siswara
Danau kawah tiga warna Gunung Kelimutu (1620 mdpl) ("Kelimutu Tiwu Telu" dalam bahasa lokal Ende) tentu sangat terkenal, bahkan kebanyakan orang Indonesia pernah melihat gambar ketiga danau kawah ini, yaitu melalui uang kertas pecahan Rp 5000.
Warna air danau yang berbeda-beda dan secara periodik berganti-ganti tentu telah sejak lama mengundang keingintahuan orang, terutama para ilmuwan. Berbagai penelitian nasional maupun internasional untuk mempelajari fenomena ini pernah dilakukan, beberapa hasilnya pernah dipublikasikan.
Ketiga danau kawah Kelimutu (Tiwu Ata Polo, Tiwu Ata Mbupu, dan Tiwu Nua Muri Koohi Fah) hadir dengan warna-warna berbeda-beda sejak letusan Kelimutu pada tahun 1886, saat pertama warna-warnanya adalah : biru, merah, dan putih. Ketiga warna ini bertahan lama sampai tahun 1969, saat Gunung Iya di dekat Ende meletus, dan sejak itu danau-danau Kelimutu secara periodik suka berganti-ganti warna. Saat ini, warnanya adalah : biru-kehijauan, hitam, dan kemerahan. Beberapa puluh tahun sebelumnya warnanya : biru-terang, merah-gelap, dan hijau-terang. Penelitian-penelitian menyimpulkan bahwa warna-warna ini dan perubahan-perubahannya terutama disebabkan proses-proses geokimia yang terjadi di dasar danau yang menyebabkan kandungan zat kimia tertentu di dalam air. Pendapat bahwa warna dan perubahannya akibat pantulan cahaya Matahari, populasi bakteri atau ganggang di dalamnya mungkin benar, tetapi kecil saja pengaruhnya.
Warna air danau yang berbeda-beda dan secara periodik berganti-ganti tentu telah sejak lama mengundang keingintahuan orang, terutama para ilmuwan. Berbagai penelitian nasional maupun internasional untuk mempelajari fenomena ini pernah dilakukan, beberapa hasilnya pernah dipublikasikan.
Ketiga danau kawah Kelimutu (Tiwu Ata Polo, Tiwu Ata Mbupu, dan Tiwu Nua Muri Koohi Fah) hadir dengan warna-warna berbeda-beda sejak letusan Kelimutu pada tahun 1886, saat pertama warna-warnanya adalah : biru, merah, dan putih. Ketiga warna ini bertahan lama sampai tahun 1969, saat Gunung Iya di dekat Ende meletus, dan sejak itu danau-danau Kelimutu secara periodik suka berganti-ganti warna. Saat ini, warnanya adalah : biru-kehijauan, hitam, dan kemerahan. Beberapa puluh tahun sebelumnya warnanya : biru-terang, merah-gelap, dan hijau-terang.
Penelitian-penelitian menyimpulkan bahwa warna-warna ini dan perubahan-perubahannya terutama disebabkan proses-proses geokimia yang terjadi di dasar danau yang menyebabkan kandungan zat kimia tertentu di dalam air. Pendapat bahwa warna dan perubahannya akibat pantulan cahaya Matahari, populasi bakteri atau ganggang di dalamnya mungkin benar, tetapi kecil saja pengaruhnya.