alvarowencelas
Zat adiktif pada makanan atau disebut bahan tambahan makanan menurut pengertian Departemen Kesehatan RI adalah bahan yang biasanya tidak digunakan sebagai makanan dan biasanya bukan merupakan ingreditas (komposisi) khas makanan, mempunyai atau tidak mempunyai nilai gizi, yang dengan sengaja ditambahkan ke dalam makanan untuk maksud teknologi pada pembuatannya, dan untuk menghasilkan dan mempengaruhi sifat khas makanan tersebut. Zat adiktif pada makanan tidak boleh digunakan untuk menutupi kerusakan dari makanan.1. Zat Adiktif Makanana. Antioksidan yaitu bahan untuk mencegah/menghambat oksidasi (ketengikan).Contoh : BHA(Butil Hidroksi Anisol), BHT (Butil Hidroksi Toluena), TBHQ (Tersier Butil Hidroksi Quinolin)b. Pengatur keasaman adalah bahan untuk mengatur keasaman.Contoh : Asam asetat(asam cuka), asam sitrat, asam tartrat.c. Pemanis sintetis untuk mengatur rasa manis atau menggantikan gula.Contoh : Sakarin, siklamat dan Aspartam.d. Pengawet adalah bahan untuk mencegah atau menghambat penguraian(kerusakan) makanan oleh mikroorganisme.Contoh : Asam benzoate, asam sorbate. Pewarna digunakan untuk memperbaiki atau member warna pada makanan.Contoh : beta karoten , turmeric, tartrazin, karmoisin.f. Penyedap rasa untuk mempertegas rasa.Contoh : Vetsin (MSG), HPV (Hydrolisis Vegetable Protein), garam guanilat dan garam inosilat.2. Keuntungan Penggunaan Zat Adiktif Makanan.a. Menghasilkan makanan yang tahan lama dengan tetap segar dan tidak berubah rasa.b. Mencegah reaksi yang dapat membahayakan kesehatan dari makanan jika disimpan lama (makanan tetap aman).B. BATAS PENGGUNAAN.Batasan penggunaan berdasarkan resiko adalah ADI (Acceptable Daily Intake) yaitu batasan yang tidak menimbulkan resiko/bahaya jika dikomsumsi oleh manusia. Perhitungannya dengan menggunakan perkilo gram bobot badan.Zat AdiktifBatasan PERMENKES RI per kg MakananBatasan ADI per kg Bobot BadanBHA100 mg-1000 mg0 – 0,3 mgBHT100 mg-1000 mg0 – 0,125 mgAsam AsetatSecukupnyaTidak ada batasanAsam Sitrat5 g – 40 gTidak ada batasanSakarin50 mg – 300 mg–Siklamat500 mg – 3 g–Aspartam––Asam Benzoat600 mg – 1 g0,5 mgAsam Sorbat500 mg – 3 g0, 25 mgBeta karoten100 mg – 600 mg–Karamal150 mg – 300 mgTidak ada batasanTartrazin30 mg-300 mg0-7,5 mgKarmoisin50 mg-300 mg0 -4 mgEritrosin30 mg- 300 mg0-0,6 mgMSGsecukupnya0-120 mgCatatan : batasan menurut PERMENKES RI tergantung dari jenis makanan dari batasan terkecil sampai terbesar.C. BAHAYA DAN KERUGIAN ZAT ADIKTIFUntuk zat adiktif alami (dari alam) tidak banyak menimbulkan bahaya bagi kesehatan, sedangkan untuk zat adiktif sintetis sering menimbulkan resiko bagi kesehatan.1. Penggunaan Penyedap Rasa.Penyedap rasa yang umum digunakan adalah vetcin. Vesin atau Mono Sodium Glutamat merupakan garam dari asam glutamate yang merupakan asam amino yang sering terdapat pada hasil fermentasi pembuatan kecap.HOOC – CH2– CH2 – CH-COONaNH2MSG dibuat dari fermentasi tetes tebu(karbohidrat) dengan bantuan bakteriMicrococcus GlutamicusDalam jumlah yang wajar tidak menimbulkan resiko, tetapi dalam jumlah berlebih MSG menimbulkan , gejala “Chinese Restaurant Syndrome” yaitu gejala dengan adanya rasa haus, letih atau sakit kepala