 24 kelinci, maka jumlah kelinci berbulu hitam heterozigot akan menjadi (2/4) x 24 = 12 kelinci.
3. Untuk perkawinan silang antara tanaman jagung berbatang tinggi (genotip Tt) dengan tanaman jagung berbatang pendek (genotip tt):
a. Bagan persilangannya:
- Induk jagung berbatang tinggi (Tt) x Induk jagung berbatang pendek (tt)
b. Perbandingan fenotip pada keturunan:
- 100% tanaman jagung pada F1 akan berbatang tinggi (Tt).
c. Jika pada perkawinan itu dihasilkan 40 tanaman, maka jumlah tanaman jagung yang berbatang pendek (tt) adalah 0 tanaman karena semua tanaman pada F1 adalah berbatang tinggi (Tt).