3. Pesan yang disampaikan penulis melalui cerita tersebut adalah pentingnya memiliki empati dan tidak tergesa-gesa dalam menilai orang lain. Cerita ini mengajarkan kita bahwa penampilan luar tidak selalu mencerminkan kondisi sebenarnya seseorang. Terkadang, kita perlu melihat lebih dalam dan mencoba memahami situasi orang lain sebelum membuat penilaian atau mengeluarkan komentar yang mungkin menyakitkan.
4. Gaya bahasa yang terdapat pada kutipan cerpen tersebut adalah ironi. Ironi terjadi ketika ada perbedaan antara apa yang sebenarnya terjadi dan apa yang diharapkan atau diperkirakan. Dalam cerita ini, ironi terjadi ketika lelaki berusia 24 tahun menggambarkan pemandangan di luar kereta api dengan kata-kata yang menunjukkan bahwa dia melihat pohon-pohon berjalan dan awan berlari, padahal sebenarnya dia buta sejak lahir. Ironi ini menghadirkan kejutan bagi pembaca dan mengajarkan kita untuk tidak mengambil kesimpulan tergesa-gesa berdasarkan penampilan luar seseorang. Bukti tekstualnya adalah dialog antara pasangan muda dan orang tua lelaki tersebut yang menyatakan, "Mengapa anda tidak membawa anak anda ke dokter ahli jiwa?" dan jawaban orang tua, "Saya sudah membawanya ke dokter, dan kami baru saja pulang dari Rumah Sakit. Anak saya buta sejak lahir, dia baru bisa mendapatkan donor mata dan baru bisa melihat hari ini."
Verified answer
Jawaban:
3. Pesan yang disampaikan penulis melalui cerita tersebut adalah pentingnya memiliki empati dan tidak tergesa-gesa dalam menilai orang lain. Cerita ini mengajarkan kita bahwa penampilan luar tidak selalu mencerminkan kondisi sebenarnya seseorang. Terkadang, kita perlu melihat lebih dalam dan mencoba memahami situasi orang lain sebelum membuat penilaian atau mengeluarkan komentar yang mungkin menyakitkan.
4. Gaya bahasa yang terdapat pada kutipan cerpen tersebut adalah ironi. Ironi terjadi ketika ada perbedaan antara apa yang sebenarnya terjadi dan apa yang diharapkan atau diperkirakan. Dalam cerita ini, ironi terjadi ketika lelaki berusia 24 tahun menggambarkan pemandangan di luar kereta api dengan kata-kata yang menunjukkan bahwa dia melihat pohon-pohon berjalan dan awan berlari, padahal sebenarnya dia buta sejak lahir. Ironi ini menghadirkan kejutan bagi pembaca dan mengajarkan kita untuk tidak mengambil kesimpulan tergesa-gesa berdasarkan penampilan luar seseorang. Bukti tekstualnya adalah dialog antara pasangan muda dan orang tua lelaki tersebut yang menyatakan, "Mengapa anda tidak membawa anak anda ke dokter ahli jiwa?" dan jawaban orang tua, "Saya sudah membawanya ke dokter, dan kami baru saja pulang dari Rumah Sakit. Anak saya buta sejak lahir, dia baru bisa mendapatkan donor mata dan baru bisa melihat hari ini."