Bagaimana taktik Jepang untuk menghadapi perlawanan PETA di Blitar? Jelaskan
varlordKelas : IX (3 SMP) Pelajaran : Sejarah Kategori : Pendudukan Jepang Di Indonesia Kata Kunci : PETA, Blitar, Taktik, Tugas Sejarah
Pada tanggal 14 Februari 1945, terjadi pemberontakan batalion PETA di Blitar yang dipimpin oleh Supriyadi, Muradi, Halir, Sunanto, Dokter Ismangil dan lain lain. Pemberontakan ini muncul karena anggota batalion PETA ini tidak tahan menyaksikan penderitaan rakyat atas kekejaman Jepang Saat itu.
Dalam menghadapi pemberontakan PETA di Blitar tersebut, Jepang menggunakan pesawat tempur, tank serta senjata berat lainnya sehingga hanya dalam waktu yang singkat, gerakan ini bisa dilumpuhkan.
Taktik lain juga dijalankan Jepang untuk menangkap pemimpin pemberontakan tersebut dengan jalan tipu muslihat.
Pihak Jepang mengirim Kolonel Katagiri untuk mengadakan perundingan dengan Muradi difasilitasi oleh dinas propaganda Jepang. Jepang menginginkan semua pasukan pemberontak kembali ke batalion. Muradi mengajukan syarat yakni agar senjata tidak dilucuti dan tidak diadili. Katagiri setuju dan menjaminkan pedangnya sebagai sebuah janji seorang samurai. Sayangnya jaminan Katagiri tidak memiliki kekuatan karena komandan batalion menyeret semua pemberontak ke penjara, diadili, dipenjara dan dihukum mati.
Untuk lebih memahami penjelasan ini, silahkan simak materi pada tautan berikut:
Pelajaran : Sejarah
Kategori : Pendudukan Jepang Di Indonesia
Kata Kunci : PETA, Blitar, Taktik, Tugas Sejarah
Pada tanggal 14 Februari 1945, terjadi pemberontakan batalion PETA di Blitar yang dipimpin oleh Supriyadi, Muradi, Halir, Sunanto, Dokter Ismangil dan lain lain. Pemberontakan ini muncul karena anggota batalion PETA ini tidak tahan menyaksikan penderitaan rakyat atas kekejaman Jepang Saat itu.
Dalam menghadapi pemberontakan PETA di Blitar tersebut, Jepang menggunakan pesawat tempur, tank serta senjata berat lainnya sehingga hanya dalam waktu yang singkat, gerakan ini bisa dilumpuhkan.
Taktik lain juga dijalankan Jepang untuk menangkap pemimpin pemberontakan tersebut dengan jalan tipu muslihat.
Pihak Jepang mengirim Kolonel Katagiri untuk mengadakan perundingan dengan Muradi difasilitasi oleh dinas propaganda Jepang. Jepang menginginkan semua pasukan pemberontak kembali ke batalion. Muradi mengajukan syarat yakni agar senjata tidak dilucuti dan tidak diadili. Katagiri setuju dan menjaminkan pedangnya sebagai sebuah janji seorang samurai. Sayangnya jaminan Katagiri tidak memiliki kekuatan karena komandan batalion menyeret semua pemberontak ke penjara, diadili, dipenjara dan dihukum mati.
Untuk lebih memahami penjelasan ini, silahkan simak materi pada tautan berikut:
Pengertian PETA brainly.co.id/tugas/1780008
Pemberontakan PETA di Blitar brainly.co.id/tugas/931695