idulardha
Sudah menjadi rutinitas tahunan masyarakat Cisungsang menggelar upacara adat “Seren Taun” di kampung halamannya di Desa Cisungsang, Kecamatan Cibeber, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten. Ribuan warga menghadirinya tepat di depan rumah ketua adat Abah Usep. Seperti pada tahun-tahun sebelumnya, tahun ini upacara tersebut digelar selama satu Minggu, mulai dari tanggal 17 sampai 24 September 2012. Dalam upacara adat “Seren Taun” itu digelar berbagai macam acara kesenian seperti pentas dangdut, festival band, bola volli, sepak bola, lomba foto, wayang golek dan topeng. Sedangkan pada acara puncaknya digelar ritual Rasul Pare di Leuit, bubuka panten tradisional, balik taun rendangan dan ngareremokeun sebagai bagian dari adat Cisungsang. Untuk diketahui bahwa perayaan upacara adat Cisungsang ini merupakan wajib bagi warga keturunan Cisungsang dan merupakan aturan adat yang tak bisa dibantah. Kebanyakan warga takut “kualat” jika tak melaksanakan kewajiban masyarakat adatnya. Komunitas adat Cisungsang sangat menjaga sekali lingkungan dan selalu berupaya melestarikan hutan karena mayoritas penduduknya adalah petani. Masyarakat adat Cisungsang sangat memberikan apresiasi tinggi terhadap hasil bumi seperti padi. Menurutnya, padi merupakan sesuatu yang harus dimuliakan, sehingga dalam tata cara menanam, memetik dan menjaganya harus dengan cara adat. Keturunan suku adat harus mengenakan ikat kepala corak batik berwarna cokelat ketika hendak memakan nasi, itu merupakan gambaran betapa mulianya padi sebagai makanan pokok. Keberadaan masyarakat adat Cisungsang ini patut mendapat perhatian dari pemerintah. Pemerintah Provinsi Banten setiap tahunnya selalu mengikuti penyelenggaraan acara tersebut sebagai bagian dari penghargaan dan pengakuan atas warisan budaya masyarakat Cisungsang.
Untuk diketahui bahwa perayaan upacara adat Cisungsang ini merupakan wajib bagi warga keturunan Cisungsang dan merupakan aturan adat yang tak bisa dibantah. Kebanyakan warga takut “kualat” jika tak melaksanakan kewajiban masyarakat adatnya. Komunitas adat Cisungsang sangat menjaga sekali lingkungan dan selalu berupaya melestarikan hutan karena mayoritas penduduknya adalah petani. Masyarakat adat Cisungsang sangat memberikan apresiasi tinggi terhadap hasil bumi seperti padi. Menurutnya, padi merupakan sesuatu yang harus dimuliakan, sehingga dalam tata cara menanam, memetik dan menjaganya harus dengan cara adat. Keturunan suku adat harus mengenakan ikat kepala corak batik berwarna cokelat ketika hendak memakan nasi, itu merupakan gambaran betapa mulianya padi sebagai makanan pokok. Keberadaan masyarakat adat Cisungsang ini patut mendapat perhatian dari pemerintah. Pemerintah Provinsi Banten setiap tahunnya selalu mengikuti penyelenggaraan acara tersebut sebagai bagian dari penghargaan dan pengakuan atas warisan budaya masyarakat Cisungsang.