Kelas: XI Mata pelajaran: Kimia Materi: Stoikiometri Kata kunci: Kalorimeter
Saya akan mencoba menjawab pertanyaan ini dengan dua jawaban:
Jawaban pendek:
Kalorimeter bekerja dengan mengukur perbedaan suhu di air sekitar bejana kalorimeter antara suhu sebelum dan sesudah reaksi.
Pertama kita mengisikan reaktan dalam bejana kalorimeter, lalu kita memulai reaksi, dan mengukur perubahan suhu di air yang mengelilingi bejana. Perbedaan suhu air memungkinkan kita untuk menghitung panas yang dilepaskan dalam reaksi.
Jawaban panjang:
Kalorimeter adalah alat yang digunakan untuk mengukur energi yang dikeluarkan oleh suatu reaksi. Kalroimeter ditemukan oleh ilmuwan kimia Perancis, Antoine Lavoisier.
Kalorimeter tersusun dari bejana tempat reaksi terjadi, air disekitar tempat reaksi untuk menyerap panas, termometer untuk mengukur perubahan suhu air akibat reaksi, kontainer penahan panas yang mencegah agar panas di air tidak keluar dan pengaduk yang digunakan untuk mengaduk agar suhu di air merata.
Kalorimeter misalnya digunakan untuk mengukur berapa banyak panas yang dapat dikeluarkan ketika suatu bahan bakar digunakan.
Karena perubahan suhu air akibat reaksi bisa sangat kecil (karena energi yang dilepaskan oleh reaksi sedikit), maka termometer dengan kepekaan yang kuat dan presisi diperlukan dalam termometer ini.
Kalorimeter memerlukan tekanan udara yang tetap, karena perubahan suku akibat reaksi juga dipengaruhi oleh tekanan udara.
Lavoisier pertama kali menggunakan kalorimeter untuk membuktikan teori bahwa pernafasan adalah sama dengan proses pembakaran, karena menghasilkan panas. Ia memasukkan babi guinea (guinea pig) ke dalam kalorimeter dan mengamati suhu air di sekeliling kalorimeter naik, membuktikan bahwa pernafasan mengeluarkan energi panas.
Kelas: XI
Mata pelajaran: Kimia
Materi: Stoikiometri
Kata kunci: Kalorimeter
Saya akan mencoba menjawab pertanyaan ini dengan dua jawaban:
Jawaban pendek:
Kalorimeter bekerja dengan mengukur perbedaan suhu di air sekitar bejana kalorimeter antara suhu sebelum dan sesudah reaksi.
Pertama kita mengisikan reaktan dalam bejana kalorimeter, lalu kita memulai reaksi, dan mengukur perubahan suhu di air yang mengelilingi bejana. Perbedaan suhu air memungkinkan kita untuk menghitung panas yang dilepaskan dalam reaksi.
Jawaban panjang:
Kalorimeter adalah alat yang digunakan untuk mengukur energi yang dikeluarkan oleh suatu reaksi. Kalroimeter ditemukan oleh ilmuwan kimia Perancis, Antoine Lavoisier.
Kalorimeter tersusun dari bejana tempat reaksi terjadi, air disekitar tempat reaksi untuk menyerap panas, termometer untuk mengukur perubahan suhu air akibat reaksi, kontainer penahan panas yang mencegah agar panas di air tidak keluar dan pengaduk yang digunakan untuk mengaduk agar suhu di air merata.
Kalorimeter misalnya digunakan untuk mengukur berapa banyak panas yang dapat dikeluarkan ketika suatu bahan bakar digunakan.
Karena perubahan suhu air akibat reaksi bisa sangat kecil (karena energi yang dilepaskan oleh reaksi sedikit), maka termometer dengan kepekaan yang kuat dan presisi diperlukan dalam termometer ini.
Kalorimeter memerlukan tekanan udara yang tetap, karena perubahan suku akibat reaksi juga dipengaruhi oleh tekanan udara.
Lavoisier pertama kali menggunakan kalorimeter untuk membuktikan teori bahwa pernafasan adalah sama dengan proses pembakaran, karena menghasilkan panas. Ia memasukkan babi guinea (guinea pig) ke dalam kalorimeter dan mengamati suhu air di sekeliling kalorimeter naik, membuktikan bahwa pernafasan mengeluarkan energi panas.