Bagaimana sih cara menggunakan mikroskop yg baik dan benar ? tolong jelasin ya !
auliyanaimah
Mengatur Letak Mikroskop 1) Mikroskop diletakkan dengan hati-hati di atas meja yang terjangkau badan pengamat (tidak terlalu ke tepi atau ke tengah).
2) Mikroskop diatur kemiringannya (jika perlu) dengan memutar sambungan inklinasi. Hal itu bermaksud agar pengamat nyaman melakukan pengamatan dalam waktu yang lama.
b. Mengatur Pencahayaan 1) Mikroskop dengan sumber cahaya matahari, lebih baik digunakan di meja dekat jendela. Jangan meletakkan mikroskop di bawah sinar matahari langsung.
2) Mikroskop dengan sumber cahaya lampu dari luar dipakai dengan memasang lampu 15 cm di muka mikroskop.
3) Mikroskop dengan sumber cahaya tetap di dasar alat lebih mudah digunakan dengan cara memencet tombol untuk menyalakan lampu.
4) Banyak sedikitnya cahaya yang masuk ke mata pengamat dan untuk menerangi objek diatur dengan memutar tombol pengatur diafragma. Makin lebar lubang diafragma, makin banyak jumlah cahaya yang masuk, begitu juga sebaliknya. c. Menemukan Objek 1) Letakkan slide/preparat (sediaan bahan/spesimen) di atas meja mikroskop, tepat di atas lubang. Jepitlah slide dengan penjepit. Pada saat itu, posisi tabung berada pada jarak terjauh dengan meja mikroskop.
2) Pasanglah dengan tepat sampai terdengar bunyi “klik”.
3) Turunkan tabung sampai berjarak 1 cm dari atas objek dengan pemutar kasar. (Ketika melakukan hal ini, jangan mengintai pada lensa okuler lebih dahulu).
4) Tempatkan lampu di depan cermin, jika memakai sumber cahaya dari luar. Tempatkan mikroskop dekat jendela, jika memakai cahaya matahari. Nyalakan tombol untuk menyalakan lampu, jika mikroskop sudah dipasangi lampu.
5) Aturlah banyaknya cahaya yang masuk dengan membuka diafragma iris dan mengatur cermin (jika perlu).
6) Lihatlah melalui lubang pengamat. Carilah objek yang jelas dengan memutar tombol pemutar halus naik atau turun.
7) Setelah didapatkan objek dengan bidang pandang yang jelas, putarlah cakram mikroskop untuk mengarahkan lensa objektif perbesaran kuat tepat di atas objek.
8) Agar diperoleh pandangan yang jelas, atur kembali melalui pemutar halus, sambil mengamati melalui lubang pengintai.
d. Menyiapkan preparat Objek-objek mikroskopis (berukuran kecil) dapat langsung diamati di bawah mikroskop. Namun, untuk objek makroskopis (berukuran besar) kamu harus mengambil sebagaian dari objek itu. Objek yang diamati itu selanjutnya diwujudkan dalam sebuah preparat.
Preparat (spesimen) merupakan sediaan bahan yang akan diamati. Preparat dibagi menjadi dua, yaitu preparat basah dan preparat kering. Pembuatan preparat membutuhkan alat berupa kaca benda (slide), kaca penutup, objek pengamatan, dan medium.
Medium yang dipakai disesuaikan dengan tujuannya, antara lain air, cairan pewarna, atau gliserin. Air dipakai sebagai medium bagi mikroorganisme air yang ingin diamati gerakannya. Pewarna dipakai sebagai medium bagi objek yang ingin diamati bagian-bagiannya.
Jenis pewarna disesuaikan dengan kebutuhan. Bagian jaringan yang akan diamati sajalah yang diharapkan akan menyerap pewarna tertentu dan memberikan warna kontras dengan struktur lain di sekelilingnya.
Gliserin dipakai sebagai medium untuk mengamati objek yang akan diperbesar dengan lensa berkekuatan tinggi. Medium yang diteteskan di atas kaca benda tidak terlalu banyak atau terlalu sedikit, cukup untuk menenggelamkan objek.
Spesimen dibuat dengan mengiris bahan setipis mungkin, melintang atau membujur. Spesimen diletakkan di atas kaca benda tepat di tengah dengan memakai pinset.
Di atas spesimen, ditetesi medium dengan memakai pipet. Selanjutnya, spesimen ditutup dengan kaca penutup. Salah satu sisi kaca ditekan perlahan dengan jari, sedangkan sisi yang lain diturunkan perlahan-lahan dengan jarum.
2) Mikroskop diatur kemiringannya (jika perlu) dengan memutar sambungan inklinasi. Hal itu bermaksud agar pengamat nyaman melakukan pengamatan dalam waktu yang lama.
b. Mengatur Pencahayaan 1) Mikroskop dengan sumber cahaya matahari, lebih baik digunakan di meja dekat jendela. Jangan meletakkan mikroskop di bawah sinar matahari langsung.
2) Mikroskop dengan sumber cahaya lampu dari luar dipakai dengan memasang lampu 15 cm di muka mikroskop.
3) Mikroskop dengan sumber cahaya tetap di dasar alat lebih mudah digunakan dengan cara memencet tombol untuk menyalakan lampu.
4) Banyak sedikitnya cahaya yang masuk ke mata pengamat dan untuk menerangi objek diatur dengan memutar tombol pengatur diafragma. Makin lebar lubang diafragma, makin banyak jumlah cahaya yang masuk, begitu juga sebaliknya.
c. Menemukan Objek 1) Letakkan slide/preparat (sediaan bahan/spesimen) di atas meja mikroskop, tepat di atas lubang. Jepitlah slide dengan penjepit. Pada saat itu, posisi tabung berada pada jarak terjauh dengan meja mikroskop.
2) Pasanglah dengan tepat sampai terdengar bunyi “klik”.
3) Turunkan tabung sampai berjarak 1 cm dari atas objek dengan pemutar kasar. (Ketika melakukan hal ini, jangan mengintai pada lensa okuler lebih dahulu).
4) Tempatkan lampu di depan cermin, jika memakai sumber cahaya dari luar. Tempatkan mikroskop dekat jendela, jika memakai cahaya matahari. Nyalakan tombol untuk menyalakan lampu, jika mikroskop sudah dipasangi lampu.
5) Aturlah banyaknya cahaya yang masuk dengan membuka diafragma iris dan mengatur cermin (jika perlu).
6) Lihatlah melalui lubang pengamat. Carilah objek yang jelas dengan memutar tombol pemutar halus naik atau turun.
7) Setelah didapatkan objek dengan bidang pandang yang jelas, putarlah cakram mikroskop untuk mengarahkan lensa objektif perbesaran kuat tepat di atas objek.
8) Agar diperoleh pandangan yang jelas, atur kembali melalui pemutar halus, sambil mengamati melalui lubang pengintai.
d. Menyiapkan preparat Objek-objek mikroskopis (berukuran kecil) dapat langsung diamati di bawah mikroskop. Namun, untuk objek makroskopis (berukuran besar) kamu harus mengambil sebagaian dari objek itu. Objek yang diamati itu selanjutnya diwujudkan dalam sebuah preparat.
Preparat (spesimen) merupakan sediaan bahan yang akan diamati. Preparat dibagi menjadi dua, yaitu preparat basah dan preparat kering. Pembuatan preparat membutuhkan alat berupa kaca benda (slide), kaca penutup, objek pengamatan, dan medium.
Medium yang dipakai disesuaikan dengan tujuannya, antara lain air, cairan pewarna, atau gliserin. Air dipakai sebagai medium bagi mikroorganisme air yang ingin diamati gerakannya. Pewarna dipakai sebagai medium bagi objek yang ingin diamati bagian-bagiannya.
Jenis pewarna disesuaikan dengan kebutuhan. Bagian jaringan yang akan diamati sajalah yang diharapkan akan menyerap pewarna tertentu dan memberikan warna kontras dengan struktur lain di sekelilingnya.
Gliserin dipakai sebagai medium untuk mengamati objek yang akan diperbesar dengan lensa berkekuatan tinggi. Medium yang diteteskan di atas kaca benda tidak terlalu banyak atau terlalu sedikit, cukup untuk menenggelamkan objek.
Spesimen dibuat dengan mengiris bahan setipis mungkin, melintang atau membujur. Spesimen diletakkan di atas kaca benda tepat di tengah dengan memakai pinset.
Di atas spesimen, ditetesi medium dengan memakai pipet. Selanjutnya, spesimen ditutup dengan kaca penutup. Salah satu sisi kaca ditekan perlahan dengan jari, sedangkan sisi yang lain diturunkan perlahan-lahan dengan jarum.