Fase praovulasi ditandai dengan berkembangnya folikel menjadi folikel de graff. Pada fase praovulasi terjadi peningkatan hormon estrogen untuk pematangan sel gamet. Peningkatan estrogen memicu peningkatan hormon LH serta penurunan hormon FSH. Peningkatan hormon LH memicu terjadinya proses ovulasi.
Pembahasan
Menstruasi merupakan proses meluruhnya dinding rahim (endometrium) yang disertai dengan perdarahan dan terjadi secara berulang setiap bulan kecuali pada saat kehamilan. Menstruasi yang terjadi setiap bulan tersebut pada akhirnya akan membentuk siklus menstruasi. Menstruasi pertama atau menarche pada remaja putri terjadi pada rentang usia kurang lebih 8-16 tahun. Menstruasi merupakan pertanda masa reproduktif (subur) pada kehidupan seorang perempuan, yang dimulai dari menarce sampai terjadinya menopause (masa berakhir siklus menstruasi). Siklus menstruasi terdiri dari beberapa tahap, yaitu:
1. Fase menstruasi
Pada fase menstruasi terjadi selama kurang lebih 7 hari. Pada fase menstruasi hormon esterogen dan hormon progesteron menurun yang menyebabkan dinding endometrium meluruh sehingga mengakibatkan pendarahan. Turunnya progesteron menyebabkan otak mengeluarkan hormon FSH ( folikel stimulating hormon) yang bertujuan untuk membentuk dan perkembangan folikel. Folikel merupakan tempat terjadi pembentukan ovum di dalam ovarium.
2. Fase pra ovulasi atau proliferasi
Pada fase ini terjadi selama kurang lebih 7 setelah fase menstruasi. Peningkatan hormon FSH menyebabkan folikel berkembang menjadi lebih dewasa (matang) yang disebut Folikel de Graff. Saat terjadi proses perkembangan folikel terbentuk pula ovum di dalam folikel tersebut. Folikel de graff menghasilkan hormon estrogen sehingga peningkatan hormon estrogen menyebabkan ovum menjadi matang. Selain itu, estrogen memicu munculnya ciri sekunder atau ciri fisik pada wanita seperti pinggul membesar, payudara membesar dan perubahan suara.
3. Fase Ovulasi
Fase ovulasi terjadi kurang lebih 14 hari dihitung mulai awal menstruasi atau kurang lebih 7 hari setelah menstruasi. Adanya peningkatan hormon estrogen menyebabkan hormon FSH menjadi menurun. Penurunan hormon FSH tersebut menyebabkan otak menghasilkan hormon LH (Luteinizing Hormon). Hormon LH menyebabkan oosit secunder lepas dari folikel de graff dan keluar dari ovarium yang disebut dengan ovulasi. Pada masa ovulasi disebut juga sebagai masa subur artinya dapat menyebabkan terjadinya kehamilan ketika adanya sperma yang masuk.
4. Fase luteal atau pasca-ovulasi
Pada fase ini berlangsung selama kurang lebih 14 hari dimulai setelah masa subur. Pada fase ini folikel de graff yang kehilangan ovum pada saat ovulasi berubah menjadi korpus luteum. Korpus luteum menghasilkan hormon progesteron sehingga peningkatan progesteron menyebabkan dinding endometrium menebal. Penebalan endometrium berfungsi untuk tempat penempelan atau implantasi blastula (perkembangan dari zigot).
Apabila ovum tidak dibuahi maka lama kelamaan ovum akan hancur di dalam rahim, kemudian diikuti oleh penurunan progesteron yang menyebabkan menstruasi kembali. Jika ovum dibuahi oleh sperma maka hormon estrogen dan progesteron terus meningkat untuk mempertahankan proses kehamilan.
Apabila kadar progesteron menurun saat proses kehamilan maka kemungkinan dapat menyebabkan keguguran. Pada masa kehamilan tri semester pertama ibu tidak disarankan melakukan aktifitas berat karena dapat menyebabkan keguguran, hal ini disebabkan karena endometrium belum cukup tebal dan kuat untuk tempat penempelan embrio.
Verified answer
Fase praovulasi ditandai dengan berkembangnya folikel menjadi folikel de graff. Pada fase praovulasi terjadi peningkatan hormon estrogen untuk pematangan sel gamet. Peningkatan estrogen memicu peningkatan hormon LH serta penurunan hormon FSH. Peningkatan hormon LH memicu terjadinya proses ovulasi.
Pembahasan
Menstruasi merupakan proses meluruhnya dinding rahim (endometrium) yang disertai dengan perdarahan dan terjadi secara berulang setiap bulan kecuali pada saat kehamilan. Menstruasi yang terjadi setiap bulan tersebut pada akhirnya akan membentuk siklus menstruasi. Menstruasi pertama atau menarche pada remaja putri terjadi pada rentang usia kurang lebih 8-16 tahun. Menstruasi merupakan pertanda masa reproduktif (subur) pada kehidupan seorang perempuan, yang dimulai dari menarce sampai terjadinya menopause (masa berakhir siklus menstruasi). Siklus menstruasi terdiri dari beberapa tahap, yaitu:
1. Fase menstruasi
Pada fase menstruasi terjadi selama kurang lebih 7 hari. Pada fase menstruasi hormon esterogen dan hormon progesteron menurun yang menyebabkan dinding endometrium meluruh sehingga mengakibatkan pendarahan. Turunnya progesteron menyebabkan otak mengeluarkan hormon FSH ( folikel stimulating hormon) yang bertujuan untuk membentuk dan perkembangan folikel. Folikel merupakan tempat terjadi pembentukan ovum di dalam ovarium.
2. Fase pra ovulasi atau proliferasi
Pada fase ini terjadi selama kurang lebih 7 setelah fase menstruasi. Peningkatan hormon FSH menyebabkan folikel berkembang menjadi lebih dewasa (matang) yang disebut Folikel de Graff. Saat terjadi proses perkembangan folikel terbentuk pula ovum di dalam folikel tersebut. Folikel de graff menghasilkan hormon estrogen sehingga peningkatan hormon estrogen menyebabkan ovum menjadi matang. Selain itu, estrogen memicu munculnya ciri sekunder atau ciri fisik pada wanita seperti pinggul membesar, payudara membesar dan perubahan suara.
3. Fase Ovulasi
Fase ovulasi terjadi kurang lebih 14 hari dihitung mulai awal menstruasi atau kurang lebih 7 hari setelah menstruasi. Adanya peningkatan hormon estrogen menyebabkan hormon FSH menjadi menurun. Penurunan hormon FSH tersebut menyebabkan otak menghasilkan hormon LH (Luteinizing Hormon). Hormon LH menyebabkan oosit secunder lepas dari folikel de graff dan keluar dari ovarium yang disebut dengan ovulasi. Pada masa ovulasi disebut juga sebagai masa subur artinya dapat menyebabkan terjadinya kehamilan ketika adanya sperma yang masuk.
4. Fase luteal atau pasca-ovulasi
Pada fase ini berlangsung selama kurang lebih 14 hari dimulai setelah masa subur. Pada fase ini folikel de graff yang kehilangan ovum pada saat ovulasi berubah menjadi korpus luteum. Korpus luteum menghasilkan hormon progesteron sehingga peningkatan progesteron menyebabkan dinding endometrium menebal. Penebalan endometrium berfungsi untuk tempat penempelan atau implantasi blastula (perkembangan dari zigot).
Apabila ovum tidak dibuahi maka lama kelamaan ovum akan hancur di dalam rahim, kemudian diikuti oleh penurunan progesteron yang menyebabkan menstruasi kembali. Jika ovum dibuahi oleh sperma maka hormon estrogen dan progesteron terus meningkat untuk mempertahankan proses kehamilan.
Apabila kadar progesteron menurun saat proses kehamilan maka kemungkinan dapat menyebabkan keguguran. Pada masa kehamilan tri semester pertama ibu tidak disarankan melakukan aktifitas berat karena dapat menyebabkan keguguran, hal ini disebabkan karena endometrium belum cukup tebal dan kuat untuk tempat penempelan embrio.
Pelajari lebih lanjut
1. proses oogenesis: brainly.co.id/tugas/13770092
2. proses kehamilan: brainly.co.id/tugas/13841574
3. proses menstruasi: brainly.co.id/tugas/3014146
Detil jawaban
Kelas: 9
Mapel: Biologi
Bab: Sistem Reproduksi Pada Manusia
Kode: 9.4.3
Kata kunci: reproduksi manusia, siklus menstruasi, hormon reproduksi, tahap menstruasi, fase pada praovulasi