fikriyah34 Pada abad ke 14 muncul Kerajaan Negara Daha yang memiliki unsur-unsur Kebudayaan Jawa akibat dari pendangkalan sungai di wilayah Negara Dipa. Sebuah serangan dari Jawa menghancurkan Kerajaan Negara Dipa ini. Pada masa Maharaja Sari Kabungaran alias Raden sekar Sungsang, putera dari Putri Kabu Waringin alias Putri Kalungsu, untuk menghindari bala bencana ibukota dipindahkan dari Candi Agung karena dianggap sudah kehilangan tuahnya, untuk menyelamatkan dinasti baru pimpinan Maharaja Sari Kaburangan segera naik tahta dan memindahkan pusat pemerintahan ke arah hilir pada percabangan anak Sungai Bahan yaitu Muara Hulak. Negara Dipa terhindar dasi kehancuran total, bahkan dapat menata diri menjadi besar yang kemudian diganti dengan nama Negara Daha sehingga kerajaan disebut dengan nama yang baru sesuai dengan letak ibukotanya ketika dipindahkan yaitu Kerajaan Negara Daha. Nama sungai Bahan pun berganti menjadi Sungai Negara (Sungai Nagara).
Pada masa Maharaja Sari Kabungaran alias Raden sekar Sungsang, putera dari Putri Kabu Waringin alias Putri Kalungsu, untuk menghindari bala bencana ibukota dipindahkan dari Candi Agung karena dianggap sudah kehilangan tuahnya, untuk menyelamatkan dinasti baru pimpinan Maharaja Sari Kaburangan segera naik tahta dan memindahkan pusat pemerintahan ke arah hilir pada percabangan anak Sungai Bahan yaitu Muara Hulak. Negara Dipa terhindar dasi kehancuran total, bahkan dapat menata diri menjadi besar yang kemudian diganti dengan nama Negara Daha sehingga kerajaan disebut dengan nama yang baru sesuai dengan letak ibukotanya ketika dipindahkan yaitu Kerajaan Negara Daha. Nama sungai Bahan pun berganti menjadi Sungai Negara (Sungai Nagara).
cuma itu aja ya, hhehehe .... :P