ilukman
Bahasa Sunda nya "kata pengantar" adalah "panganteur". Panganteur asal katanya anteur yang artinya sama dengan antar. Jika diterjemahkan perkata, bahasa Sunda nya "kata pengantar" harusnya "kecap panganteur", kecap artinya kata dan panganteur artinya pengantar.
Tapi istilah "kecap panganteur" dalam bahasa Sunda artinya bisa lain, karena "kecap panganteur" dalam bahasa Sunda artinya adalah kata yang berfungsi sebagai pengantar kata kerja dan pengantar kata keadaan. Jadi dalam bahasa Sunda, terjemahan atau persamaan yang paling tepat untuk "kata pengantar" adalah "panganteur".
Sedangkan contoh "kecap panganteur" yang ada dalam bahasa Sunda antara lain adalah seperti :
1. Kecap panganteur kata pagawean (kata pengantar kata kerja) :
2. Kecap panganteur kata keadaan (kata pengantar kata keadaan) :
breg hujan, plong ngemplong, bray caang, jep jempe, cep tiis.
Kembali ke pembahasan tentang "kata pengantar" yang dalam bahasa Sunda disebut "panganteur", seperti di dalam bahasa Indonesia, kata pengantar biasanya merupakan kata-kata yang diberikan oleh penerbit atau pengarang suatu buku. Demikian juga dalam bahasa Sunda, panganteur merupakan kata-kata dari penerbit atau pengarang yang diberikan di awal suatu buku.
Dalam bahasa Sunda, atau dalam beberapa buku yang ditulis dalam bahasa Sunda, ada juga kata-kata yang diberikan oleh orang lain yang mendukung penerbitan suatu buku. Kata-kata pendukung atau sambutan dalam bahasa Sunda tersbut disebut "pangbagea". Pangbagea dalam bahasa Indonesia dapat diarikan sebagai "kata sambutan".
Jadi biasanya dalam suatu buku bahasa Sunda, pada halaman-halaman depan depan sering diisi dengan halaman "pangbagea" yang artinya "kata sambutan" dan halaman "panganteur" yang artinya "kata pengantar".
Tapi istilah "kecap panganteur" dalam bahasa Sunda artinya bisa lain, karena "kecap panganteur" dalam bahasa Sunda artinya adalah kata yang berfungsi sebagai pengantar kata kerja dan pengantar kata keadaan. Jadi dalam bahasa Sunda, terjemahan atau persamaan yang paling tepat untuk "kata pengantar" adalah "panganteur".
Sedangkan contoh "kecap panganteur" yang ada dalam bahasa Sunda antara lain adalah seperti :
1. Kecap panganteur kata pagawean (kata pengantar kata kerja) :
belewer maledog, gantawang nyarekan, geleser maju, pok ngomong, geleber hiber.
2. Kecap panganteur kata keadaan (kata pengantar kata keadaan) :
breg hujan, plong ngemplong, bray caang, jep jempe, cep tiis.
Kembali ke pembahasan tentang "kata pengantar" yang dalam bahasa Sunda disebut "panganteur", seperti di dalam bahasa Indonesia, kata pengantar biasanya merupakan kata-kata yang diberikan oleh penerbit atau pengarang suatu buku. Demikian juga dalam bahasa Sunda, panganteur merupakan kata-kata dari penerbit atau pengarang yang diberikan di awal suatu buku.
Dalam bahasa Sunda, atau dalam beberapa buku yang ditulis dalam bahasa Sunda, ada juga kata-kata yang diberikan oleh orang lain yang mendukung penerbitan suatu buku. Kata-kata pendukung atau sambutan dalam bahasa Sunda tersbut disebut "pangbagea". Pangbagea dalam bahasa Indonesia dapat diarikan sebagai "kata sambutan".
Jadi biasanya dalam suatu buku bahasa Sunda, pada halaman-halaman depan depan sering diisi dengan halaman "pangbagea" yang artinya "kata sambutan" dan halaman "panganteur" yang artinya "kata pengantar".