Bagaimana watak tokoh di dongen si kabayan marak ??
ilukman
Watak adalah satu unsur yang ada dalam unsur intrinsik dari suatu cerita, seperti dongeng atau cerita pendek. Unsur-unsur intrinsik yang ada dalam sebuah cerita adalah tema, latar, alur, tokoh, watak tokoh, amanat, sudut pandang dan gaya bahasa.
Watak yang diperankan oleh tokoh Si Kabayan dalam dongeng Si Kabayan Marak, adalah watak seorang Si Kabayan yang lugu, bertingkah apa adanya, cerdik dan banyak akalnya, tetapi nekad. Dalam kebanyakan ceritanya, memang Si Kabayan sering melakukan kecerdikannya dengan tindakan-tindakan yang nekad, seperti juga dalam dongeng Si Kabayan Marak.
Dalam dongeng Si Kabayan Marak, diceritakan bahwa suatu waktu Si Kabayan dan masyarakat di kampungya diminta oleh sesepuh, orang yang dituakan atau tokoh masayarakat di kampung tersebut, untuk bekerja menangkap ikan di sungai dalam rangka menyambut tamu yang akan datang dari kota.
Si Kabayan dan masyarakat yang ada, diminta untuk menangkap ikan di sungai tersebut dengan cara membendung dan mengalihkan aliran sungai, agar air di sebagian sungai tersebut menjadi surut. Setelah air di sebagian sungai tersebut surut, Si Kabayan dan masyarakat bekerja keras untuk menangkap ikan.
Saat Si Kabayan mengambil salah satu ikan yang besar, yang maksudnya adalah mau membakar ikan tersebut untuk dicicipi, sesepuh kampung melarang keinginan Si Kabayan untuk mengambil ikan yang besar, tetapi menyuruhnya untuk mengambil ikan yang kecil-kecil saja. Merasa sakit hati dengan perlakuan tersebut, lalu Si Kabayan mencari akal.
Singkat cerita, akhirnya Si Kabayan mau mengambil ikan yang kecil-kecil. Kemudian Si Kabayan membakar ikan tersebut. Tidak berapa lama, tiba-tiba Si Kabayan berteriak dan berguling-guling kesakitan sambil memegang perutnya. Katanya Si Kabayan sakit perut setelah makan ikan yang dibakar tersebut, mungkin ikannya beracun, kata Si Kabayan.
Setelah melihat Si Kabayan kesakitan, lalu sesepuh kampung memerintahkan ke masyarakat untuk berhenti menangkap ikan di daerah sungai tersebut, dan minta ke masyarakat untuk pindah ke sungai yang ada di tempat lain, untuk menangkap ikan yang tidak terkena racun. Setelah semua orang pindah lokasi, dengan tersenyum Si Kabayan langsung menangkapi ikan yang ditinggalkan orang-orang di sungai tersebut tersebut.
Watak yang diperankan oleh tokoh Si Kabayan dalam dongeng Si Kabayan Marak, adalah watak seorang Si Kabayan yang lugu, bertingkah apa adanya, cerdik dan banyak akalnya, tetapi nekad. Dalam kebanyakan ceritanya, memang Si Kabayan sering melakukan kecerdikannya dengan tindakan-tindakan yang nekad, seperti juga dalam dongeng Si Kabayan Marak.
Dalam dongeng Si Kabayan Marak, diceritakan bahwa suatu waktu Si Kabayan dan masyarakat di kampungya diminta oleh sesepuh, orang yang dituakan atau tokoh masayarakat di kampung tersebut, untuk bekerja menangkap ikan di sungai dalam rangka menyambut tamu yang akan datang dari kota.
Si Kabayan dan masyarakat yang ada, diminta untuk menangkap ikan di sungai tersebut dengan cara membendung dan mengalihkan aliran sungai, agar air di sebagian sungai tersebut menjadi surut. Setelah air di sebagian sungai tersebut surut, Si Kabayan dan masyarakat bekerja keras untuk menangkap ikan.
Saat Si Kabayan mengambil salah satu ikan yang besar, yang maksudnya adalah mau membakar ikan tersebut untuk dicicipi, sesepuh kampung melarang keinginan Si Kabayan untuk mengambil ikan yang besar, tetapi menyuruhnya untuk mengambil ikan yang kecil-kecil saja. Merasa sakit hati dengan perlakuan tersebut, lalu Si Kabayan mencari akal.
Singkat cerita, akhirnya Si Kabayan mau mengambil ikan yang kecil-kecil. Kemudian Si Kabayan membakar ikan tersebut. Tidak berapa lama, tiba-tiba Si Kabayan berteriak dan berguling-guling kesakitan sambil memegang perutnya. Katanya Si Kabayan sakit perut setelah makan ikan yang dibakar tersebut, mungkin ikannya beracun, kata Si Kabayan.
Setelah melihat Si Kabayan kesakitan, lalu sesepuh kampung memerintahkan ke masyarakat untuk berhenti menangkap ikan di daerah sungai tersebut, dan minta ke masyarakat untuk pindah ke sungai yang ada di tempat lain, untuk menangkap ikan yang tidak terkena racun. Setelah semua orang pindah lokasi, dengan tersenyum Si Kabayan langsung menangkapi ikan yang ditinggalkan orang-orang di sungai tersebut tersebut.